Kisah solar langka seperti mengikuti jejak kisah minyak goreng langka. Akibat kejadian ini terlihat antrean panjang di SPBU. Masyarakat antri mendapatkan solar. Bahkan, sejumlah berita viral mengisahkan kejadian menarik. Petugas SPBU tarik urat dengan sopir truk hanya untuk mendapatkan solar. Lumayan, ada totntona menarik buat warga yang ikut antre membeli solar.
Di beberapa wilayah seperti jalur lintas Sumatera, antrean bahkan mengular hingga tiga kilometer. Akibatnya, ratusan truk dan sopirnya menginap di SPBU. Mereka melakuknnya demi menanti beroperasionalnya SPBU di pagi hari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca Juga:
Pembuatan & Perpanjang SIM Melalui Aplikasi Sinar, DPR: Susah
Tidak hanya di jalur lintas Sumatera saja, antrean panjang juga terjadi di daerah lain di Indonesia. Di antaranya, antrean terjadi di Sulawesi, Kalimantan hingga Papua. Yang tak kalah unik, kelangkaan solar juga terjadi di pulau Jawa. Bagaimana mungkin antrean bisa terjadi karena di Pulau Jawa banyak kilang minyak besar. Sebut saja seperti kilang Cilacap, kilang Balongan dan kilang Cepu.
Kelangkaan solar yang terjadi belakangan ini diduga akibat adanya disparitas harga atau perbedaan harga antara solar bersubsidi dan solar non subsidi. Sementara minyak mentah dunia harganya terus meroket akibat adanya konflik geopolitik Rusia–Ukraina yang menyebabkan ekspor minyak mentah dunia terhambat.
Seperti diketahui Rusia adalah pengekspor minyak mentah dunia tertinggi kedua setelah Amerika Serikat dengan produksi 712,7 Juta Ton minyak atau 12,6% dari total produksi global. Akibat terhambatnya distribusi minyak mentah di dunia internasional yang memicu kenaikan harga minyak mentah dunia, pemerintah terpaksa menyesuaikan harga demi meminimalisir beban berat pada APBN karena kebijakan subsidi terhadap jenis bahan bakar tertentu diantaranya solar.