Rasa penasaran yang sekian lama mengendap untuk menjajal seseru apa berkendara mobil listrik milik Wuling Air ev, akhirnya terjawab sudah. Pada Rabu (21/9/2022) Medcom.id melakukan pengetesan dengan jarak simulasi perkotaan, tol dan urban. Yap, apa yang diberikan mobil ini benar-benar diluar ekspektasi kami. Bukan hanya irit dalam hal penggunaan energi, namun juga soal kelincahan bahkan performa.
Waktu pengetesan yang kami lakukan berlangsung dari pagi hingga malam hari dengan ragam kondisi perkotaan hingga jalan urban yang ada. Jarak tempuhnya berkisar 50 km dan tentu bikin takjub dengan banyak hal. Namun beberapa hal selain yang kami uji coba jarak pendek di bilangan BSD City Agustus lalu, bikin makin takjub. Apa saja hal yang bikin kami terperangah?
Konsumsi Energi Terbilang Irit
Dari catatan perkiraan perjalanan, jarak tempuh yang kami jalani berkisar 50 km. Meski jarak itu cukup pendek, namun sistem operasional di mobil tetap berjalan. Bahkan di beberapa spot yang kami jalani seperti di lokasi-lokasi yang mengharuskan parkir di bawah sinar matahari, penggunaan fitur pendingin kabin, musik bahkan mengisi daya di smartphone tak pernah dimatikan.
Kondisi tersebut berlangsung selama pengetesan dan hasil akhirnya tetap bikin takjub, lantaran mobil dengan kapasitas baterai 26,7 kWh 115 V ion litium itu hanya berkurang 30 persen. Belum lagi mode berkendara kami setel ke mode drive Sport di beberapa spot kami coba untuk berkeliling untuk mengetahui sejauh mana manuver-manuver ekstrim di mobil ini bisa dilakukan.
Baca Juga:
Produksi Kendaraan Listrik Digenjot, Kendaraan ICE Tetap Ada
Peredaman Terasa Mantap di Kecepatan 70 KPJ Up
Salah satu yang terbilang keren di mobil ini adalah sistem peredamannya yang superior untuk kecepatan di atas 70 km per jam. Mengingat ini adalah mobil dengan dimensi kecil dan agak tinggi sehingga potensi untuk mobil ini mengalami gejala limbung, diprediksi sangat tinggi. namun ternyata hal itu tak terjadi sama sekali. Kami bisa merasakan berkendara layaknya mobil berdimensi besar dengan kecepatan maksimal bisa di 110 km per jam.
Tentu beberapa persyaratan harus dilakukan, misalnya dengan menyetel mode driving ke Mode Sport. Namun tetap harus waspada, meski feeling berkendara dan sistem peredamannya cukup berasa mobil besar, namun karena dimensi bodi yang kecil, sebaiknya ambil cara berkendara yang aman di jalan tol.
"Setup suspensi memang bukan hal mudah yang kami riset. Lantaran mobil ini memiliki bobot kurang dari satu ton (1 ton), ada beberapa pertimbangan yang dilakukan termasuk nantinya akan digunakan untuk kebutuhan apa. Namun kami mengasumsikan bahwa kendaraan ini memang hanya untuk keperluan penggunaan 1-2 orang untuk mobilitas lebih cepat. Sehingga penyesuaian setup suspensi dilakukan untuk keperluan itu," ujar Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko saat melakukan uji bareng performa Wuling Air EV pada Minggu (14/8/2022).
Peredam Kabin Tak Kalah Canggih
Namanya mobil kecil, harga murah, biasanya diidentikkan dengan kualitas peredaman yang seadanya. Namun di Air ev, sistem peredaman di kabin terbilang sangat baik. Lantaran suara yang keluar dari mobil yaitu deru kipas AC dan ban, terdengar minim dari dalam kabin. Sayangnya, tak disertai dengan alat pengukur desibel untuk menyatakan angka akuratnya. Namun Anda masih bisa mendengar suara musik dalam kecepatan 100 km per jam dengan volume minim.
Baca Juga:
Mercedes-Benz GenH2 Berbasis Hidrogen, Jarak Bukan Hambatan
Mode Berkendara Top!
Mengendarai mobil dengan teknologi canggih, tentu akan sayang dilewatkan jika tak mencobanya secara langsung. Di Wuling Air EV ini, terdapat mode berkendara yang berbeda level agresifitasnya yaitu Eco, Normal dan Sport. Ketika membandingkan kekuatan akselerasi antara satu mode dengan yang lain, memang perbedaannya terasa tipis. Namun ketika merasakan perbedaan antara mode Eco dan Sport baru terasa, baik di sisi akselerasi maupun di sisi deselerasi yang juga memanfaatkan energi kinetik dari pengereman.
Ketika mencoba untuk melakukan akselerasi penuh di mode berkendara sport, tak terasa gejala limbung dan mobil ini berakselerasi dengan sangat baik. Untuk mode Eco atau Normal, kecepatan maksimal mobil ini dipasang peringatan di batas kecepatan 80 km per jam dan memang kondisi lalu lintas di dalam kota pun tak akan sampai segitu kalau lagi padat.
Nilai Kepantasan untuk Dimiliki
Kalau melihat kebutuhan akan kendaraan yang berpenggerak listrik, zero emisi, build quality yang bagus dan harga yang masih berada di bawah Rp300 juta, rasanya sangat pantas untuk dimiliki mereka yang tak ingin repot memikirkan bagaimana mobilitas di perkotaan. Apalagi bagi Anda yang tak ingin terkendala dengan yang namanya aturan ganjil genap, maka ini akan jadi mobil yang pas.
Rasa penasaran yang sekian lama mengendap untuk menjajal seseru apa berkendara mobil listrik milik Wuling Air ev, akhirnya terjawab sudah. Pada Rabu (21/9/2022) Medcom.id melakukan pengetesan dengan jarak simulasi perkotaan, tol dan urban. Yap, apa yang diberikan mobil ini benar-benar diluar ekspektasi kami. Bukan hanya irit dalam hal penggunaan energi, namun juga soal kelincahan bahkan performa.
Waktu pengetesan yang kami lakukan berlangsung dari pagi hingga malam hari dengan ragam kondisi perkotaan hingga jalan urban yang ada. Jarak tempuhnya berkisar 50 km dan tentu bikin takjub dengan banyak hal. Namun beberapa hal selain yang kami uji coba jarak pendek di bilangan BSD City Agustus lalu, bikin makin takjub. Apa saja hal yang bikin kami terperangah?
Konsumsi Energi Terbilang Irit
Dari catatan perkiraan perjalanan, jarak tempuh yang kami jalani berkisar 50 km. Meski jarak itu cukup pendek, namun sistem operasional di mobil tetap berjalan. Bahkan di beberapa spot yang kami jalani seperti di lokasi-lokasi yang mengharuskan parkir di bawah sinar matahari, penggunaan fitur pendingin kabin, musik bahkan mengisi daya di smartphone tak pernah dimatikan.
Kondisi tersebut berlangsung selama pengetesan dan hasil akhirnya tetap bikin takjub, lantaran mobil dengan kapasitas baterai 26,7 kWh 115 V ion litium itu hanya berkurang 30 persen. Belum lagi mode berkendara kami setel ke mode drive Sport di beberapa spot kami coba untuk berkeliling untuk mengetahui sejauh mana manuver-manuver ekstrim di mobil ini bisa dilakukan.
Baca Juga:
Produksi Kendaraan Listrik Digenjot, Kendaraan ICE Tetap Ada
Peredaman Terasa Mantap di Kecepatan 70 KPJ Up
Salah satu yang terbilang keren di mobil ini adalah sistem peredamannya yang superior untuk kecepatan di atas 70 km per jam. Mengingat ini adalah mobil dengan dimensi kecil dan agak tinggi sehingga potensi untuk mobil ini mengalami gejala limbung, diprediksi sangat tinggi. namun ternyata hal itu tak terjadi sama sekali. Kami bisa merasakan berkendara layaknya mobil berdimensi besar dengan kecepatan maksimal bisa di 110 km per jam.
Tentu beberapa persyaratan harus dilakukan, misalnya dengan menyetel mode driving ke Mode Sport. Namun tetap harus waspada, meski feeling berkendara dan sistem peredamannya cukup berasa mobil besar, namun karena dimensi bodi yang kecil, sebaiknya ambil cara berkendara yang aman di jalan tol.
"Setup suspensi memang bukan hal mudah yang kami riset. Lantaran mobil ini memiliki bobot kurang dari satu ton (1 ton), ada beberapa pertimbangan yang dilakukan termasuk nantinya akan digunakan untuk kebutuhan apa. Namun kami mengasumsikan bahwa kendaraan ini memang hanya untuk keperluan penggunaan 1-2 orang untuk mobilitas lebih cepat. Sehingga penyesuaian setup suspensi dilakukan untuk keperluan itu," ujar Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko saat melakukan uji bareng performa Wuling Air EV pada Minggu (14/8/2022).
Peredam Kabin Tak Kalah Canggih
Namanya mobil kecil, harga murah, biasanya diidentikkan dengan kualitas peredaman yang seadanya. Namun di Air ev, sistem peredaman di kabin terbilang sangat baik. Lantaran suara yang keluar dari mobil yaitu deru kipas AC dan ban, terdengar minim dari dalam kabin. Sayangnya, tak disertai dengan alat pengukur desibel untuk menyatakan angka akuratnya. Namun Anda masih bisa mendengar suara musik dalam kecepatan 100 km per jam dengan volume minim.
Baca Juga:
Mercedes-Benz GenH2 Berbasis Hidrogen, Jarak Bukan Hambatan
Mode Berkendara Top!
Mengendarai mobil dengan teknologi canggih, tentu akan sayang dilewatkan jika tak mencobanya secara langsung. Di Wuling Air EV ini, terdapat mode berkendara yang berbeda level agresifitasnya yaitu Eco, Normal dan Sport. Ketika membandingkan kekuatan akselerasi antara satu mode dengan yang lain, memang perbedaannya terasa tipis. Namun ketika merasakan perbedaan antara mode Eco dan Sport baru terasa, baik di sisi akselerasi maupun di sisi deselerasi yang juga memanfaatkan energi kinetik dari pengereman.
Ketika mencoba untuk melakukan akselerasi penuh di mode berkendara sport, tak terasa gejala limbung dan mobil ini berakselerasi dengan sangat baik. Untuk mode Eco atau Normal, kecepatan maksimal mobil ini dipasang peringatan di batas kecepatan 80 km per jam dan memang kondisi lalu lintas di dalam kota pun tak akan sampai segitu kalau lagi padat.
Nilai Kepantasan untuk Dimiliki
Kalau melihat kebutuhan akan kendaraan yang berpenggerak listrik, zero emisi, build quality yang bagus dan harga yang masih berada di bawah Rp300 juta, rasanya sangat pantas untuk dimiliki mereka yang tak ingin repot memikirkan bagaimana mobilitas di perkotaan. Apalagi bagi Anda yang tak ingin terkendala dengan yang namanya aturan ganjil genap, maka ini akan jadi mobil yang pas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)