Jakarta: Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, diminta untuk membuktikan keberhasilan program OKOCE di Jakarta sebelum kembali membuat program. Program yang digagas Sandi saat maju sebagai wakil gubernur DKI Jakarta itu dinilai gagal.
"Coba kumpulkan alumni OKOCE mana? Kalau kita mau balikkan kita kasih alumni KIS dan KIP, banyak," kata Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis 21 Maret 2019.
Aria juga mengkritisi program Rumah Siap Kerja oleh pasangan Prabowo Subianto dalam Pilpres itu. Menurutnya, program Rumah Siap Kerja tidak sistematis.
"Seharusnya dibantu dengan kehawatiran masyarakat atas keinginan bekerja. Itu (Rumah Siap Kerja) malah memanjakan, harusnya diarahkan," ujar Aria.
Program Rumah Siap Kerja dinilai sia-sia. Saat ini, lanjut Aria, Indonesia sudah mempunyai Departemen Tenaga Kerja yang mencatat lulusan SLTA dan siap menyalurkan.
"Saya enggak ngerti rumah apalagi itu. Bisa jadi nanti sama saja sama departemen tenaga kerja, jadi dobel, dananya dari mana," tutur Aria.
Lebih lanjut Aria membandingkan program Rumah Siap Kerja Sandiaga Uno dengan Kartu Prakerja usulan Jokowi-Ma'ruf Amin. Program Kartu Prakerja dinilai lebih terstruktur ketimbang program kubu 02.
Aria juga menyebut Kartu Prakerja bisa untuk memantapkan lulusan SMK sebelum bekerja. Nantinya, Kemampuan dari para lulusan SMK akan ditajamkan dengan program itu.
"Kartu Prakerja itu untuk me-
reskill pekerja yang lulusan SMA dan SMK, bayangkan, (kalau cuma SMK) terus mendaftar di Pertamina yang ngelas bawah laut tanpa
skill, pasti tidak diterima," kata Aria.
Baca: Keberhasilan OK OCE Klaim Sepihak
Pelatihan para lulusan SMK dengan Kartu Prakerja melalui penualuran magang ke beberapa instansi. Masyarakat akan mengetahui sistem bekerjanya sebelum nantinya bekerja.
"Nanti bisa magang, up skill di Pertamina biar mereka berpengalaman. Negara sudah hadir di situ," tutur Aria.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DMR))