BSD City: PT Toyota-Astra Motor (TAM) bersama PT Pertamina Patra Niaga dan PT Serasi Autoraya (TRAC) meluncurkan Use Case Collaboration untuk mempelajari efektivitas bioethanol E10 sebagai bahan bakar campuran dalam mengurangi emisi kendaraan bermotor. Inisiatif ini sejalan dengan strategi multi-pathway untuk mendukung transisi energi dan netralitas karbon di Indonesia.
“Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat Toyota lakukan sendiri, tapi butuh kerjasama dengan key stakeholder. Kolaborasi kali ini dengan Pertamina Patra Niaga serta TRAC, kami lakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternatif yaitu bioethanol E10 dalam mobilitas sehari-hari customer Indonesia khususnya di Jawa Timur,” jelas President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda, pada Jumat (22-11-2024) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Sebagai bagian dari strategi tersebut, jenama asal Jepang itu menghadirkan berbagai teknologi elektrifikasi seperti Hybrid EV, Plug-In Hybrid EV, dan Battery EV, sekaligus memastikan kendaraan konvensionalnya mampu menggunakan campuran bioethanol hingga 10 persen.
Pertamina Patra Niaga, di sisi lain, terus mengembangkan bioethanol sebagai bahan bakar alternatif. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyebut kolaborasi ini merupakan langkah besar untuk menciptakan ekosistem biofuel di Indonesia.
“Kami percaya langkah ini tidak hanya akan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong percepatan target Net Zero Emission 2060, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, membuka peluang kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioethanol,” ungkap Riva.
TRAC juga berkomitmen pada inisiatif ini sebagai bagian dari target Carbon Reduction Energy 2030, yakni pengurangan emisi operasional hingga 30 persen pada tahun 2030.
“Kolaborasi ini merupakan salah satu wujud nyata usaha TRAC dalam menekan emisi karbon dengan uji coba pemanfaatan sumber energi yang lebih bersih dalam operasional kendaraan kami,” ujar Mohammad Farauk, Presiden Direktur TRAC.
Kolaborasi ini melibatkan 50 unit kendaraan, termasuk Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya, dan Agya yang akan digunakan TRAC di Surabaya. Toyota akan memantau performa dan efisiensi bahan bakar menggunakan teknologi AstraFMS serta melakukan uji seperti dyno test, pengukuran residu karbon, dan uji emisi. Data yang terkumpul akan dibandingkan antara penggunaan bahan bakar reguler dan bioethanol E10.
BSD City: PT
Toyota-Astra Motor (TAM) bersama PT
Pertamina Patra Niaga dan PT Serasi Autoraya (TRAC) meluncurkan Use Case Collaboration untuk mempelajari efektivitas
bioethanol E10 sebagai bahan bakar campuran dalam mengurangi
emisi kendaraan bermotor. Inisiatif ini sejalan dengan strategi multi-pathway untuk mendukung transisi energi dan netralitas karbon di Indonesia.
“Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat Toyota lakukan sendiri, tapi butuh kerjasama dengan key stakeholder. Kolaborasi kali ini dengan Pertamina Patra Niaga serta TRAC, kami lakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternatif yaitu bioethanol E10 dalam mobilitas sehari-hari customer Indonesia khususnya di Jawa Timur,” jelas President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda, pada Jumat (22-11-2024) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Sebagai bagian dari strategi tersebut, jenama asal Jepang itu menghadirkan berbagai teknologi elektrifikasi seperti Hybrid EV, Plug-In Hybrid EV, dan Battery EV, sekaligus memastikan kendaraan konvensionalnya mampu menggunakan campuran bioethanol hingga 10 persen.
Pertamina Patra Niaga, di sisi lain, terus mengembangkan bioethanol sebagai bahan bakar alternatif. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyebut kolaborasi ini merupakan langkah besar untuk menciptakan ekosistem biofuel di Indonesia.
“Kami percaya langkah ini tidak hanya akan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong percepatan target Net Zero Emission 2060, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, membuka peluang kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioethanol,” ungkap Riva.
TRAC juga berkomitmen pada inisiatif ini sebagai bagian dari target Carbon Reduction Energy 2030, yakni pengurangan emisi operasional hingga 30 persen pada tahun 2030.
“Kolaborasi ini merupakan salah satu wujud nyata usaha TRAC dalam menekan emisi karbon dengan uji coba pemanfaatan sumber energi yang lebih bersih dalam operasional kendaraan kami,” ujar Mohammad Farauk, Presiden Direktur TRAC.
Kolaborasi ini melibatkan 50 unit kendaraan, termasuk Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya, dan Agya yang akan digunakan TRAC di Surabaya. Toyota akan memantau performa dan efisiensi bahan bakar menggunakan teknologi AstraFMS serta melakukan uji seperti dyno test, pengukuran residu karbon, dan uji emisi. Data yang terkumpul akan dibandingkan antara penggunaan bahan bakar reguler dan bioethanol E10.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)