Aneka merek mobil yang berada di bawah Changan Group. Changan Automobile
Aneka merek mobil yang berada di bawah Changan Group. Changan Automobile

Rencana Restrukturisasi Dongfeng & Changan, Mau Saingi BYD?

Ekawan Raharja • 17 Maret 2025 11:14
Beijing: Beberapa perusahaan di bawah Dongfeng Motor Corporation, seperti Dongfeng Motor Group dan Dongfeng Honda, serta induk Changan Motors, China South Industries Group (CSGC), secara bersamaan mengumumkan tengah berdiskusi dengan perusahaan milik negara (BUMN) lainnya terkait restrukturisasi.
 
Meskipun demikian, pernyataan tersebut menegaskan restrukturisasi ini tidak akan menyebabkan perubahan kepemilikan korporasi. Beberapa pemegang saham pengendali mungkin akan berubah, namun pemegang saham utama tetap berada di bawah pengawasan Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara Dewan Negara Tiongkok (SASAC) yang mengontrol perusahaan-perusahaan BUMN di negara tersebut, seperti diberikan carnewschina.

Spekulasi Merger Dongfeng dan Changan

Pengumuman ini memicu spekulasi di industri otomotif, terutama mengenai kemungkinan merger antara dua raksasa otomotif Tiongkok ini. Jika Dongfeng dan Changan bergabung, entitas baru yang terbentuk diperkirakan akan mencatatkan penjualan lebih dari 4,5 juta unit kendaraan per tahun, melampaui BYD sebagai pemimpin pasar.
 
Restrukturisasi ini sejalan dengan strategi SASAC yang pada tahun 2024 menegaskan upaya untuk mengurangi persaingan internal antar BUMN dan mendorong spesialisasi di sektor tertentu. SASAC ingin menciptakan ekosistem industri yang lebih efisien dengan memperkuat sinergi antar perusahaan yang dikelolanya.
 
Baca Juga:
New Toyota bZ4X Hadir dengan Peningkatan Pengisian Daya & Lebih Kuat

Tantangan Merger dan Model Aliansi

Namun, jika merger penuh dilakukan, tantangan besar akan muncul. Dongfeng beroperasi sebagai BUMN independen, sedangkan Changan berada di bawah kendali CSGC yang juga memiliki bisnis di bidang persenjataan, otomotif, dan elektronik. Artinya, restrukturisasi ini bukan hanya menyangkut produsen mobil itu sendiri, tetapi juga menyangkut investasi dan anak perusahaan mereka.

Selain itu, kedua merek memiliki sejarah panjang dengan lini produk yang tumpang tindih dalam hal segmen harga. Hal ini berpotensi memicu persaingan internal dan kanibalisasi merek. Integrasi struktur manajemen juga menjadi tantangan besar, terutama dalam merestrukturisasi permodalan yang kompleks.
 
Beberapa analis industri menilai bahwa kemungkinan yang lebih realistis adalah pembentukan model "aliansi" antara Dongfeng dan Changan, bukan merger penuh. Model ini memungkinkan kedua perusahaan bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan (R&D), rantai pasokan, serta ekspansi internasional, tanpa harus kehilangan identitas masing-masing. Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance menjadi contoh sukses bagaimana kerja sama strategis dapat memangkas biaya tanpa harus mengorbankan keunikan merek.
 
Apakah restrukturisasi ini akan berujung pada merger penuh atau hanya sekadar aliansi strategis, masih menjadi tanda tanya besar. Namun, satu hal yang pasti, restrukturisasi Dongfeng dan Changan merupakan bagian dari strategi besar pemerintah Tiongkok untuk memperkuat daya saing industri otomotif nasional di tengah persaingan global yang semakin ketat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan