Jakarta: PT Pindad secara resmi memperkenalkan inovasi kendaraan taktis 4x4 berbasis tenaga listrik, MV3 Tactical EV yang diberi nama Pandu EV. Mobil ini menawarkan kemampuan multi-purpose, efisiens energi, dan senyap saat digunakan.
Direktur Utama PT Pindad, Sigit P Santosa, menyampaikan Pandu EV merupakan wujud transformasi perusahaan sebagai industri pertahanan yang mandiri, berbasis teknologi ramah lingkungan, dan berdaya saing global.
“Kehadiran Pandu EV merupakan bukti industri pertahanan dalam negeri memiliki kompetensi untuk adaptif dengan perkembangan kondisi saat ini, teknologi terkini, dan bertransformasi secara berkelanjutan,” Jelas Sigit Santosa melalui keterangan resminya.
Nama Pandu ini didasarkan tokoh penting dari wiracarita mahabharata, pemimpin kerajaan yang menjadi panutan dan memiliki jiwa kesatria. Pandu juga memiliki arti perintis, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi pertahanan dan tantangan ke depan sehingga menjadi cikal bakal nama kendaraan listrik roda 4 di dalam negeri.
Pandu EV menggunakan basis MV3, namun mesin diesel yang diusung berganti dengan kombinasi motor listrik dan baterai. Dimensi mobil ini tercatat panjangnya 4,7 meter, lebar 2,2 meter, tinggi 1,9 meter, dengan bobot 3,2 ton.
Performa yang ditawarkan bermodal Permanent Magnet Synchronous Motor menghasilkan daya sebesar 120-170 kW dan torsi 280-315 Nm. Efeknya mobil ini sanggup melaju hingga 100 km/jam.
Baterainya tersedia dengan pilihan 67-100 kWh. Bermodalkan 4 orang penumpang, maka Pandu EV menawarkan jarak tempuh hingga 400 KM.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, memastikan seluruh jajarannya mulai menggunakan kendaraan listrik taktis terbaru. Yaitu Pindad Maung MV3 EV yang diberi nama Pandu.
"Semua Danyon (komandan batalyon) termasuk beberapa komandan rayon militer terutama yang ada di wilayah-wilayah kota besar dan rekan-rekan bisa melihat di Jakarta Raya ini juga (TNI AD) menggunakan Maung," kata Wahyu dikutip dari Antara.
Jakarta: PT
Pindad secara resmi memperkenalkan inovasi
kendaraan taktis 4x4 berbasis tenaga listrik, MV3 Tactical EV yang diberi nama
Pandu EV.
Mobil ini menawarkan kemampuan multi-purpose, efisiens energi, dan senyap saat digunakan.
Direktur Utama PT Pindad, Sigit P Santosa, menyampaikan Pandu EV merupakan wujud transformasi perusahaan sebagai industri pertahanan yang mandiri, berbasis teknologi ramah lingkungan, dan berdaya saing global.
“Kehadiran Pandu EV merupakan bukti industri pertahanan dalam negeri memiliki kompetensi untuk adaptif dengan perkembangan kondisi saat ini, teknologi terkini, dan bertransformasi secara berkelanjutan,” Jelas Sigit Santosa melalui keterangan resminya.
Nama Pandu ini didasarkan tokoh penting dari wiracarita mahabharata, pemimpin kerajaan yang menjadi panutan dan memiliki jiwa kesatria. Pandu juga memiliki arti perintis, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi pertahanan dan tantangan ke depan sehingga menjadi cikal bakal nama kendaraan listrik roda 4 di dalam negeri.
Pandu EV menggunakan basis MV3, namun mesin diesel yang diusung berganti dengan kombinasi motor listrik dan baterai. Dimensi mobil ini tercatat panjangnya 4,7 meter, lebar 2,2 meter, tinggi 1,9 meter, dengan bobot 3,2 ton.
Performa yang ditawarkan bermodal Permanent Magnet Synchronous Motor menghasilkan daya sebesar 120-170 kW dan torsi 280-315 Nm. Efeknya mobil ini sanggup melaju hingga 100 km/jam.
Baterainya tersedia dengan pilihan 67-100 kWh. Bermodalkan 4 orang penumpang, maka Pandu EV menawarkan jarak tempuh hingga 400 KM.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, memastikan seluruh jajarannya mulai menggunakan kendaraan listrik taktis terbaru. Yaitu Pindad Maung MV3 EV yang diberi nama Pandu.
"Semua Danyon (komandan batalyon) termasuk beberapa komandan rayon militer terutama yang ada di wilayah-wilayah kota besar dan rekan-rekan bisa melihat di Jakarta Raya ini juga (TNI AD) menggunakan Maung," kata Wahyu dikutip dari Antara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)