Cisarua: Banyak hal yang positif yang dilakukan komunitas otomotif justru pada saat terjadinya pandemi Covid-19. Salah satunya komunitas Motoran Tugeder yang menjajal cara baru dengan melakukan rapid test antigen sebelum melakukan perjalana touring. Mereka menjajal ini sebagai bagian dari syarat untuk berpartisipasi dalam perayaan setahun gerak sosial yang digarap MPR-01, Bambang Soesatyo.
Acara yang berlangsung di Wisma DPR-RI, Cisarua, Bogor pada Jumat (18/12/2020) tersebut, sekaligus menghadirkan momen pengalaman unik baru bagi anggota Motoran Tugeder. Lantaran antigen rapid test versi terbaru ini, mengambil sampel air liur tanpa melakukan metode usap hidung dan tenggorokan.
Melainkan dengan mengeluarkan sendiri air liur ke dalam sebuah wadah yang sudah berisi cairan untuk mencampur air liur tersebut. Tujuannya untuk untuk mengaktifkan positif dan negatifnya juga melihat sejauh mana antigen seseorang mengandung virus atau tidak.
"Sejak awal melihat ada proses rapid test di acara hari jadi pergerakan sosial yang dilakukan Pak Bambang, rasanya bikin sedikit merinding karena rapid test yang kita tahu selama ini kan pakai metode pengambilan sampel darah lewat ujung jari. Namun ternyata berbeda, ini cukup meludah saja dan dari ludah itu yang dianalisis pakai alat screening. Canggih juga ya!" ujar Ketua Motoran Tugeder, Suminartomo yang ikut menjajal cara baru antigen rapid test ini.
Di saat bersamaan, importir alat screening tersebut yaitu PT Bintang Cemerlang menegaskan bahwa metode tes ini sebenarnya sudah lama ada di luar. Tapi baru dua pekan lalu mendapat lisensi atau izin edar dari Kementerian Kesehatan lantaran dianggap lebih mewakili kondisi tubuh orang yang melakukan screening saat itu juga.
"Rapid test yang kita tahu saat ini sebenarnya bisa dibilang tak akurat menyampaikan informasi kondisi tubuh seseorang. Lantaran hanya mengambil sampel dari antibodi kita, makanya tak heran jika tingkat akurasinya hanya sekitar 18 persen saja. Sementara kalau screening dari air liur, setidaknya bisa dilihat dari antigen. Jadi tingkat akurasinya lebih tinggi, bisa sampai 87-90 persen," ujar CEO PT Bintang Cemerlang, Lulu Fransiska melalui pernyataan resminya.
Ia melanjutkan bahwa, ketika seseorang dinyatakan positif, harus tetap di melakukan tes PCR atau usap hidung dan tenggorokan untuk memastikan atau memvalidasi.
Cisarua: Banyak hal yang positif yang dilakukan komunitas otomotif justru pada saat terjadinya pandemi Covid-19. Salah satunya komunitas Motoran Tugeder yang menjajal cara baru dengan melakukan rapid test antigen sebelum melakukan perjalana touring. Mereka menjajal ini sebagai bagian dari syarat untuk berpartisipasi dalam perayaan setahun gerak sosial yang digarap MPR-01, Bambang Soesatyo.
Acara yang berlangsung di Wisma DPR-RI, Cisarua, Bogor pada Jumat (18/12/2020) tersebut, sekaligus menghadirkan momen pengalaman unik baru bagi anggota Motoran Tugeder. Lantaran antigen rapid test versi terbaru ini, mengambil sampel air liur tanpa melakukan metode usap hidung dan tenggorokan.
Melainkan dengan mengeluarkan sendiri air liur ke dalam sebuah wadah yang sudah berisi cairan untuk mencampur air liur tersebut. Tujuannya untuk untuk mengaktifkan positif dan negatifnya juga melihat sejauh mana antigen seseorang mengandung virus atau tidak.
"Sejak awal melihat ada proses rapid test di acara hari jadi pergerakan sosial yang dilakukan Pak Bambang, rasanya bikin sedikit merinding karena rapid test yang kita tahu selama ini kan pakai metode pengambilan sampel darah lewat ujung jari. Namun ternyata berbeda, ini cukup meludah saja dan dari ludah itu yang dianalisis pakai alat screening. Canggih juga ya!" ujar Ketua Motoran Tugeder, Suminartomo yang ikut menjajal cara baru antigen rapid test ini.
Di saat bersamaan, importir alat screening tersebut yaitu PT Bintang Cemerlang menegaskan bahwa metode tes ini sebenarnya sudah lama ada di luar. Tapi baru dua pekan lalu mendapat lisensi atau izin edar dari Kementerian Kesehatan lantaran dianggap lebih mewakili kondisi tubuh orang yang melakukan screening saat itu juga.