Silicon Valley: Setelah mencatat penurunan pengiriman tahunan pertamanya tahun lalu, Tesla diprediksi akan menghadapi tahun yang sulit lagi. Para analis menilai permintaan yang menurun disebabkan oleh berbagai faktor.
Mulai dari citra CEO Elon Musk yang berubah sejak keterlibatannya dalam pemerintahan Amerika Serikat (AS), persaingan ketat di China, serta minimnya penyegaran model kendaraan yang dijual.
Harapan sempat muncul dengan rencana kehadiran varian murah dari Model Y, yang dikenal dengan nama kode 'E41' atau 'Model Juniper'. Namun, menurut laporan terbaru Reuters yang kemudian ditulis Carscoops, peluncuran mobil listrik murah ini telah ditunda beberapa bulan.
Produksi awal akan difokuskan untuk pasar AS, dengan target 250.000 unit menggunakan jalur produksi Model Y yang sudah ada. Biaya produksi E41 diperkirakan 20 persen lebih murah dibanding Model Y.
Peluncuran untuk pasar China diprediksi baru akan dimulai akhir 2026, sementara produksi di Eropa masih dalam tahap pertimbangan tanpa jadwal pasti.
Selain itu, Tesla juga tengah menyiapkan versi hemat dari Model 3, kemungkinan dengan pengurangan fitur seperti jok berbahan kain dan jumlah speaker lebih sedikit, mirip dengan strategi pada Cybertruck versi dasar.
Namun, Tesla secara resmi telah membatalkan proyek mobil listrik seharga USD25.000 yang dikenal dengan 'Model 2', yang sebelumnya dijanjikan Elon Musk sejak 2018. Musk menyebut mobil tersebut sudah tak lagi relevan karena fokus perusahaan kini beralih ke pengembangan kendaraan otonom RoboTaxi.
Untuk menyiasati tarif 25 persen atas komponen impor, Tesla disebut telah meningkatkan penggunaan komponen dari Amerika Utara guna mengurangi ketergantungan pada rantai pasok global yang masih bergejolak.
Silicon Valley: Setelah mencatat penurunan pengiriman tahunan pertamanya tahun lalu,
Tesla diprediksi akan menghadapi tahun yang sulit lagi. Para analis menilai permintaan yang menurun disebabkan oleh berbagai faktor.
Mulai dari citra CEO
Elon Musk yang berubah sejak keterlibatannya dalam pemerintahan Amerika Serikat (AS), persaingan ketat di China, serta minimnya penyegaran model kendaraan yang dijual.
Harapan sempat muncul dengan rencana kehadiran varian murah dari Model Y, yang dikenal dengan nama kode 'E41' atau 'Model Juniper'. Namun, menurut laporan terbaru Reuters yang kemudian ditulis Carscoops, peluncuran mobil listrik murah ini telah ditunda beberapa bulan.
Produksi awal akan difokuskan untuk pasar AS, dengan target 250.000 unit menggunakan jalur produksi Model Y yang sudah ada. Biaya produksi E41 diperkirakan 20 persen lebih murah dibanding Model Y.
Peluncuran untuk pasar China diprediksi baru akan dimulai akhir 2026, sementara produksi di Eropa masih dalam tahap pertimbangan tanpa jadwal pasti.
Selain itu, Tesla juga tengah menyiapkan versi hemat dari Model 3, kemungkinan dengan pengurangan fitur seperti jok berbahan kain dan jumlah speaker lebih sedikit, mirip dengan strategi pada Cybertruck versi dasar.
Namun, Tesla secara resmi telah membatalkan proyek mobil listrik seharga USD25.000 yang dikenal dengan 'Model 2', yang sebelumnya dijanjikan Elon Musk sejak 2018. Musk menyebut mobil tersebut sudah tak lagi relevan karena fokus perusahaan kini beralih ke pengembangan kendaraan otonom RoboTaxi.
Untuk menyiasati tarif 25 persen atas komponen impor, Tesla disebut telah meningkatkan penggunaan komponen dari Amerika Utara guna mengurangi ketergantungan pada rantai pasok global yang masih bergejolak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)