Jakarta: Penelitian yang dilakukan oleh P2M Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (POLAR UI) menunjukan penyematan anti-lock braking system (ABS) di sepeda motor berpotensi menurunkan angka kecelakaan hingga 24 persen, atau setara dengan mencegah satu dari empat kecelakaan yang terjadi. Meski demikian, masih banyak yang belum memahami komponen ABS di kendaraan bermotor.
ABS merupakan sebuah sistem pengereman pada kendaraan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan berkendara. Sistem ABS disematkan di sepeda motor agar pada saat pengereman mendadak, sepeda motor tidak mengalami selip atau ngepot, terutama ketika kondisi jalanan basah ataupun licin.
Sistem ini dilengkapi dengan sensor. Ketika sepeda motor berjalan, sensor kecepatan akan membaca kecepatan baik roda depan maupun belakang. Saat terdapat perbedaan kecepatan, informasi ini akan dikirimkan ke ECU (Engine Control Unit). Data dari ECU kemudian diteruskan ke modulator. ECU akan mengaktifkan solenoid.
Saat tuas rem ditarik, otomatis tekanan fluida ke kaliper menjadi sangat kuat. Proses pengurangan, penahanan, dan peningkatan tekanan fluida berlangsung sangat cepat, sekitar 15-50 kali per detik, sehingga roda tidak akan terkunci saat terjadi pengereman mendadak.
Lantas ada komponen apa saja sehingga ABS bisa bekerja?
1. Master Silinder
Komponen ini berfungsi sebagai pengubah gerakan mekanis dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Saat master silinder bekerja, piston akan mendorong minyak rem. Minyak rem bertekanan ini akan disalurkan ke pompa ABS.
2. Katup Kontrol Hidrolik ABS
Setidaknya ada tiga katup pada rem ABS. Komponen ini adalah gerbang minyak rem dari master silinder menuju silinder roda. Katup ini mengatur tekanan hidrolik dari 3. master silinder ke silinder roda.
Katup satu terbuka penuh untuk memaksimalkan tekanan minyak rem langsung ke rem.
Katup dua menghalangi tekanan minyak rem agar tidak diteruskan ke rem.
Katup tiga menghalangi sebagian tekanan minyak rem sehingga hanya sebagian yang diteruskan ke rem kendaraan.
3. Pompa ABS
Pompa ABS berfungsi untuk mengembalikan tekanan hidrolik pada silinder roda setelah tekanan hidrolik berkurang akibat pembukaan katup ABS. Saat roda terkunci, tekanan hidrolik pada roda tersebut dikurangi hingga roda berputar kembali. Setelah roda berputar, pompa ABS mengembalikan tekanan hidrolik dengan cepat.
4. Modul Kontrol ABS
Modul Kontrol ABS adalah perangkat pemrosesan yang mengatur kapan dan berapa lama interval katup terbuka dan tertutup. Modul ini juga mengatur kapan pompa ABS harus bekerja. Modul Kontrol ABS bekerja berdasarkan data yang dikirimkan dari sensor. Data ini diolah untuk memberi perintah kepada valve dan pompa ABS.
5. Sensor Kecepatan
Sensor ini dipasang pada roda depan dan belakang untuk membaca kecepatan putaran roda dan mengirimkan data tersebut ke modul ABS.
6. Silinder Roda
Berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem menjadi gerakan mekanis yang mendorong kampas rem untuk menjepit cakram.
7. Saluran Hidrolik Rem
Bagian ini berfungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder ke silinder roda. ABS bukan untuk membuat rem lebih pakem tetapi sistem pengereman elektronik agar roda tidak terkunci.
8. Indikator ABS
Sepeda motor dengan fitur ABS memiliki lampu indikator pada panel speedometer yang menunjukkan kondisi sistem ABS. Jika indikator menunjukkan salah satu dari tanda berikut, mungkin ada masalah pada sistem ABS:
Indikator menyala atau berkedip saat berkendara.
Indikator tidak menyala saat kunci kontak diputar ke posisi On.
Indikator tidak mati pada kecepatan di atas 10 km/jam.
Jakarta: Penelitian yang dilakukan oleh P2M Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (POLAR UI) menunjukan penyematan anti-lock braking system (ABS) di sepeda motor berpotensi menurunkan angka kecelakaan hingga 24 persen, atau setara dengan mencegah satu dari empat kecelakaan yang terjadi. Meski demikian, masih banyak yang belum memahami komponen ABS di kendaraan bermotor.
ABS merupakan sebuah sistem pengereman pada kendaraan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan berkendara. Sistem ABS disematkan di sepeda motor agar pada saat pengereman mendadak, sepeda motor tidak mengalami selip atau ngepot, terutama ketika kondisi jalanan basah ataupun licin.
Sistem ini dilengkapi dengan sensor. Ketika sepeda motor berjalan, sensor kecepatan akan membaca kecepatan baik roda depan maupun belakang. Saat terdapat perbedaan kecepatan, informasi ini akan dikirimkan ke ECU (Engine Control Unit). Data dari ECU kemudian diteruskan ke modulator. ECU akan mengaktifkan solenoid.
Saat tuas rem ditarik, otomatis tekanan fluida ke kaliper menjadi sangat kuat. Proses pengurangan, penahanan, dan peningkatan tekanan fluida berlangsung sangat cepat, sekitar 15-50 kali per detik, sehingga roda tidak akan terkunci saat terjadi pengereman mendadak.
Lantas ada komponen apa saja sehingga ABS bisa bekerja?
1. Master Silinder
Komponen ini berfungsi sebagai pengubah gerakan mekanis dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Saat master silinder bekerja, piston akan mendorong minyak rem. Minyak rem bertekanan ini akan disalurkan ke pompa ABS.
2. Katup Kontrol Hidrolik ABS
Setidaknya ada tiga katup pada rem ABS. Komponen ini adalah gerbang minyak rem dari master silinder menuju silinder roda. Katup ini mengatur tekanan hidrolik dari 3. master silinder ke silinder roda.
Katup satu terbuka penuh untuk memaksimalkan tekanan minyak rem langsung ke rem.
Katup dua menghalangi tekanan minyak rem agar tidak diteruskan ke rem.
Katup tiga menghalangi sebagian tekanan minyak rem sehingga hanya sebagian yang diteruskan ke rem kendaraan.
3. Pompa ABS
Pompa ABS berfungsi untuk mengembalikan tekanan hidrolik pada silinder roda setelah tekanan hidrolik berkurang akibat pembukaan katup ABS. Saat roda terkunci, tekanan hidrolik pada roda tersebut dikurangi hingga roda berputar kembali. Setelah roda berputar, pompa ABS mengembalikan tekanan hidrolik dengan cepat.
4. Modul Kontrol ABS
Modul Kontrol ABS adalah perangkat pemrosesan yang mengatur kapan dan berapa lama interval katup terbuka dan tertutup. Modul ini juga mengatur kapan pompa ABS harus bekerja. Modul Kontrol ABS bekerja berdasarkan data yang dikirimkan dari sensor. Data ini diolah untuk memberi perintah kepada valve dan pompa ABS.
5. Sensor Kecepatan
Sensor ini dipasang pada roda depan dan belakang untuk membaca kecepatan putaran roda dan mengirimkan data tersebut ke modul ABS.
6. Silinder Roda
Berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem menjadi gerakan mekanis yang mendorong kampas rem untuk menjepit cakram.
7. Saluran Hidrolik Rem
Bagian ini berfungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder ke silinder roda. ABS bukan untuk membuat rem lebih pakem tetapi sistem pengereman elektronik agar roda tidak terkunci.
8. Indikator ABS
Sepeda motor dengan fitur ABS memiliki lampu indikator pada panel speedometer yang menunjukkan kondisi sistem ABS. Jika indikator menunjukkan salah satu dari tanda berikut, mungkin ada masalah pada sistem ABS:
- Indikator menyala atau berkedip saat berkendara.
- Indikator tidak menyala saat kunci kontak diputar ke posisi On.
- Indikator tidak mati pada kecepatan di atas 10 km/jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)