Pakar Otomotif ITB: Bensin Tercampur Solar Bisa Bikin Mesin Rusak

Jakarta: Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, mengingatkan penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi dapat memicu kerusakan teknis serius pada kendaraan. Pernyataan ini disampaikan Yannes menanggapi kabar adanya kelalaian di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menyebabkan bensin tercampur solar dan mengakibatkan kerusakan pada puluhan sepeda motor. “Kalau kejadian bensin tercampur solar ini terus berulang, dampaknya bisa sangat merugikan dan bisa sangat merusak secara teknis,” kata Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi ANTARA. Ia menjelaskan solar diperuntukkan bagi kendaraan bermesin diesel yang memiliki rasio kompresi tinggi. Sementara itu, mesin bensin bekerja dengan mengandalkan percikan api dari busi. Jika kondisi tersebut berlangsung lama, kerusakan parah dapat terjadi pada komponen di ruang bakar.   “Akibatnya, terjadi misfire, carbon deposit, penyumbatan pada fuel injector, dan kontaminasi pada sistem pelumasan. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan serius pada komponen internal mesin seperti bending piston, kerusakan ring piston, dan bahkan scoring pada silinder liner, yang tentu saja memerlukan biaya perbaikan yang tidak sedikit,” jelas Yannes. Gejala awal biasanya ditandai dengan engine knocking, performa mesin yang terasa berbeda, hingga engine stall setelah pengisian bahan bakar. “Sebaiknya segera matikan mesin untuk mencegah kerusakan lanjutan. Selanjutnya, kita perlu melakukan drainage pada fuel tank, membersihkan sistem bahan bakar secara menyeluruh termasuk fuel line, fuel filter, dan injector cleaning, serta memeriksa sistem pengapian,” tegasnya. Keywords: bensin tercampur solar, kerusakan mesin, pakar ITB, Yannes Martinus Pasaribu, SPBU, sepeda motor, bahan bakar tidak sesuai spesifikasi, engine knocking, injector cleaning, misfire, kerusakan piston, perawatan mesin.