Okazaki: Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, secara langsung datang ke Mitsubishi Motors Okazaki Plant di Jepang pada Senin (27/6) waktu setempat. Dia menyenggol pihak pabrikan berlogo tiga berlian tersebut untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia.
Agus menuturkan, pemerintah terus mendorong industri otomotif di Tanah Air, agar dapat mempercepat program produksi kendaraan emisi karbon rendah dengan teknologi Hybrid dan Battery Electric Vehicle (BEV) atau Electric Vehicle (EV) jenis kei car dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 tahun 2021 mengenai Kendaraan Emisi Karbon Rendah. Diantaranya mengatur teknologi kendaraan jenis hybrid dan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai.
“Kami juga terus mendorong Mitsubishi agar dapat memproduksi kendaraan KBL Berbasis Baterai di Indonesia dengan penggunaan ukuran baterai yang lebih kecil (kei car) menggunakan baterai 20 kWH dan driving range 170 kilometer,” ucapnya.
Di Okazaki Plant, Agus sempat menjajal beberapa kendaraan listrik dengan teknologi Battery Electric Vehicle dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle, salah satunya Minicab MiEV 2WD. Mobil dengan dua roda penggerak ini memiliki jarak tempuh hingga 150 kilometer dalam sekali pengisian daya baterai berkapasitas 16 kilowatt (kWh). Keunggulan dari mobil ini di antaranya cocok untuk jalan sempit dengan small turning kecil 4,3 meter serta bisa mengatasi tanjakan curam.
Agus juga melakukan test drive eK X EV yang dibekali dengan baterai 20 kWh dengan jarak tempuh 180 kilometer dalam sekali pengisian daya (metode WLTC5). Tipe ini dilengkapi dua port pengisian baterai, yakni biasa dan cepat.
Port pengisian biasa (AC200V/14.5A) membutuhkan waktu sekitar delapan jam untuk mencapai pengisian penuh. Sedangkan pengisian cepat hanya memerlukan waktu sekitar 40 menit untuk pengisian 80 persen.
Selanjutnya Agus menjajal Outlander 4WD yang merupakan Plug-In Hybdrid Electric Vehicle (PHEV). Mobil berjenis crossover tersebut memiliki sistem PHEV 4WD dengan motor listrik depan dan belakang lebih kuat.
Outlander PHEV memiliki mesin 2.400 cc yang dipadukan dengan dua motor listrik dan paket baterai 20 kWh. Dengan menggunakan baterai, mobil ini memiliki jangkauan hingga 87 km.
Pada pertemuan dengan CEO Mitsubishi Motor Corporation, Takao Kato, Agus juga membahas tentang peningkatan penggunaan komponen lokal Indonesia, khususnya dari industri kecil dan menengah (IKM), pada proses produksi kendaraan Mitsubishi.
“Komponen otomotif produksi Indonesia telah mampu memenuhi spesifikasi, standar, dan kualitas dari pabrikan Jepang. Kami juga optimis para pelaku IKM komponen otomotif di Tanah Air akan mampu menjadi bagian dari supply chain industri otomotif Jepang,” jelas Agus.
Port pengisian biasa (AC200V/14.5A) membutuhkan waktu sekitar delapan jam untuk mencapai pengisian penuh. Sedangkan pengisian cepat hanya memerlukan waktu sekitar 40 menit untuk pengisian 80 persen.
Selanjutnya Agus menjajal Outlander 4WD yang merupakan Plug-In Hybdrid Electric Vehicle (PHEV). Mobil berjenis crossover tersebut memiliki sistem PHEV 4WD dengan motor listrik depan dan belakang lebih kuat.
Outlander PHEV memiliki mesin 2.400 cc yang dipadukan dengan dua motor listrik dan paket baterai 20 kWh. Dengan menggunakan baterai, mobil ini memiliki jangkauan hingga 87 km.
Pada pertemuan dengan CEO Mitsubishi Motor Corporation, Takao Kato, Agus juga membahas tentang peningkatan penggunaan komponen lokal Indonesia, khususnya dari industri kecil dan menengah (IKM), pada proses produksi kendaraan Mitsubishi.
“Komponen otomotif produksi Indonesia telah mampu memenuhi spesifikasi, standar, dan kualitas dari pabrikan Jepang. Kami juga optimis para pelaku IKM komponen otomotif di Tanah Air akan mampu menjadi bagian dari supply chain industri otomotif Jepang,” jelas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)