Jakarta: Pimpinan Pusat (PP)
Muhammadiyah mengingatkan supaya Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menyelesaikan sengketa pemilihan umum (pemilu) dengan jujur dan amanah. Hal tersebut juga jadi momentum untuk memperbaiki citra
MK.
"Bagi MK penyelesaian sengketa pemilu dengan jujur dan amanah merupakan momentum untuk meningkatkan kinerja, memperbaiki citra, dan memulihkan kepercayaan publik yang selama ini menurun," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir melalui keterangan tertulis, Minggu, 24 Maret 2024.
MK juga diminta bekerja lebih profesional dan imparsial. Haedar menambahkan penyelesaian sengketa pemilu yang adil dan objektif merupakan solusi sekaligus memberikan kepastian politik.
Muhammadiyah, kata dia, menghormati para pihak yang mengajukan gugatan. Sebab, gugatan yang diajukan tersebut sebagai solusi konstitusional, damai, dan elegan.
"Dengan kesadaran bahwa keputusan MK bersifat final and binding untuk dipatuhi semua pihak," ujar Haedar.
Dia juga mengajak masyarakat bijak menyikapi hasil pemilu. Hasil resmi yang telah diputuskan dinilai sebagai realitas politik dan konsekuensi logis dari sistem demokrasi yang dipilih oleh bangsa Indonesia.
"Karena itu, dengan berbagai catatan kritis, masyarakat dapat menerima hasil pemilu dengan arif, bijaksana, dan legawa," jelas Haedar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))