Jakarta: Membelikan kendaraan, khususnya mobil, untuk anak ketika masuk masa perkuliahan memerlukan banyak pertimbangan. Sebagai orang tua harus bisa merencanakan dengan baik, dari segi keamanan hingga biaya kepemilikan kendaraan, ketika memberikan mobil kepada buah hati.
Lifepal pun kemudian membagikan sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum membelikan anak mobil ketika masuk kuliah;
1. Memiliki SIM dan Bertanggung Jawab
Jangan pernah membelikan mobil untuk anak yang masih belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Hal itu sama saja dengan membiarkan terjadinya pelanggaran Pasal 281 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Nantinya Anda yang harus bertanggung jawab atas segala tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan anak Anda yang tak memiliki SIM.
Dalam ketentuan membuat SIM, usia minimal sang anak adalah 17 tahun. Namun ketahui pula secara seksama bahwa usia 17 tahun juga tidak menjamin kematangan mental seseorang. Bisa dikatakan bahwa seorang berusia 17 tahun umumnya masih duduk di bangku SMA tingkat akhir atau kuliah tahun pertama.
Sebagai orangtua, Anda harus memahami psikologis anak. Pastikan bahwa anak memang sudah bisa bertanggung jawab atas segala perbuatannya sebagai pengemudi mobil.
2. Berikan Apabila Penting
Pertimbangkan dua kali untuk membelikan mobil untuk anak, terutama jika dirasa sang anak masih memungkinkan untuk menggunakan sepeda motor atau kendaraan umum untuk beraktivitas.
Adapun beberapa kondisi di mana Anda boleh membelikan mobil untuknya adalah; ketika lokasi kampus terlampau jauh dan harus melewati tol; tidak ada sarana transportasi umum dengan biaya terjangkau dari rumah ke kampus; anda tidak mengizinkan anak untuk kos karena alasan keamanan dan membutuhkan bantuannya untuk segala aktivitas di lingkungan rumah.
3. Sesuaikan Dana, Hindari Kredit
Tidak perlu memenuhi tuntutan anak yang menginginkan mobil merek A, tipe B, dan seri C jika mobil tersebut harganya terlampau tinggi. Mengingat mobil ini adalah hadiah maka Anda yang berhak menentukan merek, tipe, dan serinya.
Berikan pengertian bahwa mobil pemberian difungsikan untuk mempermudah transportasi sehari-hari. Dengan adanya mobil keselamatan sang anak di jalan diharap bisa semakin terlindungi dan kelelahan fisik bisa diminimalisir.
Tidak masalah untuk memilih mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.400 cc untuk menghemat pengeluaran BBM. Jangan sungkan pula membeli mobil bekas jika kondisinya masih sangat prima dan surat-surat legalitasnya masih lengkap, karena tentu bisa menghemat pembayaran pajak tahunan. Bila perlu tidak usah mengkredit mobil ini agar tidak ada beban bunga yang Anda bayarkan.
4. Rencanakan Pembelian Mobil Beberapa Tahun Sebelumnya
Jangan impulsif dalam membeli mobil, lakukanlah perencanaan yang baik untuk membeli. Hal ini pun bisa sangat membantu jika berniat membeli mobil dengan cara tunai.
Tentukan harga mobil yang ingin dibeli, rencanakan hal ini satu, dua, atau tiga tahun sebelum membeli. Lalu sisihkanlah dana setiap bulan atau tahun dalam jumlah yang sudah ditentukan agar proses pengumpulan dana menjadi semakin ringan.
Tak perlu cairkan investasi jangka panjang Anda untuk beli mobil
Sebagian dari Anda tentu memiliki dana investasi jangka panjang yang ditujukan untuk ketersediaan dana pensiun dan lain sebagainya.
5. Hindari Mencairkan Investasi
Mencairkan dana investasi jangka panjang sebelum waktunya hanya akan menghambat realisasi tujuan finansial tersebut.
6. Lindungi Mobil dengan Asuransi
Melindungi mobil bukan hanya sebatas mengenalkan anak tentang pengetahuan keamanan berkendara, namun juga dengan mengasuransikan mobilnya. Mobil tanpa asuransi tentu saja tidak lengkap karena hanya asuransi satu-satunya yang bisa memberikan perlindungan atas kerugian finansial, terhadap segala risiko finansial yang muncul.
Kenali beberapa komponen yang berkaitan dengan besaran premi asuransi mobil. Pertama adalah domisili mobil, kedua adalah kategori harga mobil, dan yang terakhir adalah jenis asuransi yang dipilih yaitu All Risk (comprehensive) atau Total Loss Only (TLO).
Itulah sejumlah pertimbangan yang mesti diketahui seputar membelikan mobil untuk anak. Pada intinya, hal ini boleh saja dilakukan bila sudah kuat secara finansial dan anak bisa bertanggung jawab sebagai pengendara mobil. Hindarilah sifat impulsif ketika membuat keputusan terkait hal ini.
Tidak masalah untuk memilih mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.400 cc untuk menghemat pengeluaran BBM. Jangan sungkan pula membeli mobil bekas jika kondisinya masih sangat prima dan surat-surat legalitasnya masih lengkap, karena tentu bisa menghemat pembayaran pajak tahunan. Bila perlu tidak usah mengkredit mobil ini agar tidak ada beban bunga yang Anda bayarkan.
4. Rencanakan Pembelian Mobil Beberapa Tahun Sebelumnya
Jangan impulsif dalam membeli mobil, lakukanlah perencanaan yang baik untuk membeli. Hal ini pun bisa sangat membantu jika berniat membeli mobil dengan cara tunai.
Tentukan harga mobil yang ingin dibeli, rencanakan hal ini satu, dua, atau tiga tahun sebelum membeli. Lalu sisihkanlah dana setiap bulan atau tahun dalam jumlah yang sudah ditentukan agar proses pengumpulan dana menjadi semakin ringan.
Tak perlu cairkan investasi jangka panjang Anda untuk beli mobil
Sebagian dari Anda tentu memiliki dana investasi jangka panjang yang ditujukan untuk ketersediaan dana pensiun dan lain sebagainya.
5. Hindari Mencairkan Investasi
Mencairkan dana investasi jangka panjang sebelum waktunya hanya akan menghambat realisasi tujuan finansial tersebut.