"Ke depan serentakan harus dievaluasi khususnya model keserentakan yang bukan berarti tidak serentak," kata Very di Warunk Upnormal Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 25 April 2019.
Very menyarankan dua model untuk pelaksanaan pemilu serentak kedepannya. Pertama, model nasional-lokal yang bisa dilakukan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pemilihan yang dibarengi adalah presiden, DPR RI, DPRD, selanjutnya yang dibarengi bupati, DPD, wali kota, jadi enggak ada serentak empat kotak langsung sehari," ujar Very.
Model kedua yang dia tawarkan adalah eksekutif-legislatif. Pemilihan ini akan menyatukan pemilihan presiden, gubenur, bupati dalam satu waktu dan kemudian DPR dan DPRD selanjutnya.
Lebih lanjut, Very juga menilai dalam pemilu serentak kemarin calon legislatif yang diusut Partai terlalu banyak. Hal ini menyebabkan kebingungan untuk para pemilih saat melakukan pencoblosan.
"Anggota calon anggota DPR perdaerah pemilihan mestinya diperkecil saja. Kalau misalnya minimal tiga maksimal 12 maka sebanyak itu akan menimbulkan kerumitan," jelas Very.
(SCI)