Jakarta - Spesifikasi pelumas untuk otomotif saat ini kian rumit tapi perlu dipahami oleh pemilik kendaraan. Mengingat penggunaan pelumas yang tak tepat, membuat performa mesin jadi tidak optimal.
Hal ini pun ditegaskan oleh Manager Public Relations, YRA & Community, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Rifki Maulana di momentum peluncuran Yamalube Power XP di Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (28/6/2025).
Ia mengatakan bahwa pelumas yang baru saja mereka rilis tersebut, berbasis mineral. Sehingga lebih cocok untuk mesin yang digunakan untuk kerja keras. Lalu apa itu pelumas berbasis mineral?
"Pelumas ini merupakan pelumas terbaru yang memang Kami peruntukkan buat motor-motor berkapasitas mesin kecil seperti skuter matic 125 cc. Meski demikian, perfomanya cukup baik untuk melumasi ruang mesin," ujar Rifki Maulana kepada Medcom.id.
Oli mineral dan oli sintetik memiliki perbedaan mendasar dalam komposisi dan proses pembuatannya, yang berujung pada perbedaan performa dan harga. Oli mineral berasal dari minyak bumi mentah yang dimurnikan.
Sedangkan oli sintetik dibuat melalui proses rekayasa kimia yang lebih kompleks. Beberapa perbedaan utamanya tentu sangat besar. Di antaranya adalah bahan baku, struktur molekul, performa dan harga.
1. Bahan Baku
-Oli Mineral: Terbuat dari minyak bumi mentah yang telah dimurnikan.
-Oli Sintetik: Dibuat melalui proses rekayasa kimia, seringkali dari bahan dasar yang berbeda dari minyak bumi, dan memiliki struktur molekul yang lebih seragam.
2. Struktur Molekul:
-Oli Mineral: Memiliki struktur molekul yang kurang seragam dan cenderung lebih mudah teroksidasi dan menguap pada suhu tinggi.
-Oli Sintetik: Struktur molekulnya lebih seragam, membuatnya lebih tahan terhadap suhu ekstrem, oksidasi, dan penguapan.
3. Performa:
-Oli Mineral: Biasanya lebih terjangkau, tetapi performanya kurang optimal pada suhu ekstrem dan rentan terhadap pembentukan endapan.
-Oli Sintetik: Memberikan performa yang lebih baik pada suhu tinggi, perlindungan yang lebih baik terhadap keausan, dan masa pakai yang lebih lama, namun harganya lebih mahal.
4. Harga:
-Oli Mineral: Lebih murah karena bahan bakunya mudah didapatkan dan proses pembuatannya lebih sederhana.
-Oli Sintetik: Lebih mahal karena proses pembuatannya yang lebih kompleks dan bahan baku yang lebih spesifik.
5. Viskositas:
-Oli Mineral: Biasanya memiliki viskositas yang lebih tinggi (lebih kental) dibandingkan oli sintetik, terutama pada suhu rendah.
-Oli Sintetik: Viskositasnya lebih stabil pada berbagai suhu, sehingga lebih cocok untuk mesin modern dengan celah yang lebih sempit.
Jakarta - Spesifikasi
pelumas untuk
otomotif saat ini kian rumit tapi perlu dipahami oleh pemilik kendaraan. Mengingat penggunaan pelumas yang tak tepat, membuat performa mesin jadi tidak optimal.
Hal ini pun ditegaskan oleh Manager Public Relations, YRA & Community, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Rifki Maulana di momentum peluncuran Yamalube Power XP di Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (28/6/2025).
Ia mengatakan bahwa pelumas yang baru saja mereka rilis tersebut, berbasis mineral. Sehingga lebih cocok untuk mesin yang digunakan untuk kerja keras. Lalu apa itu pelumas berbasis mineral?
"Pelumas ini merupakan pelumas terbaru yang memang Kami peruntukkan buat motor-motor berkapasitas mesin kecil seperti skuter matic 125 cc. Meski demikian, perfomanya cukup baik untuk melumasi ruang mesin," ujar Rifki Maulana kepada Medcom.id.
Oli mineral dan oli sintetik memiliki perbedaan mendasar dalam komposisi dan proses pembuatannya, yang berujung pada perbedaan performa dan harga. Oli mineral berasal dari minyak bumi mentah yang dimurnikan.
Sedangkan oli sintetik dibuat melalui proses rekayasa kimia yang lebih kompleks. Beberapa perbedaan utamanya tentu sangat besar. Di antaranya adalah bahan baku, struktur molekul, performa dan harga.
1. Bahan Baku
-Oli Mineral: Terbuat dari minyak bumi mentah yang telah dimurnikan.
-Oli Sintetik: Dibuat melalui proses rekayasa kimia, seringkali dari bahan dasar yang berbeda dari minyak bumi, dan memiliki struktur molekul yang lebih seragam.
2. Struktur Molekul:
-Oli Mineral: Memiliki struktur molekul yang kurang seragam dan cenderung lebih mudah teroksidasi dan menguap pada suhu tinggi.
-Oli Sintetik: Struktur molekulnya lebih seragam, membuatnya lebih tahan terhadap suhu ekstrem, oksidasi, dan penguapan.
3. Performa:
-Oli Mineral: Biasanya lebih terjangkau, tetapi performanya kurang optimal pada suhu ekstrem dan rentan terhadap pembentukan endapan.
-Oli Sintetik: Memberikan performa yang lebih baik pada suhu tinggi, perlindungan yang lebih baik terhadap keausan, dan masa pakai yang lebih lama, namun harganya lebih mahal.
4. Harga:
-Oli Mineral: Lebih murah karena bahan bakunya mudah didapatkan dan proses pembuatannya lebih sederhana.
-Oli Sintetik: Lebih mahal karena proses pembuatannya yang lebih kompleks dan bahan baku yang lebih spesifik.
5. Viskositas:
-Oli Mineral: Biasanya memiliki viskositas yang lebih tinggi (lebih kental) dibandingkan oli sintetik, terutama pada suhu rendah.
-Oli Sintetik: Viskositasnya lebih stabil pada berbagai suhu, sehingga lebih cocok untuk mesin modern dengan celah yang lebih sempit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)