Jakarta: Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin berencana memberikan santunan kepada keluarga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang gugur. Santunan sebagai bentuk empati bagi pejuang demokrasi.
"Santunan yang berasal dari iuran teman-teman TKN," kata Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily di Hotel Gran Melia, Jakarta, Jumat, 26 April 2019.
Ace mengatakan, TKN Jokowi-Ma'ruf menyampaikan rasa belasungkawa mendalam kepada para petugas KPPS yang gugur. Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU) tercatat 225 anggota KPPS meninggal usai pencoblosan.
"Tentu TKN memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pejuang demokrasi tersebut," ucap politikus Golkar itu.
Ace berharap perjuangan para anggota KPPS tidak sia-sia. Ia juga mengajak seluruh pihak menghargai perjuangan mereka. Salah satu caranya, dengan menyetop upaya-upaya provokatif, kalau telah terjadi kecurangan di Pemilu. Terlebih, meminta Pemilu diulang.
"Saya kira itu adalah pernyataan yang sama sekali tidak menghargai pengorbanan, jasa-jasa mereka yang bahkan nyawapun dikorbankan untuk demokrasi," paparnya.
Baca: Akumulasi Pekerjaan Diduga Penyebab Petugas KPPS Kelelahan
Sementara itu, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf Usman Kansong mengatakan, salah satu sumber dana santunan berasal dari relawan di Amerika Serikat yang tergabung dalam organisasi Amerika Bersatu. Santunan rencananya bukan hanya ditujukan untuk anggota KPPS yang meninggal, tapi juga untuk anggota Polri dan TNI yang gugur saat mengawal surat suara.
"Mereka (relawan) menargetkan mendapatkan dana USD5 ribu. Mereka akan menyerahkan ke KPU pada saatnya," ungkapnya.
Usman berharap upaya ini bisa diikuti pihak lain. Hal ini semata demi menghargai jasa para anggota KPPS, TNI, dan Polri yang telah berjuang mengawal berlangsungnya pesta demokrasi. Pada kesempatan itu, TKN juga menggelar doa bersama khusus untuk para petugas penyelenggaraan Pemilu yang gugur.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))