booth Hyundai di GIIAS 2024. Hyundai
booth Hyundai di GIIAS 2024. Hyundai

Politik di Korea Selatan Memanas, Hyundai Indonesia: Pasokan Aman!

Ekawan Raharja • 07 Desember 2024 14:53
Jakarta: Gejolak politik besar terjadi di Korea Selatan ketika Presiden Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer, Selasa malam (3-12-2024) Waktu setempat. Meski status tersebut hanya berlangsung 6 jam saja, namun memicu api di berbagai kalangan dan stabilitas negara.
 
Hyundai Indonesia, salah satu perusahaan asal Korea Selatan, memastikan bisnis mereka di Tanah Air tidak terganggu karena kondisi politik di sana. Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Budi Nur Mukmin, juga memastikan pasokan mobil untuk konsumen tidak terganggu sejauh ini.
 
"Secara bisnis, kami beroperasi secara normal. Tidak ada dampak apa-apa ke kami. Bisnis tetap berjalan optimal," ujar Budi pada Kamis (5-12-2024) di Padalarang Jawa Barat.

Selain itu, pihak perusahaan juga terus mengamati akan kondisi politik di Negeri Gingseng tersebut. Sehingga perusahaan bisa membuat strategi yang tepat bagi perusahaan. "Kami akan terus mencermati. Namun, sejauh ini, bisnis tetap berjalan normal dan optimal," katanya.
 
Baca Juga:
Sering Disebut Hybrid Seri & Paralel, Apa Bedanya?

 
Saat ini ada beberapa mobil yang masih diimpor langsung dari Korea Selatan, misalkan saja Palisade, Staria, dan Ioniq 6. Kemudian untuk beberapa komponen dan suku cadang juga dipasok dari Korea Selatan.
 
Deklarasi darurat militer di Korea Selatan ini dimulai pukul 23.00 waktu setempat, Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer untuk "melindungi negara dari ancaman kekuatan anti-negara". 
 
"Saya mengumumkan darurat militer untuk menyelamatkan bangsa dari kekuatan anti-negara yang berupaya melumpuhkan fungsi penting negara dan tatanan konstitusional demokrasi bebas," kata Yoon dalam pidato yang disiarkan televisi nasional, seperti dilansir kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Rabu 4 Desember 2024.
 
Langkah ini diklaim dengan alasan ancaman dari Korea Utara serta meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. Ini adalah kali pertama Korsel mengaktifkan darurat militer sejak 1987.
 
Setelah tekanan parlemen, kabinet Presiden Yoon menyetujui keputusan parlemen untuk mencabut darurat militer pada pukul 04.30 WIB, hanya enam jam setelah deklarasi. Pasukan yang sebelumnya dikerahkan segera ditarik kembali ke pangkalan.
 
"Ada permintaan dari Majelis Nasional untuk pencabutan darurat militer, [saya] menarik pasukan yang dikerahkan untuk melaksanakan urusan darurat militer."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan