Las Vegas: Hari pertama tahun 2025 dimulai dengan insiden yang mengejutkan di Las Vegas, Nevada. Sebuah Tesla Cybertruck meledak di depan hotel Trump International pada Rabu pagi, 1 Januari 2025. Ledakan tersebut terdengar seperti suara kembang api oleh para saksi mata dan terekam oleh kamera pengawas. Polisi saat ini memperlakukan insiden tersebut sebagai kemungkinan aksi teror.
Kronologi Kejadian
Dikutip dari Autoevolution, Cybertruck tersebut direkam melaju menuju pintu masuk kaca hotel Trump International sebelum akhirnya parkir. Beberapa detik kemudian, sekitar pukul 08.30 waktu setempat, kendaraan listrik itu meledak dengan keras. Dalam rekaman yang tersedia, terlihat pengemudi tetap menginjak pedal rem hingga ledakan terjadi. Polisi mengonfirmasi pengemudi ditemukan tewas di dalam kendaraan, tetapi identitas maupun jenis kelaminnya belum diungkapkan.
Ledakan tersebut menyebabkan tujuh orang terluka. Kepala Kepolisian Las Vegas, Kevin McMahill, mengungkapkan bahwa FBI sedang membantu penyelidikan kasus ini. Mereka telah menunjuk agen khusus untuk menangani insiden ini.
Hubungan dengan Serangan di New Orleans
Beberapa jam sebelumnya, sebuah insiden serupa terjadi di New Orleans, di mana seorang pria menabrakkan Ford F-150 Lightning ke kerumunan perayaan Tahun Baru. Pelaku, yang diidentifikasi sebagai Samshudd-Din Jabbar, seorang veteran militer AS, membawa bendera kelompok Negara Islam (IS). Serangan ini menewaskan 16 orang dan melukai 37 lainnya. Polisi menemukan kaitan antara kedua serangan ini, termasuk fakta bahwa kedua kendaraan listrik tersebut disewa melalui platform berbagi mobil, Turo.
Seorang juru bicara Turo mengatakan bahwa perusahaan tidak menemukan latar belakang kriminal dari penyewa kendaraan yang bisa dianggap sebagai ancaman keamanan. Selain itu, kedua pelaku diketahui pernah bertugas di pangkalan militer yang sama.
Detil Teknologi Cybertruck dan Investigasi Polisi
Tesla Cybertruck yang digunakan dalam insiden Las Vegas dilengkapi dengan beberapa tabung bahan bakar dan kembang api di bak muatan. Polisi menduga bahan-bahan ini digunakan untuk meningkatkan efek ledakan. Menurut Sheriff McMahill, ledakan tersebut menghasilkan percikan warna-warni seperti kembang api, yang memperkuat dugaan aksi terencana.
CEO Tesla, Elon Musk, bereaksi terhadap insiden ini melalui media sosial X. "Para pelaku memilih kendaraan yang salah untuk aksi teror," tulisnya. "Cybertruck berhasil menahan ledakan dan mengarahkan daya ledak ke atas, sehingga pintu kaca hotel tetap utuh," tambahnya.
Pengamanan dan Keamanan Kendaraan Listrik
Kendaraan listrik, termasuk Tesla Cybertruck, dirancang dengan sistem keamanan tinggi. Baterai bertegangan tinggi pada kendaraan ini biasanya tidak mudah meledak, kecuali jika terjadi pelarian termal (thermal runaway) yang jarang terjadi.
Las Vegas: Hari pertama tahun 2025 dimulai dengan insiden yang mengejutkan di
Las Vegas, Nevada. Sebuah
Tesla Cybertruck meledak di depan hotel Trump International pada Rabu pagi, 1 Januari 2025. Ledakan tersebut terdengar seperti suara kembang api oleh para saksi mata dan terekam oleh kamera pengawas. Polisi saat ini memperlakukan insiden tersebut sebagai kemungkinan aksi teror.
Kronologi Kejadian
Dikutip dari Autoevolution, Cybertruck tersebut direkam melaju menuju pintu masuk kaca hotel Trump International sebelum akhirnya parkir. Beberapa detik kemudian, sekitar pukul 08.30 waktu setempat, kendaraan listrik itu meledak dengan keras. Dalam rekaman yang tersedia, terlihat pengemudi tetap menginjak pedal rem hingga ledakan terjadi. Polisi mengonfirmasi pengemudi ditemukan tewas di dalam kendaraan, tetapi identitas maupun jenis kelaminnya belum diungkapkan.
Ledakan tersebut menyebabkan tujuh orang terluka. Kepala Kepolisian Las Vegas, Kevin McMahill, mengungkapkan bahwa FBI sedang membantu penyelidikan kasus ini. Mereka telah menunjuk agen khusus untuk menangani insiden ini.
Hubungan dengan Serangan di New Orleans
Beberapa jam sebelumnya, sebuah insiden serupa terjadi di New Orleans, di mana seorang pria menabrakkan Ford F-150 Lightning ke kerumunan perayaan Tahun Baru. Pelaku, yang diidentifikasi sebagai Samshudd-Din Jabbar, seorang veteran militer AS, membawa bendera kelompok Negara Islam (IS). Serangan ini menewaskan 16 orang dan melukai 37 lainnya. Polisi menemukan kaitan antara kedua serangan ini, termasuk fakta bahwa kedua kendaraan listrik tersebut disewa melalui platform berbagi mobil, Turo.
Seorang juru bicara Turo mengatakan bahwa perusahaan tidak menemukan latar belakang kriminal dari penyewa kendaraan yang bisa dianggap sebagai ancaman keamanan. Selain itu, kedua pelaku diketahui pernah bertugas di pangkalan militer yang sama.
Detil Teknologi Cybertruck dan Investigasi Polisi
Tesla Cybertruck yang digunakan dalam insiden Las Vegas dilengkapi dengan beberapa tabung bahan bakar dan kembang api di bak muatan. Polisi menduga bahan-bahan ini digunakan untuk meningkatkan efek ledakan. Menurut Sheriff McMahill, ledakan tersebut menghasilkan percikan warna-warni seperti kembang api, yang memperkuat dugaan aksi terencana.
CEO Tesla, Elon Musk, bereaksi terhadap insiden ini melalui media sosial X. "Para pelaku memilih kendaraan yang salah untuk aksi teror," tulisnya. "Cybertruck berhasil menahan ledakan dan mengarahkan daya ledak ke atas, sehingga pintu kaca hotel tetap utuh," tambahnya.
Pengamanan dan Keamanan Kendaraan Listrik
Kendaraan listrik, termasuk Tesla Cybertruck, dirancang dengan sistem keamanan tinggi. Baterai bertegangan tinggi pada kendaraan ini biasanya tidak mudah meledak, kecuali jika terjadi pelarian termal (thermal runaway) yang jarang terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)