Ilustrasi kecelakaan sepeda motor. Medcom.id
Ilustrasi kecelakaan sepeda motor. Medcom.id

Kecelakaan Lalu Lintas Tidak Kalah 'Mematikan' dengan HIV/AIDS & TBC

Ekawan Raharja • 06 Desember 2023 10:45
Jakarta: Kecelakaan lalu lintas masih kerap kita ketemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun tahukah kamu bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu mesin pembunuh yang mengerikan?
 
Dalam laporan WHO: Global Status Report on Road Safety, disebutkan setiap tahun, di seluruh dunia, lebih dari 1,25 juta korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dan 50 juta orang luka berat.

Kenaikan Angka Kecelakaan Setiap Tahun

Kemudian untuk kondisi di Indonesia, Korps Lalu Lintas (Korlantas) mencatatkan peningkatan angka kecelakaan lalu lintas yang cukup signifikan salam periode 2020-2023. Di tahun 2022 saja terjadi 137.851 kasus kecelakaan lalu lintas, dan angka ini sudah melonjak dari tahun 2021 yang mencatat 103.645 kasus dan pada tahun 2020 sebanyak 100.028 kasus.
 
Adapun pada 2023, kecelakaan lalu lintas telah mencapai 155.000 kasus dan diperkirakan masih akan meningkat. Di Indonesia, kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian ketiga terbesar setelah HIV/AIDS dan TBC.
 
Baca Juga:
Kementerian ESDM Anggap Program Konversi Motor Listrik Berjalan Baik

Sepeda Motor Penyumbang Terbesar Kecelakaan Lalu Lintas

Adapun yang membuat fatalitas kecelakaan di Indonesia semakin besar adalah 70 persen kasus ini melibatkan sepeda motor. Situasi kian mengkhawatirkan mengingat Indonesia menduduki peringkat ketiga negara dengan pengguna sepeda motor terbanyak di dunia, dengan persentase mencapai 85 persen.

Sementara, dari segi penyebab, 61 persen kecelakaan ternyata dipicu oleh faktor manusia alias yang berkaitan dengan kemampuan serta karakter pengemudi. Baru disusul penyebab-penyebab lainnya seperti faktor kendaraan yang berhubungan dengan pemenuhan persyaratan teknis laik jalan, dan faktor prasarana serta lingkungan.

Edukasi Safety Riding kepada Pengendara Sepeda Motor

Kecelakaan Lalu Lintas Tidak Kalah Mematikan dengan HIV/AIDS & TBC
 
Mengantisipasi agar potensi kecelakaan yang melibatkan sepeda motor tak semakin memprihatinkan, ASEAN NCAP, KyFU, dan KNKT menggelar acara International Training Safety Riding pada Minggu (3/12) di Grand Mall, Cakung, Jakarta Timur. Kegiatan bertemakan Safety Start from You ini melibatkan sekitar 100 pengendara motor yang tergabung dalam komunitas sepeda motor dan pengemudi ojek online.
 
Technical Committee ASEAN NCAP, Adrianto Wiyono, mengatakan faktor kesalahan manusia tidak bisa dihilangkan sepenuhnya dari kecelakaan lalu lintas. Caranya dengan memaksimalkan teknologi untuk pencegahan yang efektif, salah satunya Anti-lock braking System (ABS).
 
Baca Juga:
Sejarah Ban Serep Mobil, Penemunya Auto Kaya Raya

 
“Teknologi keselamatan dalam berkendara, seperti sistem pengereman anti-lock braking system (ABS), berperan krusial dalam menanggulangi faktor kesalahan manusia. ABS mampu mencegah penguncian roda saat pengereman mendadak dan menjaga stabilitas sepeda motor sehingga potensi kecelakaan dapat dihindari.”

Pemanfaatan ABS di Sepeda Motor

ABS merupakan teknologi pionir yang telah diakui merevolusi laju kendaraan dalam kondisi darurat dan memberikan kendali yang lebih optimal bagi pengemudi. Berbagai penelitian pun telah mengkonfirmasi bahwa ABS dapat menyelamatkan banyak nyawa.
 
Pengakuan terhadap ABS bahkan semakin dikuatkan dalam bentuk regulasi pemerintah. Saat ini, beberapa negara, seperti Inggris dan Kanada, sudah mewajibkan penggunaan ABS. Terdekat, di beberapa negara ASEAN aplikasi ABS pada kendaraan roda dua telah diwajibkan di Thailand dan Malaysia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan