Keberadaan solar bersubsidi kian langka, antrean kendaraan dipastikan tetap mengular di beberapa SPBU. MI - Susanto
Keberadaan solar bersubsidi kian langka, antrean kendaraan dipastikan tetap mengular di beberapa SPBU. MI - Susanto

StoryBuilder Media Group News

Solar Subsidi Langka, Antrean Mengular, Imbas dari Harga Minyak Mentah Naik?

MetroTV • 30 Maret 2022 15:43

Di sisi lain produksi minyak mentah dalam negeri Indonesia yang semakin menyusut hanya mencapai 1 Juta berel per hari. Kondisi ini membuat pemerintah terpaksa mengambil kebijakan impor untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri dengan  harga mencapai US$110 per barel. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, Indonesia mengimpor minyak mentah dengan volume mencapai 13,78 Juta Ton. Impor ini naik 31% dari impor minyak mentah pada tahun sebelumnya. 
 
Sementara itu, kenaikan harga BBM Pertamina terkait harga solar Dexlite ikut mempengaruhi keadaan. Harga solar Dexlite rata-rata 12.000-13.000 rupiah per liter bisa berbeda di berbagai caerah. Akibatnya, kekisruhan pun terjadi. 
 
Di sisi lain, solar bersubsidi dipatok harga 5.150 per liter. Perbedaan harga yang jauh ini mengundang banyak oknum berspekulasi. Mereka beramai-ramai beralih dari solar non-subsidi ke solar bersubsidi.

Baca Juga:
Acara Diklaim Sukses, Gaikindo Bakal Gelar JAW Tahun Depan
 
PT Pertamina sebagai BUMN mengungkapkan antrean pembelian solar merupakan dampak langsung dari penyalahgunaan solar bersubsidi. Stok solar di SPBU cepat habis karena dipakai untuk kendaraan solar non subsidi. Apesnya, masih juga ada oknum yang mengambil untung dari keadaan ini. Oknum-oknum itu memanfaatkan tingginya disparitas harga solar non-subsidi dan solar bersubsidi untuk memetik keuntungan. Soal lainnya masih terdengar kalisk, yaitu kendala dalam penditribusian pasokan BBM.
 
Sekretaris Perusahaan PT PPN Irto Ginting mengklaim stok solar subsidi aman secara nasional untuk 20 hari ke depan. Ginting mengakui ada peningkatan permintaan sekitar 10 persen di atas kuota akibat pelonggaran PPKM. Ginting juga menghimbau agar masyarakat berhemat menggunakan solar subsidi. Tidak perlu terjadi aksi panic buying dengan kondisi yang ada saat ini.
 
Pengamat ekonomi energi UGM, Fahmy Radhi menduga kelangkaan solar subsidi disebabkan pengurangan pasokan oleh PT Pertamina Patra Niaga. Tujuannya adalah menekan kerugian akibat meroketnya harga minyak mentah dunia. “Ini semakin menguatkan indikasi ada strategi Pertamina mengurangi pasokan untuk menekan kerugian akibat biaya produksi semakin membengkak ditengah mahalnya harga minyak dunia,” kata Fahmy melalui keterangan resminya, Jumat 25 Maret 2022.
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan