Jakarta: Kondisi jalanan yang tidak mulus, termasuk adanya lubang, bisa menyebabkan kerusakan komponen mobil serta meningkatkan resiko kecelakaan lalu lintas. Salah satu komponen yang beresiko tinggi rusak apabila menghajar lubang di jalan adalah pelek mobil.
Pengalaman pelek rusak akibat menghajar lubang di jalan baru saja dialami oleh Drifter Nasional, Akbar Rais, ketika melintas ruas tol Kanci-Pejagan. Roda mobilnya masuk ke dalam lubang di kecepatan 120 kilometer per jam, dan berefek pelek mobil menjadi korban.
"Saya mengalami kejadian ini.. beruntungnya mungkin saya masih bisa handling kendaraan yang saya bawa.. saya khawatir orang lain yang kena dan tidak bisa handling mobilnya akan mengakibatkan kerugian buat orang lain juga sampai bisa terjadi kecelakaan..," ungkap Akbar Rais melalui akun Instagram-nya.
Kemudian muncul pertanyaan bagaimana pelek mobil bisa peang ketika menghantam lubang di jalan? Padahal ada ban yang melapisi dan suspensi yang bekerja meredam getaran.
Punggawa toko pelek seken F*ck Wheel Dude, Willy Mohammad, mengatakan biasanya bagian lips atau barrel paling sering mengalami peang. Kondisi ini terjadi karena dinding ban tidak dapat menahan benturan dengan baik, alhasil kedua bagian tersebut jadi tumpuannya.
“Dampak itu akan diikuti getaran dan ketidakstabilan mobil. Bahkan lebih parahnya lagi tekanan angin ban berkurang. Kondisi ini tentu berakibat fatal apabila sedang di kecepatan tinggi,” buka Willy seperti dikutip dari situs resmi National Modificator & Aftermarket Association (NMAA).
Ketika mobil menjangkau kecepatan tinggi saat melewati kondisi jalan yang buruk juga bisa berdampak langsung pada komponen kaki-kaki ini. Selain itu, pelek peang juga bisa disebabkan karena benturan langsung dengan trotoar jalan.
”Untuk tahap perbaikan biasa di press menggunakan alat khusus, mulanya pelek dipanaskan lalu diketok sampai lips atau barrel pelek kembali ke kondisi semula,”ujar Willy.
Kalau ingin pelek mobil lebih awet, hal terpenting dimulai dari cara berkendara seperti jangan berkendara terlalu dekat trotoar atau menghantam lubang-lubang yang dilewati dalam kecepatan tinggi. Terlebih kondisi jalan juga mempengaruhi meski mobil sedang berjalan pelan.
Ketika kondisi pelek sudah kembali membaik, bukan menjamin pelek tidak penyok lagi. “Kondisi tersebut balik lagi ke pengguna. Kalo dibilang tidak peang lagi selama pemakaiannya lebih hati-hati. Karena pelek ketika sudah diperbaiki akan disetel balance menjadi 0 lagi, kalau masuk lubang ya tetep peang lagi,” tambahnya.
View this post on Instagram
A post shared by Akbar Rais (@akbarrais)
Jakarta: Kondisi jalanan yang tidak mulus, termasuk adanya lubang, bisa menyebabkan kerusakan komponen mobil serta meningkatkan resiko kecelakaan lalu lintas. Salah satu komponen yang beresiko tinggi rusak apabila menghajar lubang di jalan adalah pelek mobil.
Pengalaman pelek rusak akibat menghajar lubang di jalan baru saja dialami oleh Drifter Nasional, Akbar Rais, ketika melintas ruas tol Kanci-Pejagan. Roda mobilnya masuk ke dalam lubang di kecepatan 120 kilometer per jam, dan berefek pelek mobil menjadi korban.
"Saya mengalami kejadian ini.. beruntungnya mungkin saya masih bisa handling kendaraan yang saya bawa.. saya khawatir orang lain yang kena dan tidak bisa handling mobilnya akan mengakibatkan kerugian buat orang lain juga sampai bisa terjadi kecelakaan..," ungkap Akbar Rais melalui akun Instagram-nya.
Kemudian muncul pertanyaan bagaimana pelek mobil bisa peang ketika menghantam lubang di jalan? Padahal ada ban yang melapisi dan suspensi yang bekerja meredam getaran.
Punggawa toko pelek seken F*ck Wheel Dude, Willy Mohammad, mengatakan biasanya bagian lips atau barrel paling sering mengalami peang. Kondisi ini terjadi karena dinding ban tidak dapat menahan benturan dengan baik, alhasil kedua bagian tersebut jadi tumpuannya.