California: Tesla kembali mencuri perhatian, kali ini bukan lewat kendaraan listrik terbaru, melainkan sebuah produk aksesoris yang unik dan futuristik. Merek asal Amerika Serikat tersebut memperkenalkan Levitating Cybertruck, sebuah miniatur skala 1:24 dari truk listrik ikonik Tesla yang mampu melayang di udara menggunakan teknologi magnetik.
Model sepanjang 228 mm ini dibuat untuk menyerupai Cybertruck dengan presisi, menampilkan bentuk segitiga tajam yang khas. Miniatur ini tidak memiliki roda, pintu, atau panel—menciptakan tampilan mulus yang seolah menegaskan kesan futuristik tanpa kompromi.
Dengan basis magnetik berdiameter 156 mm, miniatur ini dapat melayang stabil atau bahkan berputar di udara, bergantung pada cara penempatannya. Ditambah lagi, lampu LED yang bisa menyala di kedua ujungnya memberikan sentuhan ekstra, yang dapat diaktifkan melalui tombol di pangkal magnetiknya.
Namun, ada sedikit tantangan bagi calon pemilik. Agar miniatur ini melayang dengan sempurna, diperlukan permukaan yang datar dan non-logam. Proses menyetel posisi agar model ini melayang stabil juga membutuhkan ketelitian ekstra.
Â
Dengan harga asli USD 250 (sekitar Rp4 jutaan), Levitating Cybertruck langsung ludes terjual di toko resmi Tesla. Tidak hanya memikat para penggemar Tesla, produk ini juga langsung menjadi incaran kolektor setelah debutnya.
Kini, para penggemar yang terlambat harus beralih ke pasar sekunder seperti eBay di mana para reseller menawarkan produk ini dengan harga mulai dari USD 449- USD 980 (mulai dari 7,2 jutaan sampai Rp15,9 jutaan). Fenomena ini tidak mengejutkan mengingat Tesla sering kali menghadirkan produk eksklusif yang memanfaatkan kelangkaan untuk menciptakan hype.
Levitating Cybertruck hanyalah satu dari deretan produk bertema Cybertruck yang pernah dirilis Tesla, termasuk Cyberquad untuk anak-anak, CyberMug, hingga CyberBeer. Meski sering dianggap hanya sebagai barang novelty, daya tarik dan nilai koleksi dari produk-produk ini tetap tinggi di kalangan penggemar merek mobil listrik tersebut.
California: Tesla kembali mencuri perhatian, kali ini bukan lewat
kendaraan listrik terbaru, melainkan sebuah produk aksesoris yang unik dan futuristik. Merek asal Amerika Serikat tersebut memperkenalkan Levitating
Cybertruck, sebuah miniatur skala 1:24 dari truk listrik ikonik Tesla yang mampu melayang di udara menggunakan teknologi magnetik.
Model sepanjang 228 mm ini dibuat untuk menyerupai Cybertruck dengan presisi, menampilkan bentuk segitiga tajam yang khas. Miniatur ini tidak memiliki roda, pintu, atau panel—menciptakan tampilan mulus yang seolah menegaskan kesan futuristik tanpa kompromi.
Dengan basis magnetik berdiameter 156 mm, miniatur ini dapat melayang stabil atau bahkan berputar di udara, bergantung pada cara penempatannya. Ditambah lagi, lampu LED yang bisa menyala di kedua ujungnya memberikan sentuhan ekstra, yang dapat diaktifkan melalui tombol di pangkal magnetiknya.
Namun, ada sedikit tantangan bagi calon pemilik. Agar miniatur ini melayang dengan sempurna, diperlukan permukaan yang datar dan non-logam. Proses menyetel posisi agar model ini melayang stabil juga membutuhkan ketelitian ekstra.
Dengan harga asli USD 250 (sekitar Rp4 jutaan), Levitating Cybertruck langsung ludes terjual di toko resmi Tesla. Tidak hanya memikat para penggemar Tesla, produk ini juga langsung menjadi incaran kolektor setelah debutnya.
Kini, para penggemar yang terlambat harus beralih ke pasar sekunder seperti eBay di mana para reseller menawarkan produk ini dengan harga mulai dari USD 449- USD 980 (mulai dari 7,2 jutaan sampai Rp15,9 jutaan). Fenomena ini tidak mengejutkan mengingat Tesla sering kali menghadirkan produk eksklusif yang memanfaatkan kelangkaan untuk menciptakan hype.
Levitating Cybertruck hanyalah satu dari deretan produk bertema Cybertruck yang pernah dirilis Tesla, termasuk Cyberquad untuk anak-anak, CyberMug, hingga CyberBeer. Meski sering dianggap hanya sebagai barang novelty, daya tarik dan nilai koleksi dari produk-produk ini tetap tinggi di kalangan penggemar merek mobil listrik tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)