Baterai dari HLI Green Power. Doni
Baterai dari HLI Green Power. Doni

Kemitraan Baru: Indonesia dan Afrika Kolaborasi untuk Baterai EV

Ekawan Raharja • 02 September 2024 10:29
Badung: Indonesia berencana memperkuat kemitraan strategis dengan negara-negara di Afrika untuk memenuhi kebutuhan material baterai kendaraan listrik (EV). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani, yang menyebutkan bahwa Indonesia ingin memanfaatkan potensi mineral kritis dari Afrika dalam produksi baterai EV yang kini menjadi fokus utama transisi energi.
 
“Untuk menghasilkan sebuah baterai listrik, kita memerlukan banyak mineral kritis yang tidak terbatas hanya pada nikel. Banyak mineral lain, dan kita tahu bahwa beberapa negara Afrika juga memiliki potensi mineral kritis,” ujar Abdul Kadir Jailani dalam konferensi pers di sela-sela rangkaian Indonesia-Africa Forum (IAF), Badung, Bali.
 
Indonesia sebelumnya telah menjalin kerja sama strategis dengan Tanzania melalui MIND ID untuk suplai litium. Abdul Kadir menekankan bahwa ketergantungan hanya pada sumber mineral dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri baterai EV yang terus berkembang.

“Kerja sama energi ini sangat bermanfaat buat kita karena untuk proses transisi energi, Indonesia juga memerlukan mineral kritis dan kita ketahui, suplainya tidak hanya kita produksi sendiri,” tuturnya.
 
Baca Juga:
Truk Listrik Isuzu ELF NRR-EV Mulai Diproduksi, Dikirim Kemana?

 
Afrika tidak hanya menawarkan kekayaan mineral kritis, tetapi juga peluang besar di bidang perdagangan yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh Indonesia. Abdul Kadir menyebut bahwa sudah saatnya Indonesia mempererat hubungan bisnis dengan negara-negara Afrika yang merupakan pasar potensial.
 
“Sudah waktunya Indonesia melakukan outreach. Kita melakukan reorientasi, di mana kita sekarang melihat bahwa pasar Afrika merupakan untapped potential, yang sudah waktunya untuk kita manfaatkan secara optimal,” tambah Abdul Kadir.
 
Sejalan dengan strategi ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga melihat Afrika sebagai pasar yang menjanjikan untuk baterai EV. Dengan populasi yang diprediksi akan berlipat ganda pada tahun 2045, Afrika menjadi target utama ekspansi industri kendaraan listrik Indonesia.
 
“Populasi di Afrika akan berlipat ganda pada 2045. Ini akan menjadi pasar yang besar,” ujar Luhut dalam acara International Battery Summit di Jakarta.
 
Baca Juga:
Engine Brake: Pengertian, Cara Kerja, dan Cara Melakukannya di Mobil

 
Luhut juga aktif mengunjungi negara-negara Afrika untuk menjalin komunikasi terkait kerja sama industri EV, yang menurutnya mendapat sambutan positif. “Mereka melihat Indonesia sebagai negara yang dapat membantu mereka terkait kendaraan listrik ini,” kata Luhut.
 
Melalui kerja sama ini, Indonesia berharap dapat menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan global baterai EV sekaligus membuka pasar baru di Afrika yang berpotensi besar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan