Wuhu - Akhir pekan lalu Chery Group meluncurkan sebuah SUV modular yang bagian belakangnya bisa dibuka dan mobil berubah jadi sebuah pick-up double cabin. Dalam pembicaraan singkat dengan beberapa konsumen Chery yang ikut di acara tersebut di Wuhu, China, beberapa orang cukup kagum dengan kendaraan anyar dengan kode T1TP tersebut.
Namun beberapa orang juga mempertanyakan soal kesesuaian dengan masyarakat Indonesia. Meski pun brand tersebut membandingkannya dengan Toyota Kijang Innova, namun sebenarnya secara desain, dimensi dan segmentasi, mobil ini sesungguhnya berada di kelas medium SUV.
Salah satu pengusaha asal Indonesia yang namanya enggan disebut, mengatakan kepada Medcom.id bahwa konsep yang ditawarkan oleh Chery ini sesungguhnya sangat menarik. Lantaran membeli kendaraan SUV namun juga bisa berubah jadi kendaraan pick-up double cabin.
"Ya ini adalah konsep yang menarik, lantaran Kita cukup beli mobil namun kebutuhan penggunaannya bisa lebih luas. Namun pertanyaannya adalah bagaimana dengan regulasi di Indonesia itu sendiri. Mengingat mobil dengan bak terbuka itu kan harus ada KIR atau uji kendaraan bermotor khusus untuk kendaraan niaga," ujarnya.
Baca Juga:
Ducati Merilis Multistrada V4 Rally 2026, Intip Spesifikasinya
Ia melanjutkan bahwa hal ini yang harus dipastikan oleh produsen kendaraan. Kalau memang tidak harus menggunakan KIR ketika bagian modular-nya dibuka, ya itu akan jadi solusi. Namun jika harus menggunakan KIR, tentu ini jadi tantangan tersendiri.
Ia juga mengatakan bahwa karakter pembeli kendaraan seperti SUV di Indonesia itu juga butuh yang benar-benar pakem. Artinya dengan sistem yang bisa dibuka tutup, mobil ini harus dipastikan tidak mengalami masalah. Seperti halnya kebocoran karet-karet sekat antar ruang yang nantinya akan tertutup, lalu kemungkinan adanya masalah bunyi-bunyi di beberapa engsel.
"Mengingat kondisi cuaca di Indonesia yang cukup humid atau lembab, beberapa komponen seperti besi yang dilengkapi engsel seperti itu, juga rentan mengalami masalah. Kalau ini benar-benar bisa dipastikan tak mengalami masalah untuk beberapa waktu, kemungkinan akan diterima luas oleh masyarakat."
Namun dengan pengalaman yang dibangun oleh Chery dan optimisme mereka tentang produk ini, rasanya produk SUV modular ini bakal jadi mainan baru yang menarik untuk pasar otomotif Indonesia. Semoga saja regulasi yang mengikat tidak menyulitkan penggunanya.
Wuhu - Akhir pekan lalu
Chery Group meluncurkan sebuah
SUV modular yang bagian belakangnya bisa dibuka dan mobil berubah jadi sebuah pick-up double cabin. Dalam pembicaraan singkat dengan beberapa konsumen Chery yang ikut di acara tersebut di Wuhu, China, beberapa orang cukup kagum dengan kendaraan anyar dengan kode T1TP tersebut.
Namun beberapa orang juga mempertanyakan soal kesesuaian dengan masyarakat Indonesia. Meski pun brand tersebut membandingkannya dengan Toyota Kijang Innova, namun sebenarnya secara desain, dimensi dan segmentasi, mobil ini sesungguhnya berada di kelas medium SUV.
Salah satu pengusaha asal Indonesia yang namanya enggan disebut, mengatakan kepada Medcom.id bahwa konsep yang ditawarkan oleh Chery ini sesungguhnya sangat menarik. Lantaran membeli kendaraan SUV namun juga bisa berubah jadi kendaraan pick-up double cabin.
"Ya ini adalah konsep yang menarik, lantaran Kita cukup beli mobil namun kebutuhan penggunaannya bisa lebih luas. Namun pertanyaannya adalah bagaimana dengan regulasi di Indonesia itu sendiri. Mengingat mobil dengan bak terbuka itu kan harus ada KIR atau uji kendaraan bermotor khusus untuk kendaraan niaga," ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa hal ini yang harus dipastikan oleh produsen kendaraan. Kalau memang tidak harus menggunakan KIR ketika bagian modular-nya dibuka, ya itu akan jadi solusi. Namun jika harus menggunakan KIR, tentu ini jadi tantangan tersendiri.
Ia juga mengatakan bahwa karakter pembeli kendaraan seperti SUV di Indonesia itu juga butuh yang benar-benar pakem. Artinya dengan sistem yang bisa dibuka tutup, mobil ini harus dipastikan tidak mengalami masalah. Seperti halnya kebocoran karet-karet sekat antar ruang yang nantinya akan tertutup, lalu kemungkinan adanya masalah bunyi-bunyi di beberapa engsel.
"Mengingat kondisi cuaca di Indonesia yang cukup humid atau lembab, beberapa komponen seperti besi yang dilengkapi engsel seperti itu, juga rentan mengalami masalah. Kalau ini benar-benar bisa dipastikan tak mengalami masalah untuk beberapa waktu, kemungkinan akan diterima luas oleh masyarakat."
Namun dengan pengalaman yang dibangun oleh Chery dan optimisme mereka tentang produk ini, rasanya produk SUV modular ini bakal jadi mainan baru yang menarik untuk pasar otomotif Indonesia. Semoga saja regulasi yang mengikat tidak menyulitkan penggunanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)