Cikarang: Hyundai Motors Indonesia memamerkan fasilitas pabrik mereka di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, yang berfokus pada teknologi ramah lingkungan dan otomatisasi. Pabrik seluas 1,2 hektar ini melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan memproduksi berbagai model mobil untuk kebutuhan dalam serta luar negeri.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, menjelaskan dua fokus utama pabrik Hyundai Motors Manufacturing Indonesia (HMMI). Pertama adalah konsep ramah lingkungan yang didukung oleh teknologi panel surya untuk memasok listrik bagi operasional pabrik, serta penggunaan teknologi robotuk untuk meningkatkan kualitas hasil pengerjaan.
“Ramah terhadap sumber daya manusia (SDM). Dalam beroperasi, pabrik menggunakan pendingin ruangan, yang juga sudah disesuaikan dengan kondisi ramah lingkungan. Kemudian banyak menggunakan tenaga Robotik, sehingga lebih presisi dalam pengerjaan dan lebih mudah dalam perawatan,” ungkap Fransiscus pada Rabu (6/11/2024).
Kunjungan dimulai dengan tur di ruang keselamatan kerja, di mana para tamu diperlihatkan protokol keamanan yang ketat, termasuk teknik pemadaman kebakaran dan perlindungan diri dalam situasi darurat.
Tur berlanjut ke ruang edukasi yang merupakan pusat riset dan pengembangan (R&D) Hyundai, dengan kolaborasi bersama pemasok suku cadang untuk menjamin kualitas standar internasional. “Salah satu tujuan agar kualitasnya bisa mengikuti standar internasional, mengingat mobil dan suku cadang HMID juga diekspor ke luar negeri,” ujar Product Expert HMID, Bonar Pakpahan.
Para peserta kemudian diajak melihat area perakitan mobil Hyundai, yang mengusung teknologi robotik dan eco-friendly. “Pabrik ini sangat mendukung aktivitas ramah lingkungan dan penuh dengan teknologi robotik yang presisi,” tambah Fransiscus.
Rombongan juga mengunjungi Hyundai Training Academy (HTA), pusat pelatihan untuk tenaga kerja Hyundai dari berbagai bidang. “Kami training mereka di sini, agar standar kerjanya sesuai dengan apa yang sudah kita tetapkan. Trainer dari HMID, mulai dari staf frontliners, service advisor, teknisi, staf gudang suku cadang dan lainnya,” jelas Head of Hyundai Training Academy HMID, Ira Mustika.
Di area suku cadang, pabrik ini mengirimkan suku cadang ke 17 negara untuk mendukung jaringan global Hyundai. “Untuk suku cadang, kami ekspor ke 17 negara. Walaupun untuk mobil, Hyundai ekspor ke 30 negara. Kenapa berbeda? Karena kami tempatkan, istilahnya depo-depo suku cadang di 17 negara,” kata Head of Parts Department HMID, Tony Hadiyanto.
Sebelum pengiriman, bagian logistik dan quality control melakukan pemeriksaan akhir terhadap mobil yang akan dikirim ke konsumen. Uniknya, di area ini didominasi oleh pekerja wanita
“Pada bagian pengecekan akhir, kami tempatkan puluhan pekerja wanita, yang terbagi dalam beberapa shift. Untuk quality control, pengecekan akhir sebelum mobil siap dikirim ke konsumen. Mengapa kebanyakan wanita? Salah satu alasannya, karena mereka lebih detail dan teliti dalam memeriksanya,” ujar Head of PIO & Logistic HMID, Budhi Arifani.
Selain itu, mobil diperiksa secara menyeluruh pada sistem suspensi dan pengereman untuk menjaga kualitas sebelum dikirim ke konsumen. “Tentunya kami lakukan demi menjaga kualitas produk, memberikan yang terbaik bagi pelanggan,” ujar Chief Marketing Officer HMID, Budi Nur Mukmin.
Cikarang: Hyundai Motors Indonesia memamerkan fasilitas pabrik mereka di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, yang berfokus pada teknologi ramah lingkungan dan otomatisasi. Pabrik seluas 1,2 hektar ini melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan memproduksi berbagai model
mobil untuk kebutuhan dalam serta luar negeri.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, menjelaskan dua fokus utama pabrik Hyundai Motors Manufacturing Indonesia (HMMI). Pertama adalah konsep ramah lingkungan yang didukung oleh teknologi panel surya untuk memasok listrik bagi operasional pabrik, serta penggunaan teknologi robotuk untuk meningkatkan kualitas hasil pengerjaan.
“Ramah terhadap sumber daya manusia (SDM). Dalam beroperasi, pabrik menggunakan pendingin ruangan, yang juga sudah disesuaikan dengan kondisi ramah lingkungan. Kemudian banyak menggunakan tenaga Robotik, sehingga lebih presisi dalam pengerjaan dan lebih mudah dalam perawatan,” ungkap Fransiscus pada Rabu (6/11/2024).
Kunjungan dimulai dengan tur di ruang keselamatan kerja, di mana para tamu diperlihatkan protokol keamanan yang ketat, termasuk teknik pemadaman kebakaran dan perlindungan diri dalam situasi darurat.
Tur berlanjut ke ruang edukasi yang merupakan pusat riset dan pengembangan (R&D) Hyundai, dengan kolaborasi bersama pemasok suku cadang untuk menjamin kualitas standar internasional. “Salah satu tujuan agar kualitasnya bisa mengikuti standar internasional, mengingat mobil dan suku cadang HMID juga diekspor ke luar negeri,” ujar Product Expert HMID, Bonar Pakpahan.
Para peserta kemudian diajak melihat area perakitan mobil Hyundai, yang mengusung teknologi robotik dan eco-friendly. “Pabrik ini sangat mendukung aktivitas ramah lingkungan dan penuh dengan teknologi robotik yang presisi,” tambah Fransiscus.
Rombongan juga mengunjungi Hyundai Training Academy (HTA), pusat pelatihan untuk tenaga kerja Hyundai dari berbagai bidang. “Kami training mereka di sini, agar standar kerjanya sesuai dengan apa yang sudah kita tetapkan. Trainer dari HMID, mulai dari staf frontliners, service advisor, teknisi, staf gudang suku cadang dan lainnya,” jelas Head of Hyundai Training Academy HMID, Ira Mustika.
Di area suku cadang, pabrik ini mengirimkan suku cadang ke 17 negara untuk mendukung jaringan global Hyundai. “Untuk suku cadang, kami ekspor ke 17 negara. Walaupun untuk mobil, Hyundai ekspor ke 30 negara. Kenapa berbeda? Karena kami tempatkan, istilahnya depo-depo suku cadang di 17 negara,” kata Head of Parts Department HMID, Tony Hadiyanto.
Sebelum pengiriman, bagian logistik dan quality control melakukan pemeriksaan akhir terhadap mobil yang akan dikirim ke konsumen. Uniknya, di area ini didominasi oleh pekerja wanita
“Pada bagian pengecekan akhir, kami tempatkan puluhan pekerja wanita, yang terbagi dalam beberapa shift. Untuk quality control, pengecekan akhir sebelum mobil siap dikirim ke konsumen. Mengapa kebanyakan wanita? Salah satu alasannya, karena mereka lebih detail dan teliti dalam memeriksanya,” ujar Head of PIO & Logistic HMID, Budhi Arifani.
Selain itu, mobil diperiksa secara menyeluruh pada sistem suspensi dan pengereman untuk menjaga kualitas sebelum dikirim ke konsumen. “Tentunya kami lakukan demi menjaga kualitas produk, memberikan yang terbaik bagi pelanggan,” ujar Chief Marketing Officer HMID, Budi Nur Mukmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)