Hamamatsu: Produsen otomotif Suzuki tampaknya masih berpegang teguh pada tradisi mesin konvensional untuk model ikonisnya, Jimny. Meski wacana mengenai versi hybrid atau listrik Jimny sempat mencuat setelah Suzuki meluncurkan mobil listrik pertama mereka, eVitara, kabar tersebut tampaknya tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, mengungkapkan perusahaan tidak berencana untuk mengembangkan versi listrik atau hybrid dari SUV kompak legendaris tersebut. Keputusan ini berlandaskan alasan yang sangat sederhana: elektrifikasi dapat merusak esensi dari Jimny itu sendiri. Suzuki percaya bahwa karakteristik utama Jimny, yaitu bobot ringan dan kemampuan off-road yang luar biasa, adalah faktor yang membuatnya begitu digemari.
“Jika berbicara tentang Jimny listrik, menurut saya itu akan merusak bagian terbaik dari Jimny, dan kekuatan inti Jimny adalah bobotnya yang pas,” ungkap Suzuki kepada Autocar.
Meski ada harapan besar dari penggemar Jimny di pasar Eropa dan Inggris agar model ini kembali hadir, regulasi emisi yang ketat di kedua wilayah mengharuskan kendaraan tersebut dilengkapi dengan powertrain listrik.
Namun, Suzuki tampaknya tidak tertarik mengambil langkah tersebut. Sebagai solusi alternatif, perusahaan mempertimbangkan penggunaan e-fuel atau biofuel sebagai cara untuk mempertahankan Jimny dengan mesin konvensional, sekaligus membantu mengurangi emisi tanpa mengorbankan performa off-road yang menjadi ciri khasnya.
Saat ini dapur pacu Suzuki Jimny dilengkapi mesin K15B 1.500 cc 4 silinder yang responsif dan terbukti daya tahannya. Tersedia 2 pilihan transmisi yang dapat disesuaikan dengan preferensi pelanggan yaitu transmisi manual (MT) 5 percepatan dan otomatis (AT) 4 percepatan.
Dengan demikian, para penggemar Jimny mungkin harus bersabar dan berharap bahwa Suzuki menemukan jalan tengah yang memungkinkan kendaraan legendaris ini tetap eksis di masa depan, tanpa kehilangan identitasnya yang kuat.
Hamamatsu: Produsen
otomotif Suzuki tampaknya masih berpegang teguh pada tradisi mesin konvensional untuk model ikonisnya,
Jimny. Meski wacana mengenai versi hybrid atau listrik Jimny sempat mencuat setelah Suzuki meluncurkan
mobil listrik pertama mereka, eVitara, kabar tersebut tampaknya tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, mengungkapkan perusahaan tidak berencana untuk mengembangkan versi listrik atau hybrid dari SUV kompak legendaris tersebut. Keputusan ini berlandaskan alasan yang sangat sederhana: elektrifikasi dapat merusak esensi dari Jimny itu sendiri. Suzuki percaya bahwa karakteristik utama Jimny, yaitu bobot ringan dan kemampuan off-road yang luar biasa, adalah faktor yang membuatnya begitu digemari.
“Jika berbicara tentang Jimny listrik, menurut saya itu akan merusak bagian terbaik dari Jimny, dan kekuatan inti Jimny adalah bobotnya yang pas,” ungkap Suzuki kepada Autocar.
Meski ada harapan besar dari penggemar Jimny di pasar Eropa dan Inggris agar model ini kembali hadir, regulasi emisi yang ketat di kedua wilayah mengharuskan kendaraan tersebut dilengkapi dengan powertrain listrik.
Namun, Suzuki tampaknya tidak tertarik mengambil langkah tersebut. Sebagai solusi alternatif, perusahaan mempertimbangkan penggunaan e-fuel atau biofuel sebagai cara untuk mempertahankan Jimny dengan mesin konvensional, sekaligus membantu mengurangi emisi tanpa mengorbankan performa off-road yang menjadi ciri khasnya.
Saat ini dapur pacu Suzuki Jimny dilengkapi mesin K15B 1.500 cc 4 silinder yang responsif dan terbukti daya tahannya. Tersedia 2 pilihan transmisi yang dapat disesuaikan dengan preferensi pelanggan yaitu transmisi manual (MT) 5 percepatan dan otomatis (AT) 4 percepatan.
Dengan demikian, para penggemar Jimny mungkin harus bersabar dan berharap bahwa Suzuki menemukan jalan tengah yang memungkinkan kendaraan legendaris ini tetap eksis di masa depan, tanpa kehilangan identitasnya yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)