Jakarta - Momentum liburan akhir tahun hingga awal tahun 2025 dimanfaatkan oleh banyak orang untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman atau juga melakukan perjalanan liburan. Lantaran hype untuk berlibur, sebagian besar orang kadang sulit mendapatkan moda transportasi umum yang masih lowong. Akhirnya, beberapa oknum mobil travel memanfaatkan ini untuk melakukan penipuan.
Salah satunya dialami oleh warga Tangerang yang bernama Nengsih. Ia yang sedianya melakukan mudik bersama kedua anaknya, malah tidak jadi mudik lantaran tertipu oknum mobil travel yang menjual jasa perjalanan. Bahkan jadwal keberangkatan yang sedianya dilakukan pada pukul 00.00 WIB, tidak terjadi juga.
Dari penuturan Nengsih, Ia sama sekali tak menaruh curiga atas jadwal keberangkatan yang dianggapnya aneh itu. Mengingat rekomendasi itu datang dari temannya sendiri. Namun nahas Ia rasakan ketika hingga 2 jam menunggu mobil travel yang telah Ia bayar di awal itu tak kunjung datang.
"Saya sama sekali tak curiga dengan aksi penipuan ini, karena rekomendasi mobil travel yang akan Kami gunakan sekeluarga itu datang dari teman sendiri. Tapi ternyata sampai pukul 02.00 WIB mobilnya tidak datang dan nomor HP Saya diblokir. Ya walaupun kerugian materinya tidak terlalu banyak, namun Saya dan keluarga sangat dirugikan dari sisi waktu dan moral," ujar Nengsih saat dikonfirmasi oleh Medcom.id pada 1 Januari 2025.
Dari kejadian yang dirasakan oleh Nengsih ini, tentu Kita harus lebih waspada akan hal ini. Mengingat banyak juga orang-orang yang memanfaatkan momentum ini untuk melakukan penipuan. Bukan hanya di oknum mobil travel saja, namun beberapa juga yang berkaitan dengan tiket bus hingga kereta, marak terjadi.
Baru-baru ini juga dirasakan oleh Perusahaan Otobus SAN (PO. SAN). Mereka menegaskan bahwa saat ini, marak terjadi penipuan berkedok penjualan tiket bus yang mengatasnamakan PO. SAN. Penipu biasanya menawarkan tiket dengan harga miring melalui media sosial atau platform online yang tidak resmi.
Untuk menghindari kerugian, pastikan Anda membeli tiket hanya melalui saluran resmi seperti website, aplikasi, atau perwakilan resmi mereka.
Jangan mudah tergiur dengan harga yang terlalu murah, dan selalu periksa keaslian informasi yang diterima. Jika menemukan indikasi penipuan, segera laporkan kepada pihak penyedia jasa atau otoritas terkait untuk tindakan lebih lanjut. Waspada adalah kunci untuk melindungi diri dari modus kejahatan ini.
Untuk menjaga keamanan bertransaksi, Anda juga bisa memanfaatkan platform pembelian tiket online yang resmi seperti tiket.com, traveloka, booking dan sebagainya. Ini bisa dilakukan untuk mencegah penipuan berkedok jasa perjalanan.
Jakarta - Momentum
liburan akhir tahun hingga awal tahun 2025 dimanfaatkan oleh banyak orang untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman atau juga melakukan perjalanan liburan. Lantaran
hype untuk berlibur, sebagian besar orang kadang sulit mendapatkan moda transportasi umum yang masih lowong. Akhirnya, beberapa oknum
mobil travel memanfaatkan ini untuk melakukan penipuan.
Salah satunya dialami oleh warga Tangerang yang bernama Nengsih. Ia yang sedianya melakukan mudik bersama kedua anaknya, malah tidak jadi mudik lantaran tertipu oknum mobil travel yang menjual jasa perjalanan. Bahkan jadwal keberangkatan yang sedianya dilakukan pada pukul 00.00 WIB, tidak terjadi juga.
Dari penuturan Nengsih, Ia sama sekali tak menaruh curiga atas jadwal keberangkatan yang dianggapnya aneh itu. Mengingat rekomendasi itu datang dari temannya sendiri. Namun nahas Ia rasakan ketika hingga 2 jam menunggu mobil travel yang telah Ia bayar di awal itu tak kunjung datang.
"Saya sama sekali tak curiga dengan aksi penipuan ini, karena rekomendasi mobil travel yang akan Kami gunakan sekeluarga itu datang dari teman sendiri. Tapi ternyata sampai pukul 02.00 WIB mobilnya tidak datang dan nomor HP Saya diblokir. Ya walaupun kerugian materinya tidak terlalu banyak, namun Saya dan keluarga sangat dirugikan dari sisi waktu dan moral," ujar Nengsih saat dikonfirmasi oleh Medcom.id pada 1 Januari 2025.
Dari kejadian yang dirasakan oleh Nengsih ini, tentu Kita harus lebih waspada akan hal ini. Mengingat banyak juga orang-orang yang memanfaatkan momentum ini untuk melakukan penipuan. Bukan hanya di oknum mobil travel saja, namun beberapa juga yang berkaitan dengan tiket bus hingga kereta, marak terjadi.
Baru-baru ini juga dirasakan oleh Perusahaan Otobus SAN (PO. SAN). Mereka menegaskan bahwa saat ini, marak terjadi penipuan berkedok penjualan tiket bus yang mengatasnamakan PO. SAN. Penipu biasanya menawarkan tiket dengan harga miring melalui media sosial atau platform online yang tidak resmi.
Untuk menghindari kerugian, pastikan Anda membeli tiket hanya melalui saluran resmi seperti website, aplikasi, atau perwakilan resmi mereka.
Jangan mudah tergiur dengan harga yang terlalu murah, dan selalu periksa keaslian informasi yang diterima. Jika menemukan indikasi penipuan, segera laporkan kepada pihak penyedia jasa atau otoritas terkait untuk tindakan lebih lanjut. Waspada adalah kunci untuk melindungi diri dari modus kejahatan ini.
Untuk menjaga keamanan bertransaksi, Anda juga bisa memanfaatkan platform pembelian tiket online yang resmi seperti tiket.com, traveloka, booking dan sebagainya. Ini bisa dilakukan untuk mencegah penipuan berkedok jasa perjalanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
