Toyota Indonesia secara resmi menghadirkan fasilitas Hydrogen Refueling System (HRS) yang berlokasi di xEV Center TMMIN Karawang Plant 3. Toyota
Toyota Indonesia secara resmi menghadirkan fasilitas Hydrogen Refueling System (HRS) yang berlokasi di xEV Center TMMIN Karawang Plant 3. Toyota

Konsistensi TMMIN Terhadap Pengembangan Energi Hidrogen

Ekawan Raharja • 18 April 2025 11:28
Jakarta: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meraih penghargaan Outstanding Contribution Award dari Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE) atas kontribusi nyatanya dalam pengembangan energi hidrogen sebagai bagian dari transisi menuju energi bersih.
 
Penghargaan ini diserahkan oleh Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, kepada Direktur TMMIN, Widjanarko, dalam rangkaian acara Global Hydrogen Ecosystem Summit and Exhibition (GHESE) 2025 di JICC Senayan, Jakarta, Kamis (17/04).
 
TMMIN dinilai memiliki komitmen serius dalam mendorong penggunaan hidrogen untuk mendukung target net zero emission (NZE), terutama di sektor transportasi yang menjadi fokus utama dalam agenda dekarbonisasi.

Sejak satu dekade lalu, Jenama asal Jepang ini telah memperkenalkan kendaraan berbasis teknologi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) seperti Mirai, kemudian disusul Mirai FCEV generasi kedua pada tahun 2024, dan Crown FCEV pada tahun 2025.
 
Baca Juga:
Dua SUV Terbaru Jetour Siap Debut, Ini Bocorannya

 
Tidak hanya berhenti pada kendaraan, TMMIN juga telah membangun Hydrogen Refueling Station (HRS) di kawasan pabrik Karawang Barat, sebagai bagian dari pengembangan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia.
 
“Toyota Indonesia sangat menghargai hadirnya RHAN karena merupakan sebuah arahan yang jelas dari pemerintah terkait penggunaan dan pemanfaatan hidrogen sebagai salah satu energi bersih. Kami sendiri sudah memulai sebelum roadmap tersedia melalui edukasi dan pengembangan SDM,” kata Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto.
 
Pengembangan energi hidrogen juga sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia. Kementerian Perindustrian menargetkan dekarbonisasi sektor manufaktur pada tahun 2050, sepuluh tahun lebih awal dari target nasional.
 
Di sisi lain, Kementerian ESDM telah menjalankan program Renewable Energy Based in Industrial Development (REBID), yang melibatkan pemanfaatan energi dari air, surya, panas bumi, biomassa, dan hidrogen.
 
Baca Juga:
GAIKINDO Waspadai Tarif Impor dari Amerika Serikat

 
Pemerintah juga telah meluncurkan Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) yang bertujuan mengurangi emisi karbon hingga 43 persen dengan dukungan investasi senilai USD25,2 miliar untuk pengembangan hidrogen hijau selama periode 2031–2060.
 
Perusahaan menyambut positif hadirnya roadmap ini sebagai langkah konkret menuju masa depan energi yang lebih ramah lingkungan, yang tidak hanya penting bagi industri, tetapi juga bagi generasi mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan