Jakarta: Keberadaan busi di kendaraan bermotor kadang diabaikan oleh pemiliknya karena posisinya yang tertutup serta ukurannya yang mungil. Padahal komponen ini terbilang vital bagi mesin dan tanpanya mesin kendaraan bermotor tidak bisa hidup.
Busi memiliki fungsi untuk membakar campuran udara atau bahan bakar serta membantu untuk melepas panas dari ruang pembakaran. Melihat peran busi yang sangat penting dalam kendaraan, para pemilik perlu memilih busi yang asli dan berkualitas agar memberikan kinerja maksimal di mesin.
"Pemilihan serta penggunaan busi yang tepat dan sesuai standar dapat memaksimalkan pembakaran di dalam ruang bakar, sehingga akan meningkatkan performa mesin dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar dalam berkendara,”jelas Manager Public Relations, YRA, & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Antonius Widiantoro, melalui keterangan resminya.
Anton kemudian membeberkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih busi untuk performa mesin yang lebih baik:
1. Ukuran busi
Pastikan ukuran busi terutama diameter ulir, panjang ulir, dan jangkauan insulator sesuai dengan spesifikasi mesin. Jika tidak sesuai maka kemungkinan busi akan longgar, overheat, terkena endapan karbon sehingga pengapian tidak sempurna dan bahkan bisa merusak piston.
2. Angka panas busi
Perhatikan angka panas busi yang tepat dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan Anda, karena apabila angka panas busi yang dipakai terlalu besar atau busi terlalu dingin, maka akan mengakibatkan pengendapan karbon pada busi anda (carbon fouling). Apabila angka yang dipakai terlalu kecil atau busi terlalu panas, maka busi akan mengalami overheat dan mengakibatkan misfire (gagal pengapian).
Angka panas busi akan tertera pada model busi, contohnya pada busi NGK Iridium motor Yamaha dengan kode CR8. C itu merupakan kode ulir 10 mm, R artinya busi resistor, dan 8 adalah angka tingkat panas busi.
Semakin tinggi angka busi (7,8,9) maka termasuk golongan busi dingin. Sebaliknya, jika semakin rendah angkanya (di bawah 6) maka termasuk golongan busi panas.
Busi dingin memiliki insulator pendek yang cepat melepas panas, cocok digunakan pada motor dengan performa tinggi seperti motor balap. Sedangkan busi panas lebih cepat panas dan lebih lambat dalam melepaskan panas, sehingga cocok digunakan untuk motor sehari-hari.
3. Penampilan fisik busi
Pastikan busi yang dipakai dalam kondisi prima dengan memperhatikan beberapa ciri fisik gasket (ring) sangat sulit dilepas; metal shell lebih mengkilap karena melalui proses chromium plating Cr3; ulir terminal nut lebih halus dan rapi; konstruksi ujung elektroda, gap, dan penyambungan pada busi sangat rapi.
Jakarta: Keberadaan busi di kendaraan bermotor kadang diabaikan oleh pemiliknya karena posisinya yang tertutup serta ukurannya yang mungil. Padahal komponen ini terbilang vital bagi mesin dan tanpanya mesin kendaraan bermotor tidak bisa hidup.
Busi memiliki fungsi untuk membakar campuran udara atau bahan bakar serta membantu untuk melepas panas dari ruang pembakaran. Melihat peran busi yang sangat penting dalam kendaraan, para pemilik perlu memilih busi yang asli dan berkualitas agar memberikan kinerja maksimal di mesin.
"Pemilihan serta penggunaan busi yang tepat dan sesuai standar dapat memaksimalkan pembakaran di dalam ruang bakar, sehingga akan meningkatkan performa mesin dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar dalam berkendara,”jelas Manager Public Relations, YRA, & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Antonius Widiantoro, melalui keterangan resminya.
Anton kemudian membeberkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih busi untuk performa mesin yang lebih baik:
1. Ukuran busi
Pastikan ukuran busi terutama diameter ulir, panjang ulir, dan jangkauan insulator sesuai dengan spesifikasi mesin. Jika tidak sesuai maka kemungkinan busi akan longgar, overheat, terkena endapan karbon sehingga pengapian tidak sempurna dan bahkan bisa merusak piston.
Halaman Selanjutnya
2. Angka panas busi…