Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan daftar tetap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk berlaga pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Senin, 13 November 2023, sore. Di antaranya pasangan Anies Baswedan
-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Berikut profil Muhaimin Iskandar:
1. Masa Kecil dengan Gus Dur
Muhasonah melahirkan bayi yang diberi nama Abdul Muhaimin Iskandar pada 24 September 1966 di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Muhasonah merupakan pimpinan pondok tersebut.
Sementara ayah
Cak Imin, Muhammad Iskandar merupakan seorang guru di pesantren yang sama. Masa kecil Cak Imin alias Gus Imin banyak dihabiskan bersama Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang belakangan menjadi Presiden ke-4 RI.
Baca juga:
Cak Imin: Yang Dianggap Enteng Biasanya Menang
Dalam sebuah kesempatan, Cak Imin mengaku banyak belajar dari Gus Dur. Tidak hanya belajar ilmu agama, Cak Imin bejalar sepak bola dari Gus Dur.
"Saya kenal bola plastik, sampai bola kulit, waktu belajar main bola saat masih kecil, itu juga berkat Gus Dur," kata Gus Imin di Kantor DPP PKB, Selasa 23 Desember 2014.
Cak Imin juga sempat mengenal Gus Dur sebagai penjaja kacang goreng. Ia kaget ketika menyadari Gus Dur merupakan orang terkenal saat duduk di bangku kuliah.
2. Merantau ke Yogyakarta
Dari lahir di Jombang,
Cak Imin mulai merantau ke DI Yogyakarta sejak masuk ke tingkat SMA. Ia mengenyam pendidikan MAN 1 Yogyakarta pada 1985.
Ia melanjutkan kuliah di UGM Yogyakarta pada 1991. Dari sini, ia mulai aktif dalam organisasi. Ia terpilih sebagai menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada 1994-1997.
3. Menjadi Anggota DPR
Bekal kepemimpinan di PMII membuat Cak Imin memiliki lompatan karir di bidang politik praktis. Ia terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 1999-2004.
Saat itu, usia
Cak imin masih 33 tahun. Kemudian periode 2004-2009, ia terpilih kembali dan didaulat menjadi Wakil Ketua DPR RI. Pada 2005, ia terpilih sebagai Ketua Umum PKB hingga saat ini atau 2023.
4. Menjadi Menteri
Dari legislatif selama satu dekade, Cak Imin diangkat untuk jabatan eksekutif, yakni Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Ia menjabat sejak 2009-2014 di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Cak Imin sempat mengakui kapok menjadi menteri. Pasalnya kewenangannya tidak sebesar jika menjadi Presiden atau Wakil Presiden.
Pada periode 2014-2019, Cak Imin kembali ke legislatif dan sempat menjadi Wakil Ketua MPR. Pemilu 2019 mengantarkan Cak Imin kembali ke Senayan dan diangkat menjadi Wakil Ketua DPR periode 2019-2024.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))