New Mitsubishi Xpander Banyak Improvisasi Performa & Kenyamanan

Bekasi: Mitsubishi secara resmi memperkenalkan New Mitsubishi Xpander untuk pasar otomotif nasional dengan sejumlah perubahan di sektor eksterior, interior, hingga performa yang ditawarkan. Tentu untuk urusan performa tergolong tak kasat mata dan hanya bisa dirasakan ketika mengendarainya.   Tester driver Medcom.id mendapatkan kesempatan untuk mencoba New Xpander di Proving Ground Bridgestone yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. di kesempatan kali ini, tim mencoba New Xpander Ultimate CVT sendirian dan berkeliling di lintasan proving ground.   Di proving ground ini tersedia sejumlah area lintasan yang mencitrakan jalanan di Indonesia, mulai dari jalur lurus kayaknya jalan tol, jalan beton, hingga jalan berlombang. Alhasil, tester driver Medcom.id mencatat ada 3 aspek yang menarik dari mobil keluarga tersebut.   CVT New Xpander untuk pertama kalinya menggunakan CVT untuk menggantikan transmisi otomatis 4-percepatan. Transmisi ini diklaim memberikan keseimbangan antara akselerasi layaknya transmisi otomatis 8-percepatan, efisiensi bahan bakar, kerapatan, serta perpindahan yang mulus.   Penggunaan CVT kini membuat karakter Xpander berubah karena saluran tenaganya lebih halus. Hal ini membuat perjalanan lebih nyaman karena tidak ada hentakan yang terjadi karena perpindahan gear layaknya transmisi otomatis konvensional sebelumnya.     Para insinyur pabrikan berlogo tiga berlian juga memikirkan bagaimana efek penggunaan CVT terhadap putaran mesin, yang berasa mesin akan bekerja ekstra di putaran bawah. Head of Sales Training Section PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia, Arif Dwianto, menyebutkan adanya tambahan peredam suara di ruang mesin.   "Peredam suara itu salah satu untuk menyesuaikan dengan karakter dari CVT yang memberikan putaran mesin lebih tinggi saat melakukan akselerasi. Tapi kalau kalau sudah sampai di kecepatan tertentu dia akan lebih rendah putaran mesinnya jika dibandingkan 4AT sehingga efisiensi bahan bakar bisa didapatkan," ungkap Arif kepada Medcom.id   Performa Mesin Di balik kap mesin, masih menggunakan mesin 1.500 cc MIVEC DOHC yang sudah berstandar Euro4. Tenaga yang ditawarkan berupa 105 PS @ 6.000 rpm dan 141 Nm @ 4.000 rpm. Tenaga ini tidak berubah, baik dari segi tenaga maupun torsi.   Meski demikian, mereka pun memiliki siasat agar tenaga dari mesin bisa disalurkan ke roda secara responsif dengan transmisi barunya tersebut. Arif Dwianto kemudian membeberkan rahasia dari racikan CVT yang digunakan agar tetap responsif di putaran mesin bawah.   "Ratio percepatan CVT yang disesuaikan, jadi disesuaikan lebih lebar supaya performa dan akselerasinya tetap maksimal dengan efisiensi lebih tinggi. Di percepatan bawah, sebut saja seperti di gigi 1 transmisi otomatis konvensional, lebih besar, salah satu antisipasi dengan tenaga yang ada sekarang tetapi tetap maksimal."     Suspensi Terakhir, ketika mobil melewati jalan yang bergelombang terasa mobil tetap stabil. Bahkan ketika mobil dipacu hingga 60 kilometer per jam, penumpang tergolong masih dalam kondisi stabil dan tidak ada body roll yang berlebihan.    Mobil kemudian dipacu melewati tikungan dengan kecepatan mencapai 60-70 kilometer per jam. Handling mobil terasa tetap baik dan mobil bisa dikendalikan dengan mudah. Padahal, New Xpander Ultimate yang sekarang memiliki ground clearance lebih tinggi 15 mm sehingga center of gravity lebih tinggi dan crosswind akan lebih terasa.   Arif menjelaskan untuk sektor ini, sektor suspensi mengalami perubahan. Pihak insinyur di Jepang memberikan shockbreaker lebih besar dengan diameter yang sama dengan Pajero Sport.   "Lebih kepada penyesuaian ketinggian mobil, sekarang ground clearance naik di 205 mm ke 220 mm, kalo MT dari 205 mm ke 225 mm. Pastinya titik gravitasi berubah karena lebih tinggi sehingga perlu suspensi yang juga mumpuni, yang bisa mengimbangi ketinggian mobil, sehingga ketika manuver tetap nyaman, aman, tetapi melewati jalan yang jelek tetep nyaman karena suspensinya lebih empuk. Sama kayak karakter suspensi Xpander lama, cuma dibuat lebih kaku sedikit untuk mengimbangi ketinggian."