Jakarta - Dalam industri pelumas otomotif global, terdapat 3 jenis umum yang biasa digunakan untuk kendaraan terbaru. Di antaranya adalah adalah pelumas Mineral, Sintetik dan Semi Sintetik. Lalu apa perbedaan di antara ketiganya dan peruntukannya?
Pelumas mineral adalah pelumas yang berbahan dasar mineral dan prosesnya hanya melalui permurnian saja. Pelumas jenis ini punya struktur molekul yang kurang seragam dan cenderung lebih mudah teroksidasi dan menguap pada suhu tinggi.
Kemudian harganya juga lebih terjangkau, tetapi performanya kurang optimal di suhu sangat ekstrim. Sehingga risiko terhadap bentukan endapan di ruang mesin sangat bisa terjadi.
Tingkat kekentalannya pun lebih tinggi alias lebih kental. Sehingga Makanya pelumas jenis ini sangat tidak disarankan untuk mesin terbaru.
Kemudian pelumas sintetik adalah pelumas yang melalui proses rekayasa kimia. Di mana struktur molekulnya lebih seragam, membuatnya lebih tahan terhadap suhu ekstrem, oksidasi, dan penguapan.
Pelumas jenis ini memberikan performa yang lebih baik pada suhu sangat tinggi. Kemudia juga bisa memberikan perlindungan lebih baik terhadap keausan serta masa pakai yang lebih lama. Namun di balik kemampuannya, harganya juga cenderung mahal.
Terakhir adalah pelumas Semi Sintetik adalah jenis pelumas yang menggabungkan keunggulan yang dimiliki pelumas Mineral dan Sintetik murni. Pelumas jenis ini memainkan peran di antara keduanya. Sehingga bisa di gunakan di segala jenis mesin kendaraan.
Jakarta - Dalam industri
pelumas otomotif global, terdapat 3 jenis umum yang biasa digunakan untuk kendaraan terbaru. Di antaranya adalah adalah pelumas Mineral,
Sintetik dan Semi Sintetik. Lalu apa perbedaan di antara ketiganya dan peruntukannya?
Pelumas mineral adalah pelumas yang berbahan dasar mineral dan prosesnya hanya melalui permurnian saja. Pelumas jenis ini punya struktur molekul yang kurang seragam dan cenderung lebih mudah teroksidasi dan menguap pada suhu tinggi.
Kemudian harganya juga lebih terjangkau, tetapi performanya kurang optimal di suhu sangat ekstrim. Sehingga risiko terhadap bentukan endapan di ruang mesin sangat bisa terjadi.
Tingkat kekentalannya pun lebih tinggi alias lebih kental. Sehingga Makanya pelumas jenis ini sangat tidak disarankan untuk mesin terbaru.
Kemudian pelumas sintetik adalah pelumas yang melalui proses rekayasa kimia. Di mana struktur molekulnya lebih seragam, membuatnya lebih tahan terhadap suhu ekstrem, oksidasi, dan penguapan.
Pelumas jenis ini memberikan performa yang lebih baik pada suhu sangat tinggi. Kemudia juga bisa memberikan perlindungan lebih baik terhadap keausan serta masa pakai yang lebih lama. Namun di balik kemampuannya, harganya juga cenderung mahal.
Terakhir adalah pelumas Semi Sintetik adalah jenis pelumas yang menggabungkan keunggulan yang dimiliki pelumas Mineral dan Sintetik murni. Pelumas jenis ini memainkan peran di antara keduanya. Sehingga bisa di gunakan di segala jenis mesin kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)