Bangkok - Kompetisi safety riding khusus untuk para instruktur safety riding di bawah brand Honda di kawasan Asia-Oceania yang ketiga, berlangsung dengan seru. Ajang yang bernama The 3rd Asia-Oceania Honda Safety Instructors Competition 2025 itu, ternyata punya aturan yang sangat berbeda dengan kompetisi berkendara lainnya.
Dalam kompetisi ini terdapat tiap sesi yang diujikan kepada para peserta di antaranya adalah slalom, braking test dan low speed riding. Dalam setiap sesi ini pun masing-masing peserta akan dibekali dengan 1000 poin yang harus mereka pertahankan agar bisa meraih penilaian tertinggi.
"Jadi setiap peserta ini ditantang untuk melalui beberapa sesi seperti slalom, braking test dan low speed riding yang juga ada beberapa tantangannya. Dari setiap sesi peserta diberikan 1000 poin yang harus mereka pertahankan. Jika ditemukan kesalahan seperti kaki turun, lutut keluar lebih dari 10 cm, ban terangkat saat akselerasi atau pengereman, menyentuh cone dan lain sebagainya, maka akan dikenakan penalti poin," ujar Instruktur Safety Riding PT Astra Honda Motor, Fauzan Tanaka yang juga ikut didaulat sebagai tim juri di acara tersebut.
Fauzan melanjutkan bahwa bagian yang berpotensi membuat peserta keguguran poin adalah di bagian braking test. Mengingat peserta harus benar-benar mengukur kecepatan maksimal, posisi transmisi hingga ketenangan dalam melakukan proses pengereman.
"Salah sedikit saja seperti kecepatan tidak sesuai dengan putaran RPM, itu akan membuat peserta kehilangan poin yang cukup banyak. Apalagi jika sampai anggota tubuh berada di luar dari dimensi motor, itu poinnya bisa berkurang drastis. Kemudian ban belakang terangkat juga bisa mengurangi poin cukup banyak, sehingga peserta harus benar-benar berhati-hati di sesi ini."
Beruntung keempat peserta asal Indonesia yang ikut di kompetisi ini, cukup lihai di hampir semua zona. Hanya saja pertarungan dengan para instruktur safety riding Honda dari negara lain cukup ketat. Sehingga persaingan memang berlangsung sangat ketat.
Bangkok - Kompetisi
safety riding khusus untuk para
instruktur safety riding di bawah brand Honda di kawasan Asia-Oceania yang ketiga, berlangsung dengan seru. Ajang yang bernama The 3rd Asia-Oceania
Honda Safety Instructors Competition 2025 itu, ternyata punya aturan yang sangat berbeda dengan kompetisi berkendara lainnya.
Dalam kompetisi ini terdapat tiap sesi yang diujikan kepada para peserta di antaranya adalah slalom, braking test dan low speed riding. Dalam setiap sesi ini pun masing-masing peserta akan dibekali dengan 1000 poin yang harus mereka pertahankan agar bisa meraih penilaian tertinggi.
"Jadi setiap peserta ini ditantang untuk melalui beberapa sesi seperti slalom, braking test dan low speed riding yang juga ada beberapa tantangannya. Dari setiap sesi peserta diberikan 1000 poin yang harus mereka pertahankan. Jika ditemukan kesalahan seperti kaki turun, lutut keluar lebih dari 10 cm, ban terangkat saat akselerasi atau pengereman, menyentuh cone dan lain sebagainya, maka akan dikenakan penalti poin," ujar Instruktur Safety Riding PT Astra Honda Motor, Fauzan Tanaka yang juga ikut didaulat sebagai tim juri di acara tersebut.
Fauzan melanjutkan bahwa bagian yang berpotensi membuat peserta keguguran poin adalah di bagian braking test. Mengingat peserta harus benar-benar mengukur kecepatan maksimal, posisi transmisi hingga ketenangan dalam melakukan proses pengereman.
"Salah sedikit saja seperti kecepatan tidak sesuai dengan putaran RPM, itu akan membuat peserta kehilangan poin yang cukup banyak. Apalagi jika sampai anggota tubuh berada di luar dari dimensi motor, itu poinnya bisa berkurang drastis. Kemudian ban belakang terangkat juga bisa mengurangi poin cukup banyak, sehingga peserta harus benar-benar berhati-hati di sesi ini."
Beruntung keempat peserta asal Indonesia yang ikut di kompetisi ini, cukup lihai di hampir semua zona. Hanya saja pertarungan dengan para instruktur safety riding Honda dari negara lain cukup ketat. Sehingga persaingan memang berlangsung sangat ketat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
