Jakarta: Adanya pandemi Covid-19 telah mengubah sebagian besar kebiasaan hidup masyarakat dalam beraktivitas. Mulai dari pergeseran gaya hidup yang lebih mementingkan faktor kesehatan, sampai harus beradaptasi kembali dengan berbagai kegiatan yang sebelumnya biasa dilakukan sehari-hari. Begitu pula dengan kebiasaan orang saat berkendara yang mengalami adaptasi baru yang disebabkan oleh kondisi pandemi saat ini.
Menurut survei Cars.com, dari 516 responden survei, yang berlangsung dari 3-6 Juni 2020, 67 persen mengatakan pandemi telah meningkatkan kebutuhan mereka akan kendaraan pribadi. Hal itu dikarenakan mereka menganggap mobil pribadi dianggap lebih aman dari ride sharing.
menurut Training Director The Real Driving Center (RDC), Marcell Kurniawan, hal ini menyebabkan munculnya fenomena weekend driver, atau para pengemudi yang biasanya hanya berkendara di akhir pekan kini menjadi pengendara yang regular (setiap hari). Dan ini berarti para pengendara yang saat ini ada di jalan mempunyai pengalaman berkendara yang tidak sesering pengemudi yang setiap hari berkendara dan melakukan mobilitas jarak menengah dan jauh.
Marcell Kurniawan kemudian memberikan sejumlah tips bagi pengemudi agar tetap aman dalam berkendara dengan adaptasi kebiasaan baru di era kenormalan baru:
1. Selalu Gunakan Sabuk Pengaman dengan Benar
Berdasarkan fakta yang ditemukan pada pengemudi saat pandemi lebih sedikit orang yang menggunakan sabuk pengaman. Marcell berpesan agar para pengemudi dan penumpang selalu memastikan sabuk pengaman selalu terpasang dengan baik sebelum pergi berkendara.
“Pastikan terdengar bunyi 'ceklik' saat kepala sabuk pengaman dipasangkan. Selain itu pastikan juga sabuk pengaman terpasang dengan rapi, rapat, dan rendah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Karena pemasangan sabuk pengaman yang benar akan meningkatkan keselamatan berkendara kita sebesar 42 persen,” ucapnya melalui keterangan resminya.
2. Bahaya Jalan yang Lengang, Perhatikan Jarak Berhenti
Menurut National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) jumlah kendaraan di jalan turun 63 persen dibanding tahun lalu, hal itu mengakibatkan jalanan lebih sepi dan banyak orang mengendarai kendaraannya dengan lebih kencang. Insurance Business America menyebutkan, setidaknya ada 30 persen peningkatan di mana orang-orang mengemudi lebih dari 100 kilometer per jam dalam satu perjalanan.
Fokus kecepatan kendaraan menjadi hal yang perlu diperhatikan juga. Selain berpengaruh pada jarak berhenti, semakin kencang atau tinggi kecepatan kendaraan pengendara maka memerlukan jarak yang semakin jauh agar kendaraan tersebut dapat berhenti. Jarak berhenti akan bertambah saat kondisi mengemudi berubah
“Jarak reaksi dan jarak pengereman saat berada pada jalanan yang kering dan jalanan yang basah akan berbeda. Selain itu kecepatan juga akan menambah jarak berhenti, misalnya pengendara dengan kecepatan 50 kilometer per jam masih bisa berhenti tepat waktu ketika akan menabrak sesuatu yang ada pada jarak 35 meter di depannya, dibandingkan dengan pengendara dengan kecepatan 70 kilometer per jam dengan jarak yang sama,” jelasnya.
3. Kebiasaan Baru Kegiatan Otomotif
- Memastikan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman),
- Menjaga kesterilan eksterior dan interior kendaraan dengan mencuci kendaraan secara rutin,
- Meminimalisir kopdar (kopi darat) atau pertemuan langsung berskala besar dan menggantinya dengan pertemuan daring,
- Memproteksi dan mengalihkan risiko tinggi kendaraan bermotor dengan asuransi perlindungan kendaraan bermotor atau mobil.
"Terkait asuransi mobil, pada kondisi pandemi seperti saat ini banyak kemungkinan kejahatan yang terjadi akibat menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain itu, banyaknya pengemudi yang ngebut, meningkatkan risiko laka terhadap kendaraan kita saat mengemudi. Oleh karenanya penting untuk memproteksi kendaraan dengan asuransi sebagai salah satu teknik berkendara aman di jalan."
Tips ini sudah disampaikan oleh Marcell melalui sesi webinar defensive driving dengan tema 'Talks About Defensive Driving After Pandemic: Safe Your Future Now!' kepada 270 orang dari 40 komunitas mobil. Asuransi Astra sebagai penyelenggara menilai hal seperti ini tetap haarus disampaikan kepada masyarakat agar mereka bisa berkendara dengan aman dan nyaman di era kenormalan baru.
“Dampak dari pandemi ini memaksa kita semua untuk beradaptasi terhadap kebiasaan baru, salah satunya adalah untuk tetap aman dalam berkendara saat pandemi maupun di masa yang akan datang. Untuk memberikan peace of mind, berkendara aman saja tidak cukup, kita perlu memproteksi diri dengan mematuhi protokol kesehatan juga memproteksi kendaraan untuk menghindari hal–hal yang tidak kita inginkan,” ujar SVP Communication & Customer Service Management Asuransi Astra, L Iwan Pranoto.
Jakarta: Adanya pandemi Covid-19 telah mengubah sebagian besar kebiasaan hidup masyarakat dalam beraktivitas. Mulai dari pergeseran gaya hidup yang lebih mementingkan faktor kesehatan, sampai harus beradaptasi kembali dengan berbagai kegiatan yang sebelumnya biasa dilakukan sehari-hari. Begitu pula dengan kebiasaan orang saat berkendara yang mengalami adaptasi baru yang disebabkan oleh kondisi pandemi saat ini.
Menurut survei Cars.com, dari 516 responden survei, yang berlangsung dari 3-6 Juni 2020, 67 persen mengatakan pandemi telah meningkatkan kebutuhan mereka akan kendaraan pribadi. Hal itu dikarenakan mereka menganggap mobil pribadi dianggap lebih aman dari ride sharing.
menurut Training Director The Real Driving Center (RDC), Marcell Kurniawan, hal ini menyebabkan munculnya fenomena weekend driver, atau para pengemudi yang biasanya hanya berkendara di akhir pekan kini menjadi pengendara yang regular (setiap hari). Dan ini berarti para pengendara yang saat ini ada di jalan mempunyai pengalaman berkendara yang tidak sesering pengemudi yang setiap hari berkendara dan melakukan mobilitas jarak menengah dan jauh.
Marcell Kurniawan kemudian memberikan sejumlah tips bagi pengemudi agar tetap aman dalam berkendara dengan adaptasi kebiasaan baru di era kenormalan baru:
1. Selalu Gunakan Sabuk Pengaman dengan Benar
Berdasarkan fakta yang ditemukan pada pengemudi saat pandemi lebih sedikit orang yang menggunakan sabuk pengaman. Marcell berpesan agar para pengemudi dan penumpang selalu memastikan sabuk pengaman selalu terpasang dengan baik sebelum pergi berkendara.