Jakarta: Mobil hybrid telah menjadi pilihan bagi banyak pengguna kendaraan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dengan kombinasi mesin bensin konvensional dan motor listrik, mobil hybrid menawarkan efisiensi bahan bakar yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mobil biasa.
Namun, seperti halnya semua teknologi, mobil hybrid juga memiliki tantangan tersendiri, salah satunya adalah perawatan dan penggantian baterai. Bagi pemilik mobil, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan kocek untuk menghadapi momen pergantian baterai apabila diperlukan.
Menurut Dokter Mobil, usia baterai mobil hybrid umumnya berkisar antara 5-10 tahun, namun ini juga tergantung pada cara pemakaian dan penggunaan mobil. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa baterai mobil hybrid bisa bertahan hingga 8-12 tahun atau rata-rata 10 tahun.
Untuk harga penggantian baterai, ini sangat bervariasi tergantung pada model dan merek mobil. Misalnya, untuk Suzuki Ertiga Hybrid, biaya penggantian baterainya mencapai Rp15 juta.
Baca Juga: Isuzu Melihat Tantangan Dunia Transportasi Di Masa Depan, Apa Saja?
Sementara itu, untuk Toyota Corolla Cross Hybrid, biaya penggantian baterainya bisa mencapai Rp30 jutaan. Untuk model lain seperti Innova Zenix hybrid, harga baterainya berada di kisaran Rp40 jutaan.
Namun, ada juga solusi penggantian baterai hybrid dengan harga yang lebih terjangkau, seperti yang ditawarkan oleh beberapa bengkel spesialis. Mereka menyediakan penggantian baterai hybrid per sel sesuai dengan kerusakan, sehingga pemilik kendaraan tidak perlu mengganti baterai keseluruhan. Misalnya, untuk refurbish baterai Toyota (Camry, Prius) per sel dibanderol Rp1 juta sampai Rp1,5 juta, tergantung dari lifetime baterai.
Cara Merawat Baterai Mobil Hybrid Agar Lebih Awet
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk merawat baterai mobil hybrid agar lebih awet:
1. Melakukan Pengecekan dan Perawatan Secara Rutin
Pastikan untuk mengecek tegangan, temperatur, dan kapasitas baterai secara berkala. Tegangan baterai yang rendah menjadi pertanda bahwa baterai perlu diisi ulang atau diganti. Selain itu, pemilik mobil juga perlu melakukan servis secara berkala di bengkel resmi.
Baca Juga: Konsumsi Solar Toyota Kijang Innova Reborn Diesel, Boros/Irit?
2. Hindari Membongkar dan Memodifikasi Sistem Baterai
Membongkar dan memodifikasi sistem baterai sembarangan dapat mempengaruhi kinerja dari mesin dan baterai. Modifikasi atau pembongkaran baterai pada mobil bermesin hybrid ada baiknya dilakukan oleh tim bengkel atau orang yang berpengalaman.
3. Jangan Mencuci Mesin Sembarangan
Pemilik mobil hybrid sebaiknya menghindari cuci mesin secara mandiri karena dapat menimbulkan kerusakan pada komponen mesin, khususnya motor listrik dan baterai. Ada baiknya membawa mobil ke bengkel resmi untuk melakukan pencucian dan detailing mesin.
4. Perawatan Sistem Pendingin Baterai
Sistem pendingin baterai berfungsi dalam menjaga suhu baterai dalam kondisi yang aman agar terhindar dari overheat atau panas berlebih.
Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan perawatan secara rutin pada sistem pendingin. Bersihkan sistem pendingin dari kotoran atau kerak yang dapat mengganggu aliran udara.
5. Melakukan Pengisian Baterai dengan Tepat
Pengisian baterai pada mobil hybrid perlu diperhatikan agar baterai tetap awet. Mobil hybrid memiliki sistem manajemen baterai atau BMS yang berfungsi mengatur pengisian dan pengosongan baterai.
Pemilik mobil disarankan untuk mengisi daya ketika baterai berada di level sekitar 20%. Usahakan untuk menjaga tingkat muatan baterai antara 20%-80% agar meminimalkan risiko degradasi yang cepat.
Jakarta: Mobil hybrid telah menjadi pilihan bagi banyak pengguna kendaraan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dengan kombinasi mesin bensin konvensional dan motor listrik, mobil hybrid menawarkan efisiensi bahan bakar yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mobil biasa.
Namun, seperti halnya semua teknologi, mobil hybrid juga memiliki tantangan tersendiri, salah satunya adalah perawatan dan penggantian baterai. Bagi pemilik mobil, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan kocek untuk menghadapi momen pergantian baterai apabila diperlukan.
Menurut Dokter Mobil, usia baterai mobil hybrid umumnya berkisar antara 5-10 tahun, namun ini juga tergantung pada cara pemakaian dan penggunaan mobil. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa baterai mobil hybrid bisa bertahan hingga 8-12 tahun atau rata-rata 10 tahun.
Untuk harga penggantian baterai, ini sangat bervariasi tergantung pada model dan merek mobil. Misalnya, untuk Suzuki Ertiga Hybrid, biaya penggantian baterainya mencapai Rp15 juta.
Baca Juga:
Isuzu Melihat Tantangan Dunia Transportasi Di Masa Depan, Apa Saja?
Sementara itu, untuk Toyota Corolla Cross Hybrid, biaya penggantian baterainya bisa mencapai Rp30 jutaan. Untuk model lain seperti Innova Zenix hybrid, harga baterainya berada di kisaran Rp40 jutaan.
Namun, ada juga solusi penggantian baterai hybrid dengan harga yang lebih terjangkau, seperti yang ditawarkan oleh beberapa bengkel spesialis. Mereka menyediakan penggantian baterai hybrid per sel sesuai dengan kerusakan, sehingga pemilik kendaraan tidak perlu mengganti baterai keseluruhan. Misalnya, untuk refurbish baterai Toyota (Camry, Prius) per sel dibanderol Rp1 juta sampai Rp1,5 juta, tergantung dari lifetime baterai.
Cara Merawat Baterai Mobil Hybrid Agar Lebih Awet
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk merawat baterai mobil hybrid agar lebih awet:
1. Melakukan Pengecekan dan Perawatan Secara Rutin
Pastikan untuk mengecek tegangan, temperatur, dan kapasitas baterai secara berkala. Tegangan baterai yang rendah menjadi pertanda bahwa baterai perlu diisi ulang atau diganti. Selain itu, pemilik mobil juga perlu melakukan servis secara berkala di bengkel resmi.
Baca Juga:
Konsumsi Solar Toyota Kijang Innova Reborn Diesel, Boros/Irit?
2. Hindari Membongkar dan Memodifikasi Sistem Baterai
Membongkar dan memodifikasi sistem baterai sembarangan dapat mempengaruhi kinerja dari mesin dan baterai. Modifikasi atau pembongkaran baterai pada mobil bermesin hybrid ada baiknya dilakukan oleh tim bengkel atau orang yang berpengalaman.
3. Jangan Mencuci Mesin Sembarangan
Pemilik mobil hybrid sebaiknya menghindari cuci mesin secara mandiri karena dapat menimbulkan kerusakan pada komponen mesin, khususnya motor listrik dan baterai. Ada baiknya membawa mobil ke bengkel resmi untuk melakukan pencucian dan detailing mesin.
4. Perawatan Sistem Pendingin Baterai
Sistem pendingin baterai berfungsi dalam menjaga suhu baterai dalam kondisi yang aman agar terhindar dari overheat atau panas berlebih.
Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan perawatan secara rutin pada sistem pendingin. Bersihkan sistem pendingin dari kotoran atau kerak yang dapat mengganggu aliran udara.
5. Melakukan Pengisian Baterai dengan Tepat
Pengisian baterai pada mobil hybrid perlu diperhatikan agar baterai tetap awet. Mobil hybrid memiliki sistem manajemen baterai atau BMS yang berfungsi mengatur pengisian dan pengosongan baterai.
Pemilik mobil disarankan untuk mengisi daya ketika baterai berada di level sekitar 20%. Usahakan untuk menjaga tingkat muatan baterai antara 20%-80% agar meminimalkan risiko degradasi yang cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)