California: Pemilik Tesla tampaknya mulai beralih ke merek lain, seiring dengan meningkatnya jumlah trade-in kendaraan mereka. Berdasarkan data dari Edmunds yang dikutip Reuters, mobil Tesla tahun 2017 ke atas menyumbang 1,4% dari total kendaraan yang ditukar hingga 15 Maret 2025. Angka ini melonjak dari 0,4% pada tahun sebelumnya, menandai peningkatan signifikan dalam tren trade-in Tesla.
Menurut CNBC, ini merupakan rekor tertinggi dalam jumlah pemilik Tesla yang menukar mobil mereka dengan kendaraan dari merek lain. Beberapa faktor diperkirakan menjadi penyebabnya, mulai dari meningkatnya persaingan di segmen kendaraan listrik (EV) hingga perubahan pandangan terhadap CEO Tesla, Elon Musk.
Musk yang kini semakin dekat dengan Presiden Trump dan posisinya sebagai pemimpin Departemen Efisiensi Pemerintah turut mempengaruhi keputusan konsumen. Penyanyi Sheryl Crow bahkan secara terbuka mengaku telah meninggalkan Tesla karena alasan ini.
“Ada saatnya kita harus memilih dengan siapa kita akan bersekutu,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Tesla juga menghadapi serangkaian serangan terhadap dealer mereka yang kini mendapat perhatian serius dari pemerintah. Jaksa Agung AS, Pamela Bondi, menegaskan tindakan kekerasan terhadap properti akan ditindak tegas.
Namun, pemilik Tesla juga melaporkan adanya intimidasi dan vandalisme, termasuk mobil mereka yang dirusak atau bahkan dibakar.
Dengan adanya perubahan sentimen ini, Jessica Caldwell dari Edmunds menyatakan ini bisa menjadi peluang bagi produsen otomotif lain, termasuk merek kendaraan listrik baru, untuk menarik pelanggan dari Tesla.
Terlebih lagi, Tesla sendiri tengah menghadapi tekanan dari sisi penjualan, membuat pergeseran ini semakin berpengaruh terhadap masa depan perusahaan.
California: Pemilik
Tesla tampaknya mulai beralih ke merek lain, seiring dengan meningkatnya jumlah
trade-in kendaraan mereka. Berdasarkan data dari Edmunds yang dikutip Reuters, mobil Tesla tahun 2017 ke atas menyumbang 1,4% dari total kendaraan yang ditukar hingga 15 Maret 2025. Angka ini melonjak dari 0,4% pada tahun sebelumnya, menandai peningkatan signifikan dalam tren trade-in Tesla.
Menurut CNBC, ini merupakan rekor tertinggi dalam jumlah pemilik Tesla yang menukar mobil mereka dengan kendaraan dari merek lain. Beberapa faktor diperkirakan menjadi penyebabnya, mulai dari meningkatnya persaingan di segmen kendaraan listrik (EV) hingga perubahan pandangan terhadap CEO Tesla, Elon Musk.
Musk yang kini semakin dekat dengan Presiden Trump dan posisinya sebagai pemimpin Departemen Efisiensi Pemerintah turut mempengaruhi keputusan konsumen. Penyanyi Sheryl Crow bahkan secara terbuka mengaku telah meninggalkan Tesla karena alasan ini.
“Ada saatnya kita harus memilih dengan siapa kita akan bersekutu,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Tesla juga menghadapi serangkaian serangan terhadap dealer mereka yang kini mendapat perhatian serius dari pemerintah. Jaksa Agung AS, Pamela Bondi, menegaskan tindakan kekerasan terhadap properti akan ditindak tegas.
Namun, pemilik Tesla juga melaporkan adanya intimidasi dan vandalisme, termasuk mobil mereka yang dirusak atau bahkan dibakar.
Dengan adanya perubahan sentimen ini, Jessica Caldwell dari Edmunds menyatakan ini bisa menjadi peluang bagi produsen otomotif lain, termasuk merek kendaraan listrik baru, untuk menarik pelanggan dari Tesla.
Terlebih lagi, Tesla sendiri tengah menghadapi tekanan dari sisi penjualan, membuat pergeseran ini semakin berpengaruh terhadap masa depan perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)