Suzuki XL7 yang dikerubungi pengunjung GIIAS 2021. Adit
Suzuki XL7 yang dikerubungi pengunjung GIIAS 2021. Adit

Industri Otomotif

Insentif PPnBM Diharapkan Diperpanjang Tahun Depan

Ekawan Raharja • 15 November 2021 11:00
Jakarta: Pemerintah sudah memberlakukan memberikan banyak insentif seperti program diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah), atau PPnBM Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Program ini dirasakan dinilai berhasil dan diharapkan diperpanjang di tahun depan.
 
Diskon PPnBM ini sudah berlangsung dari Maret 2021 dan direncanakan berakhir 2021. Suzuki sebagai salah satu merek otomotif yang merasakan kemudahan ini berharap PPnBM DTP bisa diperpanjang di tahun 2022.
 
"Tapi apapun keputusannya akan kita hargai. Namun jika dilanjutkan akan sangat menguntungkan bagi industri otomotif tidak hanya untuk Suzuki," kata Donny di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021.

Meski demikian dia mengakui perusahaan siap untuk mendukung berbagai pogram dari pemerintah. Terlebih, program tersebut tergolong sukses, menguntungkan, dan bisa meningkatkan industri otomotif secara keseluruhan.
 
"Kami mengikuti kebijakan pemerintah (kelanjutan insentif PPnBM). Akan tetapi kita sama-sama melihat, dampak PPnBM ini sangat positif," ujar Donny.
 

Kinerja Industri Otomotif Melesat

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, sebelumnya menyebutkan Kinerja industri otomotif mampu melaju kencang di tengah hantaman dampak pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari pertumbuhan industri alat angkutan yang mencapai 27,84% pada triwulan III tahun 2021.
 
”Pertumbuhan dua digit ini dicetak oleh industri alat angkutan selama dua triwulan berturut-turut. Saya mengapresiasi sektor ini sangat kencang pertumbuhannya,” kata Agus saat pembukaan GIIAS 2021.
 
Menperin juga menyebutkan, angka penjualan dari industri otomotif ikut melesat. Pada perode Januari-September 2021, penjualan ritel mencapai 600.344 unit atau meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 407.390 unit.
 
Potensi industri otomotif saat ini, didukung oleh 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan total nilai investasi telah mencapai Rp71,35 triliun. ”Jumlah kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, dan lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai di sektor industri tersebut,” ungkapnya.
 
Agus juga menyampaikan terima kasih atas arahan serta dukungan Presiden Joko Widodo dalam pemberian relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM  DTP) sehingga mampu memberikan dampak signifian pada pemulihan sektor industri otomotif dan meningkatkan kepercayaan dari pelaku industri.
 

”Hal ini terlihat dari nilai Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Oktober 2021 yang mencapai 57,2 atau paling tinggi semenjak masa pandemi Covid 19, dan hal ini menjadi indikator kuat bahwa sektor industri telah memasuki tahap ekspansif,” imbuhnya.
 
Sampai saat ini, lanjut Agus, peserta program PPnBM DTP telah memberdayakan sebanyak 319 perusahaan industri komponen Tier 1, dan akan turut mendorong peningkatan kinerja industri komponen Tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah (IKM).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan