Jakarta: Tinta
Pemilu 2024 yang digunakan di 80 persen Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Indonesia merupakan produksi dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat. Unand mendistribusikan satu juta botol tinta Pemilu tersebut ke 35 provinsi yang ada di Indonesia.
"80 persen tinta yang digunakan KPU untuk pemilu 2024 ini merupakan hasil riset dan
penelitian Unand," kata Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Unand, Uyung Gatot kepada Medcom.id, Rabu 14 Februari 2024.
Ia mengatakan, penelitian untuk pembuatan tinta tersebut dipimpin oleh, peneliti Unand, Amri Bakhtiar. Adapun tinta yang digunakan diklaim ramah lingkungan dan tidak berbahaya jika terkena kulit.
"Tinta ini berbahan dasar getah batang tanaman gambit yang juga telah teruji BPOM sehingga aman untuk kulit, ramah lingkungan, dan halal," tegasnya.
Tinta tersebut kata dia dapat bertahan di kulit selama enam jam. Adapun fakultas yang terlibat penelitian ini di antaranya Fakultas Farmasi dan Fakultas Pertanian
Unand.
"Produksi massal ini dilakukan dengan pihak ketiga mitra kampus. Namun semua produksi, mulai dari riset, proses produksi dan distribusi diawasi ketat oleh Unand," terangnya.
Lebih kurang diperlukan enam ton
gambire cube untuk bahan baku tinta pada Pemilu 2024. Artinya ada 25 sampai 30 ton kebutuhan getah gambir untuk memproduksi bahan tinta tersebut.
Diharapkan ke depan, tinta gambir tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk Pemilu. Namun juga untuk jenis tinta lainnya seperti tinta printer, tinta alat tulis, tinta untuk industi garmen, dan tinta untuk kayu tinta printer, tinta spidol, dan lainnya.
"Memang, satu bahan bakunya banyak di Sumatra Barat. Dan kita ingin berkontribusi mengurangi impor," tutupnya.
Baca juga: Usai Nyoblos, Anies: Rasanya Bahagia, Lega, dan Penuh Semangat |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((CEU))