Jakarta: Kondisi lintasan Sirkuit Mandalika menjadi perbincangan karena ramai dikeluhkan oleh para pembalap MotoGP saat menjalani tes pramusim akhir pekan lalu.
Bahkan media asing terus menggoreng lintasan kotor Sirkuit Mandalika yang dinilai berbahaya. Pembalap tidak bisa tampil maksimal saat balapan karena banyaknya kerikil yang beterbangan dari motor di depannya.
Kerikil-kerikil tersebut terasa seperti peluru yang bisa melukai tubuh pembalap di belakang. "Tidak mungkin menggelar balapan. Di racing line, motor di depan Anda melempar jutaan batu kerikil di setiap tikungan," tulisnya akun Twitter @wearetherace.
"MotoGP kembali ke Indonesia pekan ini, namun sekarang isu keamanan menjadi pertimbangan balapan perdana (Mandalika) bulan depan," lanjutnya.
Tak hanya itu, @wearetherace juga membagikan foto lengan pembalap Ducati, Fransesco Bagnaia yang terluka akibat kerikil yang menerjang saat tes pramusim di Sirkuit Mandalika.
"Saya di belakang Franco dan menerima banyak pasir dan batu yang beterbangan, dan hanya ada Franco di depan, jadi bayangkan jika Anda di depan empat atau lima pembalap untuk banyak lap. Jujur saya setelah satu lap leher saja terluka, dan saya tahu jika bertahan di belakang seseorang untuk 10 lap, leher Anda akan tertinggal di trek," kata Bagnaia.
Lebih lanjut mereka mengkonfirmasi bahwa pengaspalan ulang tidak akan mungkin dilakukan karena balapan MotoGP Mandalika akan berlangsung lima pekan lagi. Hal ini memaksa penyelenggara harus mencari solusi sementara.
Mereka menyimpulkan konstruksi dan pemilihan jenis kerikil yang tidak sesuai standar menjadi penyebab utama aspal lintasan Mandalika bermasalah.
Namun, kenapa kondisi ini tidak terjadi saat Mandalika menggelar kejuaraan World Superbike (WSBK) pada November 2021 silam?
Ternyata perbedaan spesifikasi kendaraan antara MotoGP dan WSBK jadi salah satu sebab. Selain itu, faktor hujan juga berpengaruh pada suhu lintasan saat WSBK tahun lalu.
"Isu aspal bukan masalah pada balapan pertama (WSBK) bulan November, karena tenaga yang lebih rendah dari mesin spesifikasi produksi, ban yang kurang grip, dan hujan lebat yang menurunkan suhu trek," terang @wearetherace.
Lintasan Mandalika bakal diaspal ulang
Hasil evaluasi dari Federasi Balap Sepeda Motor Internasional (FIM) seusai tes pramusim, Dorna Sports menyebut sebagian lintasan Sirkuit Pertamina Mandalika akan diaspal ulang. Perbaikan ini diharapkan membuat sirkuit tersebut lebih aman.
Pembalap dan tim diketahui menyukai layout dan desain sirkuit sepanjang 4,3 kilometer tersebut. Mulai dari standar keamanan, area runoff, dan gravel yang sangat lebar.
Namun, mereka mengeluhkan kondisi trek yang kotor, berdebu, dan banyaknya batu-batu kecil di lintasan.
"FIM yang mengawasi homologasi trek telah berkomunikasi dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) soal perbaikan yang diperlukan dan akan dilaksanakan hingga minimal tujuh hari sebelum Pertamina Grand Prix of Indonesia," terang pernyataan resmi FIM-Dorna Sports.
ITDC selaku pengembang dan pemilik sirkuit telah sepakat dengan penilaian dan permintaan dari FIM. ITDC memastikan seluruh pihak terkait bereaksi cepat dan memastikan pembenahan mulai dilaksanakan.
"Termasuk pelapisan ulang sebagian dari trek. Sirkuit akan dilapis ulang mulai dari bagian sebelum Tikungan 17 hingga setelah Tikungan 5," lanjut pernyataan yang sama.
Jakarta: Kondisi lintasan
Sirkuit Mandalika menjadi perbincangan karena ramai dikeluhkan oleh para pembalap
MotoGP saat menjalani tes pramusim akhir pekan lalu.
Bahkan media asing terus menggoreng lintasan kotor Sirkuit Mandalika yang dinilai berbahaya. Pembalap tidak bisa tampil maksimal saat balapan karena banyaknya kerikil yang beterbangan dari motor di depannya.
Kerikil-kerikil tersebut terasa seperti peluru yang bisa melukai tubuh pembalap di belakang. "Tidak mungkin menggelar balapan. Di
racing line, motor di depan Anda melempar jutaan batu kerikil di setiap tikungan," tulisnya akun Twitter @wearetherace.
"MotoGP kembali ke Indonesia pekan ini, namun sekarang isu keamanan menjadi pertimbangan balapan perdana (Mandalika) bulan depan," lanjutnya.
Tak hanya itu, @wearetherace juga membagikan foto lengan pembalap Ducati, Fransesco Bagnaia yang terluka akibat kerikil yang menerjang saat tes pramusim di Sirkuit Mandalika.
"Saya di belakang Franco dan menerima banyak pasir dan batu yang beterbangan, dan hanya ada Franco di depan, jadi bayangkan jika Anda di depan empat atau lima pembalap untuk banyak lap. Jujur saya setelah satu lap leher saja terluka, dan saya tahu jika bertahan di belakang seseorang untuk 10 lap, leher Anda akan tertinggal di trek," kata Bagnaia.
Lebih lanjut mereka mengkonfirmasi bahwa pengaspalan ulang tidak akan mungkin dilakukan karena balapan MotoGP Mandalika akan berlangsung lima pekan lagi. Hal ini memaksa penyelenggara harus mencari solusi sementara.
Mereka menyimpulkan konstruksi dan pemilihan jenis kerikil yang tidak sesuai standar menjadi penyebab utama aspal lintasan Mandalika bermasalah.
Namun, kenapa kondisi ini tidak terjadi saat Mandalika menggelar kejuaraan World Superbike (
WSBK) pada November 2021 silam?
Ternyata perbedaan spesifikasi kendaraan antara MotoGP dan WSBK jadi salah satu sebab. Selain itu, faktor hujan juga berpengaruh pada suhu lintasan saat WSBK tahun lalu.
"Isu aspal bukan masalah pada balapan pertama (WSBK) bulan November, karena tenaga yang lebih rendah dari mesin spesifikasi produksi, ban yang kurang grip, dan hujan lebat yang menurunkan suhu trek," terang @wearetherace
.
Lintasan Mandalika bakal diaspal ulang
Hasil evaluasi dari Federasi Balap Sepeda Motor Internasional (FIM) seusai tes pramusim, Dorna Sports menyebut sebagian lintasan Sirkuit Pertamina Mandalika akan diaspal ulang. Perbaikan ini diharapkan membuat sirkuit tersebut lebih aman.
Pembalap dan tim diketahui menyukai
layout dan desain sirkuit sepanjang 4,3 kilometer tersebut. Mulai dari standar keamanan, area
runoff, dan
gravel yang sangat lebar.
Namun, mereka mengeluhkan kondisi trek yang kotor, berdebu, dan banyaknya batu-batu kecil di lintasan.
"FIM yang mengawasi homologasi trek telah berkomunikasi dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) soal perbaikan yang diperlukan dan akan dilaksanakan hingga minimal tujuh hari sebelum Pertamina Grand Prix of Indonesia," terang pernyataan resmi FIM-Dorna Sports.
ITDC selaku pengembang dan pemilik sirkuit telah sepakat dengan penilaian dan permintaan dari FIM. ITDC memastikan seluruh pihak terkait bereaksi cepat dan memastikan pembenahan mulai dilaksanakan.
"Termasuk pelapisan ulang sebagian dari trek. Sirkuit akan dilapis ulang mulai dari bagian sebelum Tikungan 17 hingga setelah Tikungan 5," lanjut pernyataan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)