Safety Riding
3 Menteri Kampanye Safety Riding, Banyak yang Meninggal Di Jalan
Ekawan Raharja • 28 Agustus 2022 21:00
Yogyakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia, Mahfud MD, didampingi Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, kompak mensosialisasikan kampanye keselamatan jalan (road safety campaign) tahun 2022 yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan, di Yogyakarta, Sabtu (27/8). Mereka menilai perlu menyuarakan keselamatan di jalan karena banyak manusia yang meninggal di jalanan.
Ketiga menteri mengingatkan para pengendara kendaraan bermotor, khususnya roda dua (sepeda motor), untuk memperhatikan aspek keselamatan dalam berkendara. Mengingat, mayoritas kecelakaan di jalan melibatkan pengendara sepeda motor.
“Saya mendukung kegiatan ini. Road safety campaign sangat penting bagi kita semua karena nyawa manusia yang terbunuh di jalan karena kecelakaan lalu lintas itu jauh lebih banyak dari korban Covid-19, dan jauh di atas rata-rata penyakit lain,” ungkap Mahfud MD melalui keterangan resminya.
Data Korlantas Polri menyebutkan pada tahun 2021 angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 103.645 kasus. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan data tahun 2020 yang sebanyak 100.028 kasus. Tercatat sebanyak korban meninggal dunia sebanyak 25.266 korban jiwa, luka berat berjumlah 10.553 orang, luka ringan berjumlah 117.913 orang, dengan kerugian materi mencapai Rp 246 miliar.
Pada kesempatan yang sama, Budi Karya Sumadi memaparkan sekitar 73 persen kecelakaan di jalan melibatkan sepeda motor. Bahkan generasi muda perlu mendapatkan kampanye ini lebih intensif karena mereka yang paling banyak mengalami kecelakaan.
"Kegiatan ini menjadi langkah kecil kami untuk terus mengingatkan masyarakat tentang pentingnya memperhatikan aspek keselamatan berkendara,” tutur Budi.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan, tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor terjadi karena kurangnya kesadaran pengguna sepeda motor akan keselamatan, khususnya terkait penggunaan helm, cara berkendara yang berkeselamatan (mengatur batas kecepatan dan tidak menggunakan ponsel saat berkendara), kelengkapan SIM dan STNK, memastikan kondisi motor dalam keadaan laik, dan aspek lainnya. Untuk itu, perlu dilakukan pelatihan keselamatan berkendara/safety riding secara berkelanjutan.
“Ada empat prinsip yang harus dipegang saat berkendara yaitu alertness atau kewaspadaan, awareness atau kesadaran, attitude atau perilaku, serta antisipasi,” ujarnya.
"Kegiatan ini menjadi langkah kecil kami untuk terus mengingatkan masyarakat tentang pentingnya memperhatikan aspek keselamatan berkendara,” tutur Budi.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan, tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor terjadi karena kurangnya kesadaran pengguna sepeda motor akan keselamatan, khususnya terkait penggunaan helm, cara berkendara yang berkeselamatan (mengatur batas kecepatan dan tidak menggunakan ponsel saat berkendara), kelengkapan SIM dan STNK, memastikan kondisi motor dalam keadaan laik, dan aspek lainnya. Untuk itu, perlu dilakukan pelatihan keselamatan berkendara/safety riding secara berkelanjutan.
“Ada empat prinsip yang harus dipegang saat berkendara yaitu alertness atau kewaspadaan, awareness atau kesadaran, attitude atau perilaku, serta antisipasi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)