Washington DC: Hyundai Motor Group mengumumkan investasi besar-besaran di Amerika Serikat (AS) dengan total nilai mencapai USD21 miliar atau sekitar Rp336 triliun. Langkah ini diambil untuk memperkuat kehadiran industri otomotif Korea Selatan di AS sekaligus menghindari dampak tarif impor baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Salah satu proyek utama dalam rencana investasi ini adalah pembangunan pabrik baja senilai USD5,8 miliar (sekitar Rp92,8 triliun) di Louisiana. Pabrik ini diperkirakan akan menghasilkan 2,7 juta metrik ton baja setiap tahunnya dan menciptakan sekitar 1.500 lapangan kerja baru. Baja yang diproduksi akan digunakan untuk mendukung produksi mobil listrik Hyundai di Amerika Serikat.
Selain investasi di sektor baja, Pabrikan asal Korea Selatan itu juga mengalokasikan sekitar USD9 miliar (sekitar Rp144 triliun) untuk meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik (EV). Targetnya, Hyundai dapat memproduksi hingga 1,2 juta unit kendaraan per tahun di AS.
Pabrik Metaplant yang baru diresmikan di Georgia pada 2024 akan memainkan peran penting dalam produksi EV, termasuk model facelifted Hyundai Ioniq 5 serta lima model lainnya dari merek Hyundai, Kia, dan Genesis.
Presiden Trump menyambut baik langkah Hyundai dan menyatakan keputusan ini membuktikan efektivitas kebijakan tarif yang diterapkan pemerintahannya. “Hyundai akan membangun pabrik baja baru di Louisiana yang akan memproduksi lebih dari 2,7 juta metrik ton baja per tahun dan menciptakan lebih dari 1.400 pekerjaan bagi pekerja baja Amerika. Akan ada ekspansi besar-besaran setelah ini,” ujar Trump dikutip dari Carscoops.
Hyundai Motor Group dalam pernyataannya menegaskan investasi ini adalah bentuk komitmen jangka panjang terhadap industri AS.
“Hyundai Motor Group semakin mempererat kemitraannya dengan Amerika Serikat, memperkuat visi bersama untuk kepemimpinan industri Amerika. Investasi dan upaya kami akan memperluas operasi kami di AS serta menambah tenaga kerja Amerika. Terima kasih kepada mitra, karyawan, dan komunitas kami di Amerika. Kami bangga berdiri bersama Anda dan membangun masa depan bersama,” melalui pernyataan resmi perusahaan.
Selain investasi besar di Amerika Serikat, Saudara dari KIA ini juga tengah menjajaki kerja sama dengan General Motors (GM) untuk mengembangkan berbagai proyek bersama. Kolaborasi ini mencakup kemungkinan mendapatkan versi dari Chevrolet Colorado dan GM memperoleh dua van listrik yang dirancang oleh Hyundai.
Tarif impor baja dan aluminium yang ditetapkan Presiden Trump sebesar 25 persen berdampak luas, termasuk pada berbagai produk berbahan dasar logam tersebut. Korea Selatan termasuk dalam daftar negara yang dikenai kebijakan ini karena dituduh memberlakukan tarif impor yang merugikan produk AS.
Washington DC: Hyundai Motor Group mengumumkan investasi besar-besaran di Amerika Serikat (AS) dengan total nilai mencapai USD21 miliar atau sekitar Rp336 triliun. Langkah ini diambil untuk memperkuat kehadiran
industri otomotif Korea Selatan di AS sekaligus menghindari dampak tarif impor baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Salah satu proyek utama dalam rencana investasi ini adalah pembangunan pabrik baja senilai USD5,8 miliar (sekitar Rp92,8 triliun) di Louisiana. Pabrik ini diperkirakan akan menghasilkan 2,7 juta metrik ton baja setiap tahunnya dan menciptakan sekitar 1.500 lapangan kerja baru. Baja yang diproduksi akan digunakan untuk mendukung produksi mobil listrik Hyundai di Amerika Serikat.
Selain investasi di sektor baja, Pabrikan asal Korea Selatan itu juga mengalokasikan sekitar USD9 miliar (sekitar Rp144 triliun) untuk meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik (EV). Targetnya, Hyundai dapat memproduksi hingga 1,2 juta unit kendaraan per tahun di AS.
Pabrik Metaplant yang baru diresmikan di Georgia pada 2024 akan memainkan peran penting dalam produksi EV, termasuk model facelifted Hyundai Ioniq 5 serta lima model lainnya dari merek Hyundai, Kia, dan Genesis.
Presiden Trump menyambut baik langkah Hyundai dan menyatakan keputusan ini membuktikan efektivitas kebijakan tarif yang diterapkan pemerintahannya. “Hyundai akan membangun pabrik baja baru di Louisiana yang akan memproduksi lebih dari 2,7 juta metrik ton baja per tahun dan menciptakan lebih dari 1.400 pekerjaan bagi pekerja baja Amerika. Akan ada ekspansi besar-besaran setelah ini,” ujar Trump dikutip dari Carscoops.
Hyundai Motor Group dalam pernyataannya menegaskan investasi ini adalah bentuk komitmen jangka panjang terhadap industri AS.
“Hyundai Motor Group semakin mempererat kemitraannya dengan Amerika Serikat, memperkuat visi bersama untuk kepemimpinan industri Amerika. Investasi dan upaya kami akan memperluas operasi kami di AS serta menambah tenaga kerja Amerika. Terima kasih kepada mitra, karyawan, dan komunitas kami di Amerika. Kami bangga berdiri bersama Anda dan membangun masa depan bersama,” melalui pernyataan resmi perusahaan.
Selain investasi besar di Amerika Serikat, Saudara dari KIA ini juga tengah menjajaki kerja sama dengan General Motors (GM) untuk mengembangkan berbagai proyek bersama. Kolaborasi ini mencakup kemungkinan mendapatkan versi dari Chevrolet Colorado dan GM memperoleh dua van listrik yang dirancang oleh Hyundai.
Tarif impor baja dan aluminium yang ditetapkan Presiden Trump sebesar 25 persen berdampak luas, termasuk pada berbagai produk berbahan dasar logam tersebut. Korea Selatan termasuk dalam daftar negara yang dikenai kebijakan ini karena dituduh memberlakukan tarif impor yang merugikan produk AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)