Jakarta: Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana, mengungkapkan konsumsi bahan bakar minyak pada periode Lebaran 2025 lebih rendah ketimbang tahun lalu. Hal ini diakui tidak terlepas dari semakin banyaknya populasi kendaraan listrik (EV) di Indonesia, dan beberapa di antaranya mudik menggunakan mobil listrik.
“Konsumsi BBM (bahan bahan minyak) kenapa turun? Salah satunya, misalkan naiknya (kendaraan) listrik,” ucap Dadan Kusdiana dikutip dari Antara.
Pernyataan tersebut selaras dengan data dari PT PLN (Persero). Perusahaan pelat merah itu mencatat jumlah transaksi di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) pada periode Lebaran 2025 meningkat hingga 4,9 kali lipat ketimbang 2024. Selaras dengan peningkatan transaksi, konsumsi listrik (kWh) di SPKLU pada periode Lebaran 2025 pun mengalami peningkatan 5,8 kali lipat dibandingkan 2024.
Secara rinci transaksi pengisian daya di SPKLU selama masa siaga Idulfitri 1446 H, sampai dengan 8 April 2025, sebanyak 80.970 transaksi alias meningkat 4,9 kali lipat dari 16.513 transaksi pada Idulfitri sebelumnya.
Sedangkan, konsumsi listrik di SPKLU tercatat 1.950 megawatt hour (MWh) pada lebaran tahun ini meningkat 5,8 kali lipat dari konsumsi 334 MWh pada 2024.
Selain diakibatkan oleh peningkatan kendaraan listrik, Dadan juga menyampaikan, penurunan konsumsi BBM pada lebaran 2025 juga disebabkan oleh penurunan jumlah pemudik pada 2025 apabila dibandingkan dengan 2024.
“Yang kami temukan bahwa jumlah pemudik sekarang dibandingkan tahun lalu itu kan turun. Jadi, kemungkinan ada korelasinya,” kata Dadan.
Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi, memaparkan, tahun 2025, realisasi konsumsi BBM pada periode Lebaran mencapai 103.843 KL per hari, sedangkan tahun lalu berada di angka 105.081 KL per hari.
Kemudian, untuk konsumsi gasoil (solar dan turunannya) juga mengalami penurunan. Pada periode Lebaran 2025, konsumsi gasoil 38.757 KL per hari, sedangkan pada tahun lalu 40.155 KL per hari.
Di sisi lain, konsumsi avtur juga mengalami penurunan secara nasional, dari 12.501 KL per hari pada 2024, menjadi 12.160 KL per hari pada 2025.
“Kalau LPG mengalami kenaikan, berbeda dengan BBM. Tahun ini naiknya sekitar 4,2 persen, ya. Terdiri dari PSO dan yang non-PSO,” ucap Eduward.
Jakarta: Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana, mengungkapkan konsumsi bahan bakar minyak pada periode Lebaran 2025 lebih rendah ketimbang tahun lalu. Hal ini diakui tidak terlepas dari semakin banyaknya populasi
kendaraan listrik (EV) di Indonesia, dan beberapa di antaranya mudik menggunakan
mobil listrik.
“Konsumsi BBM (bahan bahan minyak) kenapa turun? Salah satunya, misalkan naiknya (kendaraan) listrik,” ucap Dadan Kusdiana dikutip dari Antara.
Pernyataan tersebut selaras dengan data dari PT PLN (Persero). Perusahaan pelat merah itu mencatat jumlah transaksi di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) pada periode Lebaran 2025 meningkat hingga 4,9 kali lipat ketimbang 2024. Selaras dengan peningkatan transaksi, konsumsi listrik (kWh) di SPKLU pada periode Lebaran 2025 pun mengalami peningkatan 5,8 kali lipat dibandingkan 2024.
Secara rinci transaksi pengisian daya di SPKLU selama masa siaga Idulfitri 1446 H, sampai dengan 8 April 2025, sebanyak 80.970 transaksi alias meningkat 4,9 kali lipat dari 16.513 transaksi pada Idulfitri sebelumnya.
Sedangkan, konsumsi listrik di SPKLU tercatat 1.950 megawatt hour (MWh) pada lebaran tahun ini meningkat 5,8 kali lipat dari konsumsi 334 MWh pada 2024.
Selain diakibatkan oleh peningkatan kendaraan listrik, Dadan juga menyampaikan, penurunan konsumsi BBM pada lebaran 2025 juga disebabkan oleh penurunan jumlah pemudik pada 2025 apabila dibandingkan dengan 2024.
“Yang kami temukan bahwa jumlah pemudik sekarang dibandingkan tahun lalu itu kan turun. Jadi, kemungkinan ada korelasinya,” kata Dadan.
Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi, memaparkan, tahun 2025, realisasi konsumsi BBM pada periode Lebaran mencapai 103.843 KL per hari, sedangkan tahun lalu berada di angka 105.081 KL per hari.
Kemudian, untuk konsumsi gasoil (solar dan turunannya) juga mengalami penurunan. Pada periode Lebaran 2025, konsumsi gasoil 38.757 KL per hari, sedangkan pada tahun lalu 40.155 KL per hari.
Di sisi lain, konsumsi avtur juga mengalami penurunan secara nasional, dari 12.501 KL per hari pada 2024, menjadi 12.160 KL per hari pada 2025.
“Kalau LPG mengalami kenaikan, berbeda dengan BBM. Tahun ini naiknya sekitar 4,2 persen, ya. Terdiri dari PSO dan yang non-PSO,” ucap Eduward.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)