Kuala Lumpur: Teka-teki perluasan bisnis Tesla di Asia Tenggara mulai Terjawab. Jenama asal Amerika Serikat tersebut berencana untuk memperluas bisnis mereka di Malaysia, bukan di Indonesia.
Menurut laporan Antara, kantor hingga showroom Tesla siap beroperasi tahun ini di Selangor Malaysia. “Saya juga mengucapkan selamat dan dukungan Pemerintah atas pembukaan Kantor Pusat, Pusat Layanan, dan Pusat Showroom merek kendaraan listrik Tesla Elon Musk di Selangor tahun ini,” kata Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam pernyataan melalui akun media sosialnya.
Anwar sudah melakukan pertemuan secara virtual dengan CEO Tesla Inc., Elon Musk, dengan ditemani Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Abdul Aziz, dan Menteri Komunikasi dan Digital, Fahmi Fadzil. Anwar mengatakan Malaysia akan terus memperkuat komitmennya dalam mencapai target emisi karbon nol bersih (net-zero emission) paling cepat tahun 2050.
Perdana Menteri Malaysia itu juga mengatakan negara tersebut memiliki rencana dan ekosistem yang komprehensif, serta sumber daya yang kompetitif untuk mendukung industri energi bersih termasuk mobil listrik.
Baca Juga:
Mobil Listrik Kian Agresif, Ini Catatan Wuling
Dalam pertemuan virtual itu, Anwar mengatakan juga membahas partisipasi perusahaan Musk lainnya, yakni SpaceX dalam layanan satelit Starlink yang dapat menyumbang capaian internet yang lebih cepat dan luas, terutamanya di kawasan pedalaman, yang hanya memerlukan infrastruktur fisik dan lahan yang minimal untuk meningkatkan rangkaian internet global.
Inisiatif itu, ujar dia, akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutamanya dari aspek pendidikan dan potensi teknologi pertanian serta peningkatan pendapatan.
Dalam situs resminya, Tesla Inc. menyebutkan guna mempromosikan adopsi mobil rendah karbon dan mendukung pengembangan industri kendaraan listrik (EV) di Malaysia, pemerintah memberikan insentif di mana semua kendaraan Tesla diklasifikasikan sebagai kendaraan listrik impor Completely Built-Up (CBU), sehingga mendapat pembebasan bea masuk dan cukai penuh untuk kendaraan listrik CBU yang baru didaftarkan hingga 31 Desember 2025.
Insentif lain berupa pembebasan pajak jalan 100 persen untuk pemilik kendaraan listrik, hingga 31 Desember 2025. Selain itu, pemilik kendaraan listrik juga dapat mengklaim keringanan pajak penghasilan individu hingga RM2.500 (sekitar Rp8,27 juta) atas biaya yang terkait dengan biaya pemasangan, sewa, pembelian termasuk peralatan sewa-beli atau biaya langganan untuk fasilitas pengisian EV, untuk tahun penilaian 2023.
Baca Juga:
Pemerintah akan Kembangkan Bioetanol Secara Masif
Perusahaan yang menyewa EV non-komersial dapat mengklaim pengurangan pajak atas jumlah sewa hingga RM300.000 (sekitar Rp992,5 juta) dari tahun penilaian 2023 hingga 2025.
Kuala Lumpur: Teka-teki perluasan bisnis Tesla di Asia Tenggara mulai Terjawab. Jenama asal Amerika Serikat tersebut berencana untuk memperluas bisnis mereka di Malaysia, bukan di Indonesia.
Menurut laporan Antara, kantor hingga showroom Tesla siap beroperasi tahun ini di Selangor Malaysia. “Saya juga mengucapkan selamat dan dukungan Pemerintah atas pembukaan Kantor Pusat, Pusat Layanan, dan Pusat Showroom merek kendaraan listrik Tesla Elon Musk di Selangor tahun ini,” kata Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam pernyataan melalui akun media sosialnya.
Anwar sudah melakukan pertemuan secara virtual dengan CEO Tesla Inc., Elon Musk, dengan ditemani Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Abdul Aziz, dan Menteri Komunikasi dan Digital, Fahmi Fadzil. Anwar mengatakan Malaysia akan terus memperkuat komitmennya dalam mencapai target emisi karbon nol bersih (net-zero emission) paling cepat tahun 2050.
Perdana Menteri Malaysia itu juga mengatakan negara tersebut memiliki rencana dan ekosistem yang komprehensif, serta sumber daya yang kompetitif untuk mendukung industri energi bersih termasuk mobil listrik.
Baca Juga:
Mobil Listrik Kian Agresif, Ini Catatan Wuling
Dalam pertemuan virtual itu, Anwar mengatakan juga membahas partisipasi perusahaan Musk lainnya, yakni SpaceX dalam layanan satelit Starlink yang dapat menyumbang capaian internet yang lebih cepat dan luas, terutamanya di kawasan pedalaman, yang hanya memerlukan infrastruktur fisik dan lahan yang minimal untuk meningkatkan rangkaian internet global.
Inisiatif itu, ujar dia, akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutamanya dari aspek pendidikan dan potensi teknologi pertanian serta peningkatan pendapatan.
Dalam situs resminya, Tesla Inc. menyebutkan guna mempromosikan adopsi mobil rendah karbon dan mendukung pengembangan industri kendaraan listrik (EV) di Malaysia, pemerintah memberikan insentif di mana semua kendaraan Tesla diklasifikasikan sebagai kendaraan listrik impor Completely Built-Up (CBU), sehingga mendapat pembebasan bea masuk dan cukai penuh untuk kendaraan listrik CBU yang baru didaftarkan hingga 31 Desember 2025.
Insentif lain berupa pembebasan pajak jalan 100 persen untuk pemilik kendaraan listrik, hingga 31 Desember 2025. Selain itu, pemilik kendaraan listrik juga dapat mengklaim keringanan pajak penghasilan individu hingga RM2.500 (sekitar Rp8,27 juta) atas biaya yang terkait dengan biaya pemasangan, sewa, pembelian termasuk peralatan sewa-beli atau biaya langganan untuk fasilitas pengisian EV, untuk tahun penilaian 2023.
Baca Juga:
Pemerintah akan Kembangkan Bioetanol Secara Masif
Perusahaan yang menyewa EV non-komersial dapat mengklaim pengurangan pajak atas jumlah sewa hingga RM300.000 (sekitar Rp992,5 juta) dari tahun penilaian 2023 hingga 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)