Faktor Keamanan Jadi Syarat Wajib untuk Lolos di SEM

Lombok - Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023, Kamis (6/7/2023), dipastikan 38 tim pelajar atau mahasiswa lolos dalam sesi inspeksi teknis, untuk berlaga di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dalam sesi inspeksi teknis, yang akan ditutup pada hari Jumat (7/7/2023), setiap tim harus melewati serangkaian uji kelayakan secara teknis.  Termasuk salah satunya faktor keamanan, sebagai syarat wajib untuk bisa berkompetisi on-track di lintasan sirkuit. Nantinya tim yang lolos pengujian teknis, akan bertanding di dua kategori kelas kendaraan. Yaitu Prototype dan Urban Concept, untuk menentukan tim peserta yang mampu menempuh jarak terjauh, dengan bahan bakar paling irit. Ajang Shell Eco-marathon diketahui merupakan salah satu gelaran kompetisi teknik pelajar atau mahasiswa terkemuka di dunia. Selama kegiatan bergengsi ini, para peserta akan berkompetisi dalam dua kategori, dengan kendaraan-kendaraan ultra-efisien yang mereka rancang dan bangun sendiri. Secara definitif, kategori Prototype ditujukan untuk kendaraan ultra-efisien, ringan, yang umumnya memiliki tiga roda dan dirancang untuk mengurangi resistensi. Serta dirancang untuk memaksimalkan efisiensi. Sedangkan kategori Urban Concept difokuskan pada efisiensi energi, dalam desain kendaraan roda empat layaknya mobil penumpang konvensional. Menariknya, kendaraan ini dirancang untuk penggunaan di jalan raya. Selanjutnya, para peserta harus memilih salah satu dari tiga jenis bahan bakar. Yakni baterai listrik, bahan bakar sel hidrogen, dan mesin pembakaran internal atau internal combustion engine (ICE), seperti bensin, etanol, dan/atau diesel. Baca Juga: Ada Ribuan Kamera ETLE Memantau Jalanan, Korlantas: Masih Kurang Gelaran Shell eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 di Mandalika melibatkan lebih dari 70 tim pelajar atau mahasiswa dari 13 negara di Asia dan Timur Tengah. Termasuk Cina, Malaysia, Qatar, Thailand, dan Vietnam. Selaku tuan rumah untuk kedua kalinya secara berturut-turut, Indonesia mengirim tak kurang 47 tim pelajar atau mahasiswa.  Sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan peserta terbanyak, dibandingkan negara lain. Vice President Corporate Relations Asia-Pasifik Shell, Sean Winnett mengatakan, pihaknya percaya bahwa dengan tekad dan kerja keras, para peserta dapat menorehkan prestasi yang luar biasa bagi negara masing-masing.  “Ajang ini memberikan mereka kesempatan untuk mengarahkan upaya, dan kreativitas dalam mendorong kemajuan teknologi di bidang kendaraan hemat energi. Sebagai satu hal yang memiliki peran krusial, dalam masa depan energi bersih,” ungkapnya di Lombok, NTB, Rabu (5/7/2023). Selain kompetisi teknik kendaraan ultra-efisien, dalam Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah tahun ini juga menghadirkan sejumlah aktivitas menarik lain. Termasuk di dalamnya Shell LiveWIRE, sebuah program pengembangan perusahaan yang mempromosikan kewirausahaan. Baca Juga: Pemprov Jabar Kasih Pemutihan Pajak Kendaraan Sampai Agustus 2023 Serta Shell NXplorers, sebuah program edukasi inovatif, memperkenalkan generasi muda pada kemampuan berpikir yang kompleks dan kreatif. Untuk mempersiapkan mereka menjadi agen perubahan yang positif.(Autogear.id/Alun Segoro)