Jakarta: Sistem kelistrikan mobil merupakan rangkaian komponen listrik yang memiliki fungsi menghasilkan, mendistribusikan serta mengontrol energi listrik pada kendaraan.
Sistem kelistrikan memiliki peran penting karena mendukung fungsi komponen kendaraan yang lainnya. Komponen dalam sistem kelistrikan kendaraan meliputi aki, alternator, kabel dan koneksi, fuse, relay, dan sensor.
Penggunaan kendaraan dalam durasi yang lama dan jarak yang jauh seperti perjalanan mudik bisa menyebabkan gangguan atau kerusakan pada komponen kelistrikan.
Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, berikut ini penyebab kerusakan kelistrikan akibat perjalanan jauh:
1. Penggunaan yang intensif
Selama perjalanan jauh, sistem kelistrikan bekerja keras terus menerus. Penggunaan dengan intensitas yang tinggi ini bisa menyebabkan meningkatan keausan terhadap komponen-komponen sistem kelistrikan seperti aki, alternator, dan sekring.
2. Cuaca ekstrem
Cuaca ekstrem seperti suhu panas yang terlalu tinggi dapat mengganggu kinerja sistem kelistrikan kendaraan khususnya komponen aki.
Cuaca yang terlalu panas bisa membuat cairan aki lebih cepat menguap. Jika tidak diperhatikan dengan baik, air aki bisa kering yang akan mengganggu kinerja mesin kendaraan.
3. Overloading
Selama perjalanan jauh, intensitas penggunaan perangkat elektronik di dalam kendaraan seperti AC, speaker, pengisian daya, layar, dan aksesoris lainnya mengalami peningkatan. Kondisi ini dapat menyebabkan overloading yakni beban penggunaan daya listrik menjadi berlebihan sehingga bisa membuat sistem kelistrikan mengalami gangguan.
Berikut ini beberapa efek perjalanan jauh terhadap sistem kelistrikan:
1. Aki lemah
Perjalanan jauh sangat mempengaruhi kesehatan aki mobil jika tidak diperhatikan dengan baik. Perjalanan jauh membuat aki bekerja lebih keras untuk menyuplai listrik ke seluruh komponen kendaraan sehingga membuat kekuatan aki melemah.
Efek ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah umur aki yang sudah tua namun dipaksa bekerja keras selama perjalanan jauh. Selain itu, cuaca panas selama perjalanan juga bisa menyebabkan elektrolit aki menguap lebih cepat sehingga air aki lebih cepat habis.
2. Alternator bermasalah
Selain aki, perjalanan jauh juga berdampak pada sistem kelistrikan kendaraan yang lain yaitu alternator. Komponen ini berperan sebagai pembangkit listrik yang bertugas mengisi ulang daya aki kendaraan.
Perjalanan jauh membuat alternator bekerja lebih keras untuk mengisi daya aki. Penggunaan alternator yang berlebih bisa menyebabkan brush atau arang pada komponen tersebut habis sehingga medan magnet tidak dapat mengalirkan arus listrik ke aki.
3. Kabel-kabel listrik meleleh
Penggunaan kendaraan untuk perjalanan jauh bisa membuat kabel-kabel pada sistem kelistrikan meleleh. Hal ini disebabkan oleh peningkatan intensitas penggunaan aksesoris mobil seperti radio, AC, dan penggunaan perangkat elektronik lainnya selama perjalanan.
Penggunaan yang berlebih pada supply listrik bisa membuat kenaikan suhu sehingga berdampak pada kondisi kabel-kabel tersebut. Akibatnya arus listrik yang dialirkan menjadi tidak stabil serta berisiko menimbulkan berbagai masalah pada sistem kelistrikan menyeluruh.
4. Sekring putus
Penggunaan mobil untuk perjalanan jauh juga bisa berisiko menyebabkan sekring putus. Kondisi ini bisa terjadi karena kelebihan beban listrik akibat penggunaan yang terus menerus dalam waktu yang lama.
Sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya periksa kondisi sekring terlebih dahulu. Pastikan gunakan sekring dengan ukuran dan ampere yang tepat agar dapat bekerja mengalirkan listrik dengan baik serta menghindari risiko kerusakan selama perjalanan.
Jakarta: Sistem
kelistrikan mobil merupakan rangkaian komponen listrik yang memiliki fungsi menghasilkan, mendistribusikan serta mengontrol energi listrik pada kendaraan.
Sistem kelistrikan memiliki peran penting karena mendukung fungsi komponen kendaraan yang lainnya. Komponen dalam sistem kelistrikan kendaraan meliputi aki, alternator, kabel dan koneksi, fuse, relay, dan sensor.
Penggunaan kendaraan dalam durasi yang lama dan jarak yang jauh seperti perjalanan mudik bisa menyebabkan gangguan atau kerusakan pada komponen kelistrikan.
Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, berikut ini penyebab kerusakan kelistrikan akibat perjalanan jauh:
1. Penggunaan yang intensif
Selama perjalanan jauh, sistem kelistrikan bekerja keras terus menerus. Penggunaan dengan intensitas yang tinggi ini bisa menyebabkan meningkatan keausan terhadap komponen-komponen sistem kelistrikan seperti aki, alternator, dan sekring.
2. Cuaca ekstrem
Cuaca ekstrem seperti suhu panas yang terlalu tinggi dapat mengganggu kinerja sistem kelistrikan kendaraan khususnya komponen aki.
Cuaca yang terlalu panas bisa membuat cairan aki lebih cepat menguap. Jika tidak diperhatikan dengan baik, air aki bisa kering yang akan mengganggu kinerja mesin kendaraan.
3. Overloading
Selama perjalanan jauh, intensitas penggunaan perangkat elektronik di dalam kendaraan seperti AC, speaker, pengisian daya, layar, dan aksesoris lainnya mengalami peningkatan. Kondisi ini dapat menyebabkan overloading yakni beban penggunaan daya listrik menjadi berlebihan sehingga bisa membuat sistem kelistrikan mengalami gangguan.
Berikut ini beberapa efek perjalanan jauh terhadap sistem kelistrikan:
1. Aki lemah
Perjalanan jauh sangat mempengaruhi kesehatan aki mobil jika tidak diperhatikan dengan baik. Perjalanan jauh membuat aki bekerja lebih keras untuk menyuplai listrik ke seluruh komponen kendaraan sehingga membuat kekuatan aki melemah.
Efek ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah umur aki yang sudah tua namun dipaksa bekerja keras selama perjalanan jauh. Selain itu, cuaca panas selama perjalanan juga bisa menyebabkan elektrolit aki menguap lebih cepat sehingga air aki lebih cepat habis.
2. Alternator bermasalah
Selain aki, perjalanan jauh juga berdampak pada sistem kelistrikan kendaraan yang lain yaitu alternator. Komponen ini berperan sebagai pembangkit listrik yang bertugas mengisi ulang daya aki kendaraan.
Perjalanan jauh membuat alternator bekerja lebih keras untuk mengisi daya aki. Penggunaan alternator yang berlebih bisa menyebabkan brush atau arang pada komponen tersebut habis sehingga medan magnet tidak dapat mengalirkan arus listrik ke aki.
3. Kabel-kabel listrik meleleh
Penggunaan kendaraan untuk perjalanan jauh bisa membuat kabel-kabel pada sistem kelistrikan meleleh. Hal ini disebabkan oleh peningkatan intensitas penggunaan aksesoris mobil seperti radio, AC, dan penggunaan perangkat elektronik lainnya selama perjalanan.
Penggunaan yang berlebih pada supply listrik bisa membuat kenaikan suhu sehingga berdampak pada kondisi kabel-kabel tersebut. Akibatnya arus listrik yang dialirkan menjadi tidak stabil serta berisiko menimbulkan berbagai masalah pada sistem kelistrikan menyeluruh.
4. Sekring putus
Penggunaan mobil untuk perjalanan jauh juga bisa berisiko menyebabkan sekring putus. Kondisi ini bisa terjadi karena kelebihan beban listrik akibat penggunaan yang terus menerus dalam waktu yang lama.
Sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya periksa kondisi sekring terlebih dahulu. Pastikan gunakan sekring dengan ukuran dan ampere yang tepat agar dapat bekerja mengalirkan listrik dengan baik serta menghindari risiko kerusakan selama perjalanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)