Seorang Anggota KPPS di Jaksel Meninggal saat Persiapkan Pencoblosan
Ilustrasi TPS. Foto: Antara.
Jakarta: Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 036 Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, meninggal dunia sehari sebelum pencoblosan. Anggota KPPS tersebut diduga kelelahan mempersiapkan pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024.
"Anggota KPPS yang meninggal itu atas nama Syamsudin (57)," kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan Abdul Haris di Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024.
Menurut dia, Syamsudin merupakan Ketua RT 10 RW 03 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Syamsudin ditemukan keluarga dalam keadaan tidak sadarkan diri dan langsung di bawa ke rumah sakit. Namun, setelah masuk di IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jati Padang, nyawa Syamsudin tidak tertolong.
"Almarhum merupakan Ketua RT yang sekaligus sebagai anggota KPPS. Keluarga mengatakan yang bersangkutan mengurus kegiatan KPPS dan kelelahan," ujarnya.
Lurah Pejaten Timur Rocky A Tarigan mengatakan Syamsudin meninggal pada 13 Februari 2024. Berdasarkan keterangan keluarga, pada Senin malam 12 Februari 2024, Syamsudin sudah mengeluh masuk angin.
Kemudian, pagi hari setelah berkoordinasi dengan petugas KPPS lainnya terkait kedatangan logistik pemilu, Syamsudin pulang ke rumah dan makan bersama keluarga.
"Memang Pak Syamsudin ini ketua RT juga sehingga ia terus berkoordinasi dengan anggota KPPS terkait logistik. Namun ketika istrinya tiba ke rumah setelah mengajar, yang bersangkutan sudah tergeletak di depan kamar. Informasi seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan jajarannya memberikan bantuan terhadap semua KPPS yang meninggal dunia atau mengalami musibah ketika menjalankan tugas pada Pemilu 2024. Heru mengatakan semua petugas KPPS yang meninggal dunia mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi).
"Sudah ada mekanismenya. Mekanisme adalah Pemprov DKI membantu dalam prosesnya," kata Heru Budi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
"Anggota KPPS yang meninggal itu atas nama Syamsudin (57)," kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan Abdul Haris di Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024.
Menurut dia, Syamsudin merupakan Ketua RT 10 RW 03 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Syamsudin ditemukan keluarga dalam keadaan tidak sadarkan diri dan langsung di bawa ke rumah sakit. Namun, setelah masuk di IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jati Padang, nyawa Syamsudin tidak tertolong.
"Almarhum merupakan Ketua RT yang sekaligus sebagai anggota KPPS. Keluarga mengatakan yang bersangkutan mengurus kegiatan KPPS dan kelelahan," ujarnya.
Lurah Pejaten Timur Rocky A Tarigan mengatakan Syamsudin meninggal pada 13 Februari 2024. Berdasarkan keterangan keluarga, pada Senin malam 12 Februari 2024, Syamsudin sudah mengeluh masuk angin.
| Baca juga: Sakit Dipaksakan Bertugas, Anggota KPPS Bener Meriah Meninggal |
Kemudian, pagi hari setelah berkoordinasi dengan petugas KPPS lainnya terkait kedatangan logistik pemilu, Syamsudin pulang ke rumah dan makan bersama keluarga.
"Memang Pak Syamsudin ini ketua RT juga sehingga ia terus berkoordinasi dengan anggota KPPS terkait logistik. Namun ketika istrinya tiba ke rumah setelah mengajar, yang bersangkutan sudah tergeletak di depan kamar. Informasi seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan jajarannya memberikan bantuan terhadap semua KPPS yang meninggal dunia atau mengalami musibah ketika menjalankan tugas pada Pemilu 2024. Heru mengatakan semua petugas KPPS yang meninggal dunia mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi).
"Sudah ada mekanismenya. Mekanisme adalah Pemprov DKI membantu dalam prosesnya," kata Heru Budi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
BERITA TERKAIT
.jpeg?w=220)
