Jakarta:
Negative campaign atau
kampanye negatif berdampak buruk bagi kandidat yang sedang berkontestasi di
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Kampanye kotor tersebut bisa menggerus elektabilitas kandidat.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS), Arman Salam. Arman mengatakan saat ini mulai ramai sejumlah isu negatif yang dialamatkan kepada para calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Subang, Jawa Barat.
"Hati-hati buat para kandidat yang ingin bertarung pada pemilihan kepala daerah di Kabupaten Subang. Ada dua isu negatif yang potensial merontokan elektabilitas kandidat yaitu, isu poligami dan narkoba," kata Arman melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat, 27 September 2024.
Dia menekankan jangan anggap sepele kedua isu tersebut. Keduanya sangat potensial menggerus bahkan merontokkan elektabilitas.
Menurut Arman, dari data survei yang pernah dilakukannya selama ini, hampir di seluruh wilayah mayoritas publik mengaku tak ingin dipimpin oleh kepala daerah yang poligami dan terlibat Narkoba.
Namun, Arman mengakui, di sejumlah daerah ada juga calon bupati poligami yang tetap terpilih sebagai pemenang. Termasuk, yang terlibat kasus korupsi. Bahkan, ada yang sudah dua bulan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun masih terpilih.
Hal itu wajar terjadi, lanjut Arman, karena dalam teori isu negatif atau negative campaign, adalah seberapa orang tahu dan seberapa orang percaya. Arman mencontohkan, bisa saja seorang calon bupati itu beristri dua atau bahkan lebih, tapi masih dipilih. Hal itu karena mayoritas publik tidak tahu. Atau tahu tapi tidak percaya.
"Dari beberapa survei yang pernah dilakukan IPS, memang rata-rata publik yang tahu isu negatif para calon itu tak pernah lebih dari 10%. Kebanyakan hanya 5%. Sehingga, wajar jika isu tersebut tidak berpengaruh kepada elektoral kandidat," kata dia.
Arman menyarankan, untuk kepentingan transparansi berdemokrasi, para kandidat yang bertarung didorong bersikap jujur. "Dengan begitu rakyat malah simpatik, ketimbang ditutup-tutupi yang akhirnya rakyat tahu bahwa kandidat itu tidak jujur," kata dia.
KPU Subang menetapkan tiga pasangan calon pada Pilkada Subang. Mereka adalah pasangan nomor 1 Ruhimat dan Aceng Kudus; pasangan nomor 2 Reynaldi Putra dan Agus Masykur Rosyadi; dan pasangan nomor 3 Asep Rochman Dimyati dan Lina Marliana.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((UWA))