Perlu diperhatikan bahwa suhu tinggi menjadi salah satu faktor yang berpotensi merusak ban kendaraan dengan cepat. Fenomena ini terjadi karena suhu panas dapat membuat karet pada ban menjadi lebih lembut, menyebabkan ausnya ban lebih cepat.
Apalagi angin konvensional juga mengandung uap air. Kondisi ini mengakibatkan saat ban mengalami pemanasan, uap air di dalamnya akan menguap dan mengisi ruang dalam ban, menjadikannya lebih padat dan berat.
Karena alasan ini, banyak individu memilih nitrogen sebagai pengganti. Hal ini disebabkan nitrogen, meskipun tidak memiliki kandungan uap air, memiliki suhu yang lebih rendah dan toleransi terhadap suhu panas.
Baca Juga: Mau Pakai Ban Ukuran Lebar? Pikir-Pikir Dulu Deh Efeknya! |
Selain itu, tingkat perubahan volumenya lebih rendah. Akibatnya, penggunaan nitrogen dalam ban kendaraan dapat menghindarkan lonjakan tekanan yang signifikan ketika berada dalam kondisi panas.
Dalam beberapa penelitian independen, menggunakan nitrogen dalam ban dan menjalani perjalanan sekitar 50 kilometer, tekanan ban hanya meningkat sebesar 0,5 psi. Sementara, ban yang diisi angin biasa meningkat sebesar 3 psi setelah menempuh jarak yang sama.
Situasi ini memberi peluang risiko pecah bagi ban yang diisi udara konvensional jika ban tersebut dalam kondisi yang tidak optimal.
Baca Juga: Cara Cek Pajak Kendaraan Online 2025, Anti Ribet-Ribet Club! |
Berikut adalah kelebihan lain dari nitrogen:
-Berat udara lebih ringan karena tidak ada kandungan air
-Suhu udara di dalam ban lebih rendah
-Meningkatkan daya cengkeram ban
-Memperpanjang masa pakai ban
-Tidak menyebabkan korosi pada velg karena tidak ada kandungan air
-Ban menjadi lebih lentur
-Lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar karena berat ban lebih ringan
-Pengalaman berkendara yang lebih nyaman
-Tekanan ban tetap stabil
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id