Hati-hati melakukan 5 hal ini jika tak ingin ban cepat rusak. ist
Hati-hati melakukan 5 hal ini jika tak ingin ban cepat rusak. ist

5 Kebiasaan yang Bikin Ban Mobil Cepat Rusak!

Ahmad Garuda • 21 Oktober 2025 13:20
Jakarta – Ban mobil sangat menentukan pengereman, kestabilan, hingga kendali pada kendaraan, namun sayangnya, masih banyak pengendara yang menyepelekan kondisi ban. Risiko kecelakaan di jalan meningkat akibat ban yang pecah, aus, dan tekanan anginnya yang tidak sesuai. 
 
Seringkali, pengendara baru menyadari kerusakan pada ban ketika kondisinya sudah parah, seperti kempes atau sobek. Padahal, semua ini bisa dicegah apabila pengendara rutin melakukan inspeksi dan perawatan rutin.
 
National Sales Manager (PCR) Passenger Car Radial Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono menjelaskan, bahwa rata-rata ban bisa digunakan secara maksimal untuk menempuh jarak 40.000 hingga 50.000 kilometer, sebelum perlu diganti karena aus. 

"Selain dari sisi jarak, performa dan usia ban juga ditentukan oleh kebiasaan pemakaian kita sehari-hari. Kebiasaan buruk dalam memakai ban tidak hanya memperpendek umur ban, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, dan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros," ujar Apriyanto Yuwono. 

Baca Juga:
Next-Gen Volt-Dragon Charger, Ngecas 5 Menit Bisa Jalan 500 KM?


Lalu apa saja kebiasaan yang bisa bikin ban cepat rusak?

1. Mencuci Ban dengan Air Tekanan Terlalu Tinggi

Teknik mencuci mobil dengan air bertekanan tinggi (steam) sebetulnya dapat membantu membersihkan komponen mobil yang sulit terjangkau. Terlalu sering dapat mengikis lapisan pelindung ban. Cukup gunakan tekanan sedang (80–100 bar) dengan jarak aman 40–50 cm.

2. Menggunakan Semir Ban Berlebihan

Produk semir ban umumnya menggunakan silicone based yang dapat menjaga kilap ban lebih lama. Meski begitu, menggunakan semir ban terlalu sering  dapat  membuat silicone menumpuk di ban mobil dan menyerap kandungan kompon ban sehingga menyebabkan retakan halus pada permukaan ban. 
 
Ban juga jadi licin dan mudah slip saat hujan. Sebaiknya gunakan semir ban maksimal dua minggu sekali dan hindari melapisi semiran berlebih pada bagian tapak ban.

3. Terlalu Sering Menambal Ban Tubeless

Ban tubeless memiliki lapisan fluid sealant yang berfungsi mempertahankan kerapatan ban, sehingga, ban ini tidak akan langsung kempis jika tertusuk benda tajam. Meski terkesan lebih tahan banting daripada ban dalam. 

Baca Juga:
SUV Modular, Cocokkah untuk Pasar Indonesia?


Sebaiknya pengendara tidak menambal ban tubeless lebih dari empat kali karena dapat membuat permukaan ban menjadi tidak rata, dan mengurangi daya cengkram ban yang nantinya berisiko terhadap kecelakaan. 

4. Mengisi Tekanan Angin Terlalu Tinggi

Setiap pabrikan mobil biasanya memberikan rekomendasi tekanan ban yang ideal, sesuai jenis dan berat mobil, misalnya SUV 35-40 psi, sedan 30-33 psi, dan city car 30-36 psi. Mengisi tekanan angin ban sesuai rekomendasi membuat laju kendaraan lebih ringan dan menghemat bahan bakar. 
 
Sebaliknya, tekanan angin yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan justru membuat keausan ban tidak merata lantaran bagian tengah ban mendapatkan gesekan berlebih dibanding area samping.

5. Mencuci Ban dengan Deterjen

Deterjen dengan kandungan alkali tinggi berisiko mengikis lapisan pelindung karet ban, sehingga dapat membuat elastisitas ban berkurang dan mudah retak. Ditambah lagi dengan perubahan suhu dan kelembaban tinggi saat musim hujan membuat ban lebih cepat aus dan tentu berbahaya saat digunakan di jalan yang basah. 

Baca Juga:
IMX 2025 Buktikan Kekuatan Ekonomi Industri Modifikasi Indonesia


Sebaiknya, pengendara mencari pengganti deterjen untuk membersihkan ban, gunakan sabun khusus mobil dengan kandungan pH balance untuk menjaga kelenturan karet ban.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan