Jakarta: Pemerintah sebelumnya sudah memberikan insentif motor listrik pada tahun 2023-2024. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) berharap program insentif tersebut diperpanjang.
Ketua Umum Aismoli, Budi Setiadi, mengusulkan pemberian insentif motor listrik ditambah menjadi lima tahun jika program tersebut direalisasikan pada 2025. "Mungkin dari kita idealnya lima tahun," kata Budi Setiadi dikutip dari Antara.
Budi berharap durasi insentif motor listrik bisa diperpanjang, dari satu tahun menjadi lima tahun supaya industri bisa mempersiapkan program tersebut sekaligus mendapatkan kepastian berusaha.
"Kalau bisa, jangan satu tahun. Agak jangka panjang supaya industri bisa menyiapkan," kata Budi.
Budi mengatakan asosiasi sudah bertemu dengan perwakilan pemerintah untuk membahas kelanjutan pemberian insentif motor listrik pada 2025. Secara garis besar mereka memberikan tiga usulan kepada pemerintah, yaitu penambahan waktu, besaran insentif dan kuota insentif. Budi mengatakan besaran insentif masih mengikuti nominal yang berlaku pada 2023 dan 2024, yaitu Rp7.000.000.
Sementara untuk kuota motor listrik, Aismoli menyanggupi jika alokasi motor subsidi dinaikkan menjadi 200.000 unit. Belum jelas apakah kuota tersebut untuk program berjangka satu tahun atau lima tahun.
"Kalau tahun depan kuota dinaikkan sampai angka 200.000 (unit), kita siap produksi," kata Budi.
Optimisme jumlah produksi didasari semakin banyak pabrik motor listrik di Indonesia. Menurut Aismoli, saat ini terdapat 45 pabrik motor listrik dari semua merek yang ada, sementara pada 2019 jumlahnya hanya sembilan.
Jakarta: Pemerintah sebelumnya sudah memberikan insentif
motor listrik pada tahun 2023-2024. Asosiasi Industri
Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) berharap program insentif tersebut diperpanjang.
Ketua Umum Aismoli, Budi Setiadi, mengusulkan pemberian insentif motor listrik ditambah menjadi lima tahun jika program tersebut direalisasikan pada 2025. "Mungkin dari kita idealnya lima tahun," kata Budi Setiadi dikutip dari Antara.
Budi berharap durasi insentif motor listrik bisa diperpanjang, dari satu tahun menjadi lima tahun supaya industri bisa mempersiapkan program tersebut sekaligus mendapatkan kepastian berusaha.
"Kalau bisa, jangan satu tahun. Agak jangka panjang supaya industri bisa menyiapkan," kata Budi.
Budi mengatakan asosiasi sudah bertemu dengan perwakilan pemerintah untuk membahas kelanjutan pemberian insentif motor listrik pada 2025. Secara garis besar mereka memberikan tiga usulan kepada pemerintah, yaitu penambahan waktu, besaran insentif dan kuota insentif. Budi mengatakan besaran insentif masih mengikuti nominal yang berlaku pada 2023 dan 2024, yaitu Rp7.000.000.
Sementara untuk kuota motor listrik, Aismoli menyanggupi jika alokasi motor subsidi dinaikkan menjadi 200.000 unit. Belum jelas apakah kuota tersebut untuk program berjangka satu tahun atau lima tahun.
"Kalau tahun depan kuota dinaikkan sampai angka 200.000 (unit), kita siap produksi," kata Budi.
Optimisme jumlah produksi didasari semakin banyak pabrik motor listrik di Indonesia. Menurut Aismoli, saat ini terdapat 45 pabrik motor listrik dari semua merek yang ada, sementara pada 2019 jumlahnya hanya sembilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)